-11-

931 172 26
                                    

Semua yang ada di studio bisa merasakan hawa aneh itu, terlebih ketika Yoongi masuk dan langsung mengambil gitarnya. Biasanya ia akan duduk santai dulu sembari menikmati kopi Amerikanya, atau mengobrol dengan Namjoon mengenai jadwal kegiatan mereka. Tapi hari ini, dengan wajah teramat datar tanpa sedikitpun senyum, Yoongi langsung memainkan gitarnya tanpa menyuruh yang lain bergabung.

"Dia putus atau gimana?" bisik Dowoon pada Jungkook yang sedang mengunyah kimbap.

"Ngga usah tanya-tanya dulu ya kalian. Gue tau kalo Yoongi pasti lagi ada masalah. Biarin aja dulu," tegur Namjoon pada dua bungsu dalam band Sugasuga itu.

"Haaahhh, padahal belom lama dia keliatan hepi banget karena berhasil jadian sama Taehyung," Yijeong berdecak heran. "Gue jadi penasaran kali ini apa masalahnya?"

"Dilarang kepo!" Hoseok menepuk kepala belakang Yijeong dengan gulungan koran. "Biarin aja sampe Yoongi buka mulut sendiri. Lo tau dia kan, mana suka dia curhat kalo keadaannya udah fatal begitu."

Hoseok lantas menghampiri Yoongi dan mengambil bassnya, menepuk pelan bahu kawannya itu lalu bergabung untuk melakukan pemanasan.

"Ya udah, dimulai aja latihannya sekarang. Besok kita ada perform," ujar Namjoon yang kemudian dituruti Yijeong, Jungkook juga Dowoon.

.

Ada satu hal yang disukai Namjoon dari seorang Min Yoongi selain kepiawaiannya menulis lirik dan mengaransemen lagu, yaitu Yoongi yang tak pernah mencampuradukkan masalah pribadi dengan bandnya. Mau sekacau apapun, Yoongi tak pernah kehilangan fokus bermusiknya. Ia selalu tampil baik di manapun, kapanpun dan dalam situasi apapun. Profesionalitas Yoongi inilah yang terus menumbuhkan rasa kagum dalam diri Namjoon. Yang juga sempat menumbuhkan bibit-bibit asmara dalam hati, meski akhirnya terpatahkan akibat kejujuran Yoongi. Namjoon masih ingat dengan tegas Yoongi mengatakan bahwa ia tak akan mengencani teman satu bandnya. Ia tak mau terlibat urusan asmara dengan sahabatnya sendiri.

Kali ini, Yoongi membuktikan kembali bahwa masalah pribadinya tak akan mengusik performanya di atas panggung. Pertunjukan hari ini berjalan sukses tanpa hambatan apapun. Meski dengan sedikit senyum, Yoongi tetap berhasil membuat para penggemar semakin menggilainya. Dan sampai detik ini pula, tidak ada yang tau sebenarnya apa masalah yang sedang dipendam Yoongi.

"Are you okay?" Hoseok menepuk bahu Yoongi pelan. Beberapa menit lalu pemuda itu langsung memisahkan diri dari kawan-kawannya dan Hoseok menemukannya sedang merokok di taman belakang gedung.

Yoongi mengangguk pelan, "Udah mau pada pulang?"

"Belom sih. Lo ngerokok sendirian aja, ajak-ajak gue kek."

"Lo bukan perokok, Seok."

Hoseok terkekeh, "By the way, lo keren banget hari ini."

"Gue selalu keren kali."

"Bales kek pujian gue."

Yoongi berdecak, "Lo muji tapi pake pamrih? Ngga malu?"

"Babi!" umpat Hoseok pelan disusul tawa ringan. Tangannya lalu mengambil kaleng soda yang ada di samping Yoongi. "Lo ngga ada yang mau diceritain gitu, Yoon?"
Hoseok coba memancing agar Yoongi mau membuka masalahnya. Tapi kawannya itu nampak tak acuh, seolah ia memang tak ingin orang lain mengetahui kekacauan dalam hatinya.

Ya, terus terang saja Yoongi tak bisa menutupi perasaan sakit yang menjalar makin parah ini. Bermusik adalah cara ia untuk menyembuhkan luka meski ia tau bahwa tak akan berpengaruh besar. Tapi setidaknya dengan begini pikiran Yoongi bisa teralihkan, ia tak harus memikirkan bagaimana kejamnya Taehyung pada dirinya. Ia tak harus memikirkan betapa hancur hatinya ketika Taehyung masih menyerukan nama lain, dan bukan dirinya.

GULALI (Taegi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang