-5-

906 189 19
                                    

Tadinya Taehyung sempat ragu ketika jarinya terhenti saat melihat kontak bernama Min Yoongi di ponselnya. Tapi mau sekeras apapun ia coba mengelabui dirinya sendiri, ia selalu saja gagal. Mau bilang kalau rindu ocehan lelaki itu, ia terlalu kikuk. Mau coba munafik dengan mengatakan ia baik-baik saja tanpa Yoongi, itu perbuatan yang sia-sia sekali. Karena pada nyatanya ia merasa tak baik-baik saja tanpa kabar dari Yoongi selama beberapa hari ini.

Benar apa yang dikatakan Seokjin padanya. Taehyung rindu Yoongi, tak bisa dibantah lagi.

"W-wah! Lo nelpon gue duluan?! Semalem abis mimpi apaan?!"

Taehyung mendengus geli ketika suara itu kembali terdengar di telinganya. "Lo sendiri kenapa ngga ngechat gue sama sekali? Nemu gebetan baru ya?"

"Eh, mana ada! Ngga kok engga. Gue lagi di Thailand nih, prepare buat album baru."

"Ooh, lagi sibuk ternyata. Pantesan aja," Taehyung menghela napas lega. Sempat ada kekhawatiran ketika ia berasumsi soal Yoongi yang tak kunjung memberi kabar. Yang salah satunya ialah, Yoongi yang tak lagi mengejarnya dan bertemu orang lain.

"Tae, maaf maaf nih. Gue sebenernya masih mau ngobrol sama lo tapi- IYA MANAJERKU SAYANG GUE OTW! Anjing emang si Namjoon, ngga bisa liat orang lagi seneng sebentar apa?!"

"Ya udah gih sana. Tapi kalo udah ngga sibuk, lo telpon gue ya?"

"Oke siap!" Klik. Dan sambungan telepon terputus setelahnya. Menyisakan dengus pelan Taehyung yang terselip kelegaan luar biasa dalam dada.

...

Yoongi tidak tau harus bersikap bagaimana ketika kedua matanya menangkap sosok tampan itu sudah ada di depan sana. Mengejutkan sekali karena tidak ada pemberitahuan yang mengatakan bahwa Taehyung akan menjemputnya di bandara seperti ini.

"Kok?" Yoongi menunjuk Taehyung dengan tatapan bingung sekaligus takjub, "Lo sengaja ke sini buat jemput gue apa gimana?"

Taehyung terkekeh pelan, "Habis nganterin temen gue yang mau ke Inggris. Terus gue inget lo juga pulang hari ini, jadi ya sekalian aja."

"Ah, untung gue ngga sempet geer," Yoongi berdecak pelan ketika Namjoon memberi isyarat untuk segera masuk ke dalam mobil. "Ya udah deh, Tae. Gue duluan ya."

"Eh, bentar!" Taehyung menahan lengan Yoongi, "Ngga mau bareng gue aja?"

Yoongi terpaksa menggeleng pelan, "Gue mau, tapi gue ngga bisa. Karena abis ini kami mau langsung prepare buat acara showcase besok malem. Maaf ya, Tae" sesal Yoongi. Taehyung hanya bisa menanggapi dengan senyum maklum.

"Ya udah, ngga apa-apa."

"Bye, Tae."

"Hum, nanti gue telpon lo ya."

Yoongi sedikit tertegun ketika Taehyung berkata seperti itu. Apa ya, rasanya aneh ketika orang yang kamu kejar susah payah kini terasa mudah tuk diraih. Cuma masalahnya, posisi Yoongi saat ini sedang tak bisa diajak kompromi. Sebesar apapun keinginannya untuk tetap bisa keep in touch dengan Taehyung, mau tak mau harus dikalahkan sementara oleh rentetan jadwal bandnya yang padat. Ah, sial sekali rasanya.

Dan Taehyung hanya memandangi kepergian Yoongi dengan helaan napas panjang. Alasan ia mengantar teman hanyalah fiksi belaka, karena ia sebenarnya sengaja datang hanya untuk menjemput Yoongi. Tapi rupanya takdir tak sedang berpihak padanya kali ini.

...

"Makanya Tae, jangan suka gantungin perasaan orang" Seokjin tertawa meledek Taehyung yang sontak pasang wajah merengut.

GULALI (Taegi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang