Lima

50 11 5
                                    


🕑 02.00 

          Jam sudah menunjukan pukul dua malam. Nyanyian itu datang lagi dengan suara yang sehalus beledu. Joowi samar-samar mendengar nyanyian itu. Ia berniat untuk membuka matanya namun seperti tertahan akan sesuatu.

          Dahinya dipenuhi oleh keringat yang menetes, suhu badannya tiba-tiba menjadi panas dingin dan Joowi seperti gelisah dalam tidurnya.

-

          "Siapa kamu?"

        Joowi melihat seorang laki-laki berdiri membelakangi nya. Ia hanya melihat punggungnya saja dan memakai kemeja putih serta celana putihnya.

        Laki-laki itu membalikan badannya dan sekarang mengahadap ke Joowi dengan wajah yang terseyum tipis.

        "Ka.. Kamu.. Sungyoon?"

       
         "Annyeong Joowi... "

         "Tunggu dulu.. Bukankah tadi aku sedang tidur?"

          "Eum.. Benar.. Ini mimpi mu.. "

          "Apakah aku bisa berbicara sesuka hati ku didalam mimpiku seperti ini? Aneh.. "

          "Bisa jadi.. "

          "Lalu.. Kenapa kau ada dalam mimpiku? Aku bahkan tidak dekat dengan mu saat disekolah dulu.. "

           "Karena aku menyukai mu."

           "Apa? Apakah kau juga harus menyatakan cinta lewat mimpi?"

           "Itu juga benar. "

           "Kenapa tidak langsung menyatakannya saja?"

        "Kamu tidak tahu kenapa aku harus seperti ini Joowi. "

         "Apa maksudnya?"

         "Mau ikut denganku?"

         "Kemana? Nanti kau tidak mengembalikan ku!"

         "Bukankah kau pernah ikut denganku?"

         "Kapan?"

         "Saat kita melihat Eunjo. Apakah kau ingat?"

         "Itu kau?"

         "Iya, apakah kau tidak melihat wajahku waktu itu?"

         "Wajahmu? Aku terlalu ketakutan karena kau muncul seperti hantu. Lalu aku terlalu fokus pada Eunjo."

          "Oh begitu. Jadi kau mau ikut?"

          "Kau janji akan mengembangkan ku bukan?"

          "Tentu saja, aku juga tidak ingin selamanya seperti ini. Kau harus tau kebenarannya Joowi."

           "Baiklah... "

   BRAAAAAAAKKKKK

      Tiba-tiba saja Joowi malah terjatuh dari kasurnya. Ia terbangun dengan keringat yang basah kuyup di sekujur tubuh seperti orang habis berlari namun dengan kondisi badan yang panas dingin.

        "Aduh punggungku.."

       Punggungnya mendarat tepat di lantai yang dingin dipukul 02.30 dini hari itu. Joowi lalu bergegas ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya karena terasa sangat basah.

        Ia merasa haus sehingga harus turun ke bawah untuk minum karena air di kamarnya ternyata habis.

        "Jibeom oppa?"

(1) LULLABY 🔚☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang