Alamak! Gambar ini tidak mengikut garis panduan kandungan kami. Untuk meneruskan penerbitan, sila buang atau muat naik gambar lain.
❝ another day ❥ leeminho
jihyun menunggu di hadapan pagar dan berharap jiwoo datang ke sekolah seperti biasa , dari semalam dia risau . jiwoo tidak langsung mengangkat telefonnya mahupun membalas mesejnya .
jam sudah menunjukkan pukul 7.30 pagi , sudah tiba masanya pelajar semua mula berada di kelas untuk mula kelas . jihyun dengan hampanya terpaksa berjalan seorang diri masuk ke kelas , chan memandang jihyun .
" jiwoo mana ? " soal chan masih teringat kisah semalam , jihyun hanya diam sahaja . dia sudah penat beri alasan pada sesiapa , kenapa ramai begitu benci pada jiwoo . dia tidak buat salah apa pun mesti di benci .
" mana jiwoo , dia tak datang ke ? " soal chan mengadap jihyun tidak jauh darinya , jihyun mengangkat bahunya . " minho pun tak datang " kata chan .
" sibuk je mamat tu , jiwoo tak datang dia pun tak datang . dah lah tak reti minta maaf , kalau jiwoo mati . aku salahkan korang semua " kata jihyun lalu berjalan keluar dari kelas . chan yang mendengar mula terkejut bila jihyun menyebut soal mati .
habis sekolah , jihyun berada di hadapan rumah jiwoo . tiada tanda orang berada di rumah , jihyun masih terasa jiwoo berada di dalam rumah . " jiwoo-ah " panggil jihyun , memandang setiap kawasan perumahan . tiada jawapan .
" kamu siapa ? " soal seorang wanita lingkungan 30-an , memandang jihyun di luar rumahnya . " saya jihyun , jiwoo ada dekat rumah ? " soal jihyun , wanita tersebut mula senyum sinis . " aku pun tak tahu dia mana , mampus agaknya " kata wanita tersebut .
" balik lah , dia tak akan kembali ke sini " kata wanita tersebut lalu menutup pintu , jihyun mula menunduk kepalanya . mana dia hendak cari jiwoo , kalau ibu dan ayahnya seperti ini gayanya .
" jiwoo mana kau ? " soal jihyun sendirian lalu berjalan pergi , tiba sahaja satu panggilan dari nombor tidak dikenali . jihyun mengangkat .
" baiklah saya ke sana sekarang " kata jihyun lalu berlari menuju ke hospital , ye ia dari panggilan dari pihak hospital . sampai di hospital , jihyun meminta nurse mencari nama jiwoo .
" dia di bilik 302 " kata nurse tersebut lalu jihyun berlari ke bilik 302 , disitu terlihat seorang lelaki bersama lelaki berbaju doktor sedang memeriksa jiwoo . " awak siapa ? " soal lelaki itu menghalang jihyun dari terus ke jiwoo .
" saya jihyun , kawan jiwoo " kata jihyun , lelaki tersebut membawa jihyun keluar dari bilik jiwoo . " kenapa ? " soal jihyun pada lelaki tersebut . " dia tengah buat rawatan , doktor tu buat rawatan atas jiwoo . jiwoo sebenarnya masalah kemurungan dan kemungkinan ada depression " kata lelaki itu .
jihyun mendengar mula hendak menangis , kenapa jiwoo perlu ada benda itu sedangkan dia seorang gembira . " saya cha eunwoo , abang pada jiwoo " kata lelaki tersebut bernama eunwoo mula memberi tangannya untuk berjabat . " jihyun , kawan sekelas jiwoo " kenal jihyun .
tak lama kemudian , doktor tersebut keluar . " macam mana ? " soal eunwoo , doktor itu mula meminta bercakap dengan eunwoo sendirian . eunwoo dan doktor itu mula pergi berjauhan sedikit dari jihyun , jihyun bergerak ke pintu melihat jiwoo dari pintu .
jiwoo memandang ke arah tingkap sambil mengiring , jihyun sedih melihat jiwoo seperti ini . tidak pernah melihat jiwoo seperti ini , selalunya jiwoo hanya senyum dan ketawa pada masa yang sama .
" macam mana jiwoo boleh ke sini ? " soal jihyun , eunwoo duduk di kerusi tersedia itu . " dia nak terjun dari bangunan " kata eunwoo , jihyun memandang eunwoo di sebelahnya . " macam mana awak jumpa jiwoo ? " soal jihyun .
" saya jumpa dia masa nampak dia berjalan tak bermaya , saya kejar dia sebab saya sudah lama mencari dia tidak tahu mana dia berpindah lepas saya lari dari rumah . nampak dia , saya kejar dia sampai satu bangunan nasib baik dia tak pengsan dekat tepi bangunan " terang eunwoo , jihyun mengangguk kepalanya .
" lepas ni jiwoo mesti ikut awakkan ? sebab dia berharap abangnya datang ambilnya jauh dari semua orang " kata jihyun bila mengingati jiwoo berkata seperti itu padanya .
" saya tak akan bawa jauh , tunggu dia habis sekolah baru saya bawa dia jauh . dia masih sekolah " kata eunwoo , " kasihan jiwoo , 18 tahun mendengar ibu dan ayah bergaduh . nak bawa dia bersama , dia masih kecil dan takut dia mati sebab kelaparan sahaja " sambung eunwoo bila ingat semula kisah silam mereka berdua .
" lepas ni , jihyun yakin dia boleh bina hidup baru " kata jihyun , eunwoo memandang jihyun . " esok jiwoo tak sekolah lagi , boleh tak jihyun bagitahu cikgu . bagi jiwoo seminggu " minta eunwoo , jihyun mengangguk kepalanya .