4.

162 114 48
                                    

JANGAN LUPA BERIKAN VOTE AND COMMENT
JIKA BERKENAN SHARE KETEMAN KALIAN
typo bertebaran dimana-mana


°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°

"Oh itu, bukan dia fans gue namanya Alaska."

°°°°

"Eh gila anjir Citra sama Alaska mesra banget woi," kata Cika heboh, padahal ia baru saja datang dan langsung membuat Anin menutup mata mencoba sabar dengan teman sebangkunya ini.

"Suara lo pelanin dikit napa sih Cik," gerutu Anin sebal.

"Lo nggak cemburu Nin liat mereka mesra gitu?" tanya Cika sambil menarik turunkan kedua alisnya.

"Gue kasih tau ya, gue sama Alaska itu cuma sahabatan doang. Lagian gue nggak mau berharap lebih ke dia. Dia punya hak buat milih siapa aja yang pantes masuk ke hidupnya," jawab Anin santai.

"Sejak kapan seorang Anindya jadi mellow gini," kata Cika. Dan tentu saja membuat Anin memutar bola mata malas.

"Tapi Cik gue denger-denger katanya ada anak baru? Emang beneran ya?" tanya Anin sedikit penasaran.

"Berita hot kayak gini lo belum tau Nin??" tanya Cika dengan tampang sok kaget.

"Ya makanya gue nanya ke lo bego,"  jawab Anin kesal.

"Katanya sih anak dari sekolah sebelah." ujar Cika santai.

"Anak SMA NUSANTARA?" tanya Anin.

"Hooh, dan katanya sih gantengnya campuran surga Nin," jawab Cika sambil cekikikan tidak jelas

"Serius gantengnya campuran surga Cik?" tanya Anin lagi dan kali ini dibarengi dengan tampang polosnya.

"Pasti lo nanya gitu ada udang dibalik batu kan?!" tebak Cika yang langsung membuat Anin menjitak kepalanya.

"Udang dibalik batu apaan, orang gue cuma nanya."

"Halah ngaku lo!" seru Cika.

"Tapi btw bukannya anak Nusantara itu cakep-cakep ya. Apalagi cowoknya asli kayak kumpulan para malaikat yang dipaksa turun ke bumi," kata Anin sambil senyum-senyum sendiri seperti orang yang tidak waras.

"Lo lebay juga ya monyet."

"Diem! Ganggu gue lagi berhayal tau nggak."

Bel berbunyi, tanda waktu pembelajaran akan segera dimulai. Tentu saja Anin tidak terlalu menggubris bel yang sangat nyaring itu, karena dirinya saat ini sedang asik membaca novel bergenre romance-fantasy yang baru beberapa yang lalu ia beli di toko buku langganan.

"Pagi anak anak," sapa Bu Ani memulai jam mata pelajaran kesatu.

"Pagi bu," jawab semua murid bersamaan tidak terkecuali Anin yang tetap masih sibuk dengan novel ditangannya.

"Oke langsung saja, hari ini kelas kita kedatangan murid baru, silakan perkenalkan diri kamu nak," ucap Bu Ani yang refleks membuat Anin langsung mengarahkan pandangannya kedepan.

"Perkenalkan nama gue Angkasa Pramudya, pindahan dari SMA NUSANTARA." perkenalan yang cukup singkat membuat siapa saja menyimpulkan bahwa Angkasa adalah orang yang cukup irit dalam berbicara.

"Oke kamu bisa duduk dibelakang Anindya, dan tolong untuk Anindya angkat tangan mu." Tentu saja Anin langsung mengangkat tangannya.

Pelajaran pun dimulai, Anin yang sedang sibuk mencatat beberapa cara yang ditulis oleh Bu Ani langsung menoleh kebelakang disaat murid baru itu menoel-noel bahu kanannya.

"Heh lo," bisik murid baru bernama Angkasa.

"Apaan sih?" tanya Anin dengan raut wajah sinis.

"Pinjem pulpen dong, tinta gue seret banget buat nulis."

"Dikoperasi banyak kalik nggak usah kayak orang susah deh," jawab Anin acuh.

"Gue males jalan jadi pinjem dong." Mungkin emosi Anin sebentar lagi akan memuncak, dirinya tidak ingin menganggu waktu Bu Ani yang sedang mencatat terbuang karena ulah makhluk astral dibelakangnya ini.

"Jangan sampe patah," kata Anin mengingatkan.

"Thanks ya nanti gue kembaliin kok."

"Hm." Balas Anin cuek.

💘💘💘

Bel istirahat berbunyi, Anin yang sedang ingin berjalan ke kantin mendapat tugas mengembalikan buku paket yang bu Ani pinjam, jumlah nya tidak terlalu banyak namun beban berat nya membuat Anin tidak bisa mengembalikan sendiri terpaksa membuatnya harus meminta tolong kepada seseorang.

"Kamu bisa minta tolong sama Angkasa Nin," kata Bu Ani sambil menunjuk kearah Angkasa yang tengah sibuk memainkan smartphonenya.

"Angkasa bantuin gue yuk." suara Anin membuat Angkasa segera menengok kedepan.

"Kemana Nin?" tanya Angkasa dengan wajah bingung.

"Tadi Bu Ani nyuruh gue buat ngembaliin buku paket ini. Nggak banyak sih cuma berat banget." Setelah berkata begitu Anin membagi buku paket itu menjadi dua bagian, dan satu bagian langsung dibawa oleh Angkasa.

"Oh ya btw Sa lo ngapain pindah kesini? Padahal disana banyak cewek cantiknya," kata Anin sedikit bergurau.

"Maksud lo gue pindah kesini karena mau nyari cewek??" tanya Angkasa menahan tawa.

"Eh bukan gitu maksud gue," jawab Anin salting.

"Gue pindah kesini karena mau nyari suasana baru Nin," kata Angkasa. Dan Anin hanya bisa mangut-mangut saja.

"Btw itu pacar lo ya Nin?" tanya Angkasa sambil menunjuk kesebuah arah.

"Hah yang mana?"

"Itu yang dari tadi ngeliatin kita terus," kata Angkasa sambil menunjuk orang dia maksud. Tentu saja Anin segera tahu siapa yang di maksud oleh Angkasa.

"Oh itu, bukan dia fans gue namanya Alaska."

TBC.

Sejak kapan Alaska jadi fansnya Anin?? 🤔🤔
lucu banget ya mereka kayak author ehehe

Angkasa : yuk kasih vote buat cerita ini biar nambah seru lagi cerita kita

Anin : nah biar pada baper kalau gue lagi sama Angkasa

Alaska : enak aja cuma gue yang boleh sama Anin thor

Author : serah kalian deh author pusing 😑😑

BULLSHIT [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang