Delapan

42 9 8
                                    

Malam itu berlalu seperti mimpi. Joowi yang baru saja menemui arwah Ryu Sujeong setelah membaca buku hariannya. Bahkan Joowi bingung harus membantunya dengan cara apa. Namun karena ia sangat lelah ia memutuskan untuk tidur setelah arwah sujeong pergi meninggalkannya.

Lee jangjun POV

Aku seperti mendengar sesuatu.. Baiklah aku akan menguping sedikit dari kamar Joowi.

Eh? Kenapa Joowi seperti berbicara sendiri? Bukankah arwah Sungyoon tidak mungkin menemui nya lagi?

Cekreeek

Joowi tertidur? Aahhh.. Mungkin dia hanya mengigau berbicara sendiri sudahlah.

Lee Jangjun POV-end

🎼

"Selamat pagi... "

"Pagi Joowi.. Kau memasak?"

"Tentu saja! Aku sangat lapar.. Dan aku melihat beberapa bahan makanan di kulkas mu. Aku benci ramyun.."

"Apa kau sedang diet? Hehe"

"Tidak. Aku lebih suka real food daripada mie instan. Hehe ayo makan nanti sup nya dingin!"

"Eum.. Terima kasih.. Aku jadi teringat Sujeong.. Ahh.. "

"Aku bertemu dengannya semalam. Dia sangat cantik."

"Hah? Apa maksud mu?"

"Sebelum kau membantu ku. Mari kita membantu Sujeong terlebih dahulu. Otte?"

"Hm?"

"Sujeong bilang dia tidak bisa tidur dengan nyenyak.. Ia menginginkan kita menemukan mayatnya. "

"Apa? Tapi Joowi bagaimana kau bisa berkomunikasi dengan arwah sedangkan aku sudah memberi mu gelang itu."

"Apakah ini gelang penangkal arwah? Ini tidak mempan.. Aku bisa melihat mereka entah kenapa."

"Jadi kau benar-benar bertemu dan berbicara pada Sujeong semalam?"

"Hmm.. Tentu saja. Hehe"

"Apa kau bisa menemukan Sungyoon dirumahku?"

"Tidak.. Dia bahkan tidak datang dalam mimpi ku. Dan lagu nina bobo itu sudah tidak terdengar lagi. "

"Ah begitu. Aku jadi penasaran kemana Sungyoon pergi. Hm.. Baiklah mari kita membantu Sujeong juga!"

"Hm.. Mungkin Sungyoon sedang istirahat. Ayo.. Seusai makan ayo kita pergi ke Namsan tower! Hari ini sangat cerah.. "

"Kenapa kau ingin kesana?"

"Karena Sujeong meminta ku kesana semalam."

"Ah.. Baiklah.. "

Mereka menyelesaikan makannya dengan segera. Setelah makan, Jangjun dan Joowi mencuci piring bekas makan mereka, lalu bergegas pergi ke Namsan Tower.

Di Namsan Tower

"Apa benar ini tempatnya?"

"Aku rasa begitu... "

"Ayo masuk... "

Mereka masuk kedalam sebuah rumah kecil di komplek perumahan dekat Namsan tower.
Rumah itu nampak begitu seram karena seperti sudah lama tidak dihuni, lebih tepatnya seperti gudang.
Joowi merasa agak sedikit takut jadi ia jalan agak jauh dari Jangjun yang ada di depannya. Sedangkan Jangjun sangat penasaran dengan ruangan ini. Apakah benar tubuh Ryu Sujeong yang lama ada disini? Dalam hatinya terus bertanya-tanya.

(1) LULLABY 🔚☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang