-2-

979 182 13
                                    

"Taehyung bajingan!"

Yoongi tak kuasa mengumpat manakala mendapati Taehyung sudah berada di studionya. Padahal semalam ia sudah bilang bahwa Taehyung tak perlu datang dan biarkan Yoongi yang menjemputnya di kantor. Tapi apa ini?

Sebenarnya tak akan jadi masalah Taehyung berada di studio, kalau saja tak ada mulut julid Hoseok yang mengusik pendengaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebenarnya tak akan jadi masalah Taehyung berada di studio, kalau saja tak ada mulut julid Hoseok yang mengusik pendengaran. Karena belum ada sepuluh menit pemuda tampan itu duduk di ruang tamu, Yoongi sudah bisa mendengar celotehan usil Hoseok yang berduet dengan Jungkook hanya untuk menggoda Taehyung saja. Teman sialan memang! Kalau Taehyung jadi terganggu dan ilfeel pada Yoongi bagaimana?

"Kok lo ke sini sih? Kan gue udah bilang gue yang jemput lo di kantor aja," Yoongi lantas menghampiri Taehyung di ruang tamu. Sesaat matanya memberi signal pada Hoseok dan Jungkook agar pergi dari sana.

"Ahelah Yoon, bilang aja lo seneng disamperin sama gebet- aaakkkk!" Hoseok memekik kesakitan lantaran Yoongi memukul kepalanya dengan stik drum. "Sakit bego!"

"Pergi sono ah!" usir Yoongi jengkel.

Hoseok meringis, "Taehyung yang maklum sama Yoongi ya, dia tuh mukanya doang yang polos imut-imut, tapi kelakuannya kayak kucing garong!"

Yoongi sontak melotot dan bersiap mengambil stik drum, tapi Hoseok keburu lari bersama Jungkook sembari tertawa penuh ejek. Benar-benar teman sialan!

"Maafin kelakuan temen gue ya, dia emang mulutnya julid bukan main," Yoongi mengusap tengkuknya, malu. Ia seketika merasa imej gitaris Sugasuga yang cool melebur begitu saja.

Taehyung terkekeh ringan, "Mereka temen yang seru kok."

"Seru apanya? Lo kalo sama Hoseok yang ada bakal habis dicengin mulu. Mana bisa sih mulutnya diem buat semenit aja."

"Gue malah lebih suka temenan sama yang bawel gitu sih. Jadi bisa diajakin ngobrol apa aja. Asik kan?"

"Oh, jadi gue harus jadi bawel dulu nih biar bisa narik perhatian lo?"

Taehyung menggendikkan bahu, "Sebagai teman, mungkin iya. Kalo sisanya sih tergantung situasi dan kondisi ya."

Yoongi mendengus, "Sialan. Ya udah ayok jalan, udah laper kan lo?"

"Um. Mau makan di mana sekarang?"

"Resto favorit gue yuk. Udah dari kapan tau gue pengen ngajakin lo ke sana belum kesampaian."

Taehyung mengangguk setuju, "Ya udah ayo."

...

Mungkin banyak yang penasaran kenapa Yoongi begitu bernapsu mengejar cinta Taehyung sebegitunya. Karena wajah Taehyung yang tampan rupawan? Itu benar, dan sangat klise. Karena dia adalah pria berdompet tebal? Tidak, karena Taehyung hanya seorang karyawan marketing di sebuah perusahaan swasta. Dia bahkan tak tinggal di apartemen, melainkan hanya sebuah kondominium murah. Mobil yang dimilikinyapun adalah warisan yang diberikan Kakeknya. Karena Taehyung yang ramah dan friendly? Bisa jadi. Tapi sebenarnya ada satu hal penting yang membedakan Taehyung dengan orang lain.

GULALI (Taegi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang