-17-

1.3K 183 38
                                    

Taehyung hela napas dalam paska pelukannya dilepas Jimin diiringi senyum lebar. Detik berikutnya, kedua bola mata hitam itu teralihkan pada sosok yang berdiri di belakang Jimin. Taehyung mendengus, kepalanya menggeleng samar.

"Pesan gue cuma satu buat lo. Jangan kecewain Jimin."

Jungkook terkekeh, ia bawa Jimin untuk dirangkul mesra. Tak lupa sertakan sebuah kecup kecil di kening yang sontak membuat mata Jimin membola.

"Ngga akan," sahut Jungkook tegas dan mantap.

"Tenang Tae, Jungkook ngga kayak Namjoon yang hobi gantungin perasaan Hoseok," Jimin bantu Jungkook untuk meyakinkan Taehyung.

Taehyung anggukkan kepala mengerti. Sekali lagi ia tatap Jimin dengan senyum tipis, meyakinkan diri bahwa melepas Jimin untuk Jungkook bukanlah sebuah kesalahan. Ia harus yakin bahwa pilihan Jimin adalah yang terbaik untuk hidupnya. Karena akhirnya Jungkook berhasil membuat Jimin kembali percaya dan setuju untuk berkomitmen bersama.

"Lo juga yang baik-baik sama Yoongi. Ngga capek apa cekcok tiap kali ketemu?" goda Jimin yang langsung dibalas dengusan malas Taehyung.

"Gue heranin dari dia tuh, kenapa hal sepele aja sama dia dibesar-besarkan? Lo berdua enak, masih bisa sering ketemu di event yang sama. Komunikasi pasti ngga pernah tersendat. Lah gue sama Yoongi udah kayak lover rasa stranger tau ngga?"

Jungkook ketawa, Jimin cuma terkikik pelan.

"Terus, lo maunya putus?" Jungkook tanya.

"Ya ngga gitu juga," Taehyung mengusak rambutnya sendiri, "Cuma gue pengennya kami balik lagi kayak dulu. Ya kayak dua bulanan lalu lah. Masih mesra, masih asik meski telponan doang, ngga ributin masalah sepele. Sekarang udah susah. Gue sama dia egoisnya setara, keras kepalanya juga seimbang."

Jimin mengusap bahu Taehyung, "Lo pengennya mesra lagi, tapi Yoonginya sendiri gimana? Coba deh lo bicarain baik-baik sama dia enaknya mau diapain nih hubungan lo yang otw setahun ini. Kalo cuma satu pihak doang yang berjuang, ya ngga ada gunanya juga. Kalian harus punya perasaan dan pemikiran yang sama."

"Yap! Kayak gue sama Jimin. Kan babe??" Jimin anggukkan kepala.

Taehyung mengulum bibirnya, "Terus kalo dianya pengen putus gimana? Gue kan ngga mau."

"Ck, jangan mikir negatif dulu. Hati orang siapa yang tau sih?"

Setelah cukup lama berpikir, Taehyung akhirnya putuskan untuk menemui Yoongi di apartemennya. Entah akan berakhir seperti apa, Taehyung hanya berharap bahwa akan ada titik temu yang terbaik untuk keduanya.

...

"Udahan nih kencannya?"

Taehyung mengernyit bingung lantaran sambutan Yoongi yang diluar dugaaan itu, "Apaan? Siapa yang kencan sama siapa?"

Yoongi mendengus, "Gue maklumin kejadian kemaren karena gue sibuk di studio dan wajar aja lo habisin waktu sama Jimin. Tapi hari ini, lo malah lebih mentingin ketemu dia daripada gue? Lo balikan lagi sama dia, hah?"

"Ah, jadi gara-gara itu?" Taehyung terkekeh, merasa bahwa semua ini hanya karena kecemburuan Yoongi yang berlebihan saja. Tapi sialnya tawa itu terlihat begitu menyebalkan bagi Yoongi, ia merasa tak ada yang patut ditertawakan. Apa Taehyung sedang menganggap remeh perasaannya atau bagaimana?

Yoongi sontak menepis kasar ketika Taehyung hendak merengkuhnya dalam dekapan. Dan Taehyung hanya bisa menghela napas lelah.

"Gue ngga kencan sama Jimin astaga!"

"Ya terus kenapa lo baru nemuin gue?"

"Bukannya lo sendiri yang bilang capek banget dan butuh istirahat? Gue kasih lo waktu buat tidur lebih lama, Yoon. Masih salah juga?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GULALI (Taegi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang