15. papa

608 106 17
                                        

Seorang pria berumur tiga puluhan menatap gadis kecil di hadapannya. Di samping ada tas besar yang tadi di bawa oleh ibu dari anak itu.

"Won... aku minta tolong jaga Yeji, ya." pinta wanita itu.

Wonwoo hanya bisa menghela nafas. Sudah biasa terjadi maka dari itu ia tidak terkejut.

"Maaf, maaf, maaf."

"Jangan minta maaf padaku, Yerin."

Wanita itu hanya menunduk.

"Minta maaflah pada Yeji."

Yerin menitikkan airmatanya.

"Aku tahu tapi jika ia kubawa maka kak Taehyung akan marah."

Wonwoo mendekati gadis kecil itu.

"Yeji, mama mau pergi. Kamu di sini sama papa mau?" tanyanya ramah. Setelah mendapat anggukan sebagai jawaban, ia menggendong anak itu dan membawa barang bawaannya ke kamar miliknya.

"Kau pergilah, Rin."

Yerin menghapus airmatanya. Ia merasa bersalah selalu menitipkan Yeji pada Wonwoo. Ia sadar ia bukanlah ibu yang baik.

"Terimakasih, Won."

Yerin membuka pintunya dan saat itulah ia mendengar pertanyaan Wonwoo.

"Kenapa tidak kau ceraikan saja dia, Rin?"

Ada jeda selama beberapa detik hingga akhirnya Yerin menjawab.

"Aku tidak mau mereka memiliki orangtua yang berpisah, Won. Aku pamit."

Setelah itu Yerin pergi meninggalkannya.

Wonwoo tidak menyangka bahwa Yerin dan seniornya itu sungguh-sungguh menikah. Bahkan ia sendiri masih melajang sampai detik ini.

"Pa... Yeji lapar."

Wonwoo menyamakan tingginya dengan Yeji. Ia peluk anak itu.

"Kamu mau makan apa?"

"Apa saja Yeji suka kalau makan dengan papa."

Wonwoo menatap sedih gadis di hadapannya. Kenapa ayah anak ini tega sekali padanya. Dia tidak habis pikir. Sudah berapa kali Wonwoo menyuruh Yerin untuk bercerai dengan Taehyung tapi wanita itu masih bersikeras dengan keinginannya. Jika tidak ingat kalau Yerin itu perempuan, ingin sekali Wonwoo menamparnya agar Yerin cepat tersadar.

Gadis itu memakan makanan yang Wonwoo pesan dengan lahap. Ia tersenyum lalu mengelus rambut milik Yeji.

"Papa tidak makan?"

Ia menggeleng.

Yeji menghentikkan gerakan tangannya. Ia hanya menatap Wonwoo yang mulai sibuk dengan permainan di ponselnya. Sejujurnya ia senang dengan semua perhatian yang diberikan Wonwoo, tapi tetap saja itu bukan dari ayahnya.

Ayahnya tidak pernah mengajaknya berbicara, bertanya keadaannya selama di sekolah atau mengajaknya jalan-jalan. Ayahnya itu hanya fokus pada saudaranya. Saudara kembarnya lebih tepatnya.

Kim Hyunjin.

Selalu jadi prioritas ayahnya. Bahkan sekolah mereka saja berbeda. Hyunjin dimasukkan ke sekolah intermasional sedangkan Yeji hanya sekolah biasa. Hyunjin selalu diingat oleh ayahnya, dia tidak. Hyunjin dibelikan hadiah mewah saat ulang tahun sedangkan Yeji dilirik saja tidak.

Hanya mamanya yang selalu menyemangatinya sampai saat ini. Mamanya yang memberikan semangat untuk tetap percaya bahwa sebenarnya ayahnya menyayanginya. Ia selalu percaya apa yang dikatakan mamanya tetapi sampai saat ini ia merasa bahwa ayahnya sama sekali tidak menyayanginya.

Ia bersyukur mengenal Wonwoo. Pria yang menerima dirinya dipanggil dengan sebutan papa. Pria yang menyayanginya selayaknya ayah kandungnya. Pria yang ternyata sahabat baik mamanya. Yeji berharap mamanya menikah dengan Wonwoo saja tapi apa daya ia tidak punya kekuatan untuk mengembalikan masa lalu.

--

Yeji merasa senang setelah kejadian kemarin di mana ia pergi keluar rumah tanpa sepengetahuan Wonwoo. Saat itu ia bertemu Taehyung dan pemuda itu mengajaknya makan bersama.

Ia sama sekali tak bersuara saat Taehyung berbicara kepadanya. Entah kenapa lidahnya kelu tak ingin mengeluarkan suara apapun.

Taehyung dan dirinya banyak bercerita, lebih tepatnya hanya Taehyung. Dari situ Yeji tahu bahwa lelaki di hadapannya ini memiliki sifat yang ceria dan mudah bergaul.

"Apa... kau benar-benar menyukai kak Yerin?" tanya Yeji ragu.

Taehyung terlihat berpikir.

"Tentu saja aku menyukainya. Bahkan aku dan dia sudah merancang seperti apa masa depan kami." jawab Taehyung mantap.

Yeji tersenyum senang membuat Taehyung bingung tapi akhirnya lelaki itu ikut tersenyum.

Wajah Yeji memerah melihat Taehyung yang tersenyum. Rasanya dia ingin lebih mengenal dekat dengan orang ini tapi ingatan-ingatan itu selalu membuatnya ragu.

Dia sangat senang mendengar jawaban Taehyung mengenai hubungannya dengan Yerin. Artinya Taehyung benar serius dengan Yerin tapi apakah itu akan berjalan baik?

Mereka berdua keluar dari rumah makan setelah Taehyung membayar semua pesanannya. Mereka berjalan beriringan. Suasana terasa canggung karena tidak ada yang berbicara sampai mereka tidak ada yang menyadari bahwa ada mobil yang melaju kencang. Taehyung yang melihat itu langsung menarik Yeji ke pelukannya karena posisi Yeji yang terlalu berdekatan dengan jalanan yang dilewati kendaraan.

Yeji terkejut akan perlakuan Taehyung. Ia tersenyum senang tanpa diketahui oleh lelaki itu.

Beginikah rasanya dipeluk olehmu? batin Yeji.

Yeji meneguk segelas air putih sampai habis. Pikiran kejadian kemarin masih berputar di otaknya. Rasanya seperti mimpi. Ia menampar kedua pipinya dan mengaduh kesakitan. Tersadar ini semua bukanlah mimpi.

Dia merasa senang saat kekasih Yerin memeluknya dan terlihat peduli padanya. Tidak, dia tidak berniat untuk merebut kekasih Yerin. Hanya saja ada sesuatu yang Yeji tidak bisa katakan. Ia berlari ke arah kamarnya lalu mengambil selembar foto berukuran kecil yang terselip di dalam bukunya. Buku yang ia simpan di tempat tersembunyi sehingga tidak ada yang tahu akan keberadaan buku itu.

Ia tersenyum.

"Ayah, jadi seperti itu rasanya pelukanmu....."
























------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------

foto (c) editor, nemu di pinterest hehe

kalo kalian liat tulisannya di italic artinya itu flashback yaaa, di chap sebelumnya kan ada tuh jd kaya kilasan masa lalu gitu ehehehe

3 September 2020

------

a gamer and his futureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang