16

65 46 5
                                    

JANGAN LUPA BERIKAN VOTE AND COMMENT
DAN JIKA BERKENAN SHARE KETEMAN KALIAN
typo bertebaran dimana-mana

JANGAN LUPA BERIKAN VOTE AND COMMENTDAN JIKA BERKENAN SHARE KETEMAN KALIANtypo bertebaran dimana-mana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°

"Gue nggak yakin sama perasaan gue Sa, kejebak friendzone itu susah ya ternyata."

°°°°

Bel istirahat berbunyi dengan nyaring. Anak anak SMA BANGSA segera berhamburan keluar kelas untuk mengisi perut mereka yang kosong dan berbunyi demo minta untuk segera diisi. Tentu saja Anin termasuk dari sekian banyak murid itu. Ia yang saat ini sedang lapar buru-buru berlari kekantin.

"Nin!" teriak sebuah suara, Anin yang merasa namanya dipanggil segera menoleh untuk melihat siapa yang memanggil dirinya barusan.

"Kenapa Sa?" tanya Anin menghampiri orang yang memanggil dirinya tadi.

"Nanti pulang bareng gue ya," ajak Angkasa dengan senyum manis dan tidak lupa puppy eyes yang membuat Anin ingin menampar wajahnya karena kesal.

"Nggak janji deh gue, tapi nanti gue kasih tau kalau udah jam pulang," jawab Anin dan segera berpamitan untuk membeli makanan dengan alasan karena cacing diperutnya sudah meronta ronta.

Anin memang terbiasa makan sendiri, bukan dirinya tidak memiliki teman, tapi Anin nyaman sendiri saat makan, seperti saat ini.

"Nin kok sendirian sih?" tanya Abim yang tiba tiba datang menghampirinya.

"Ya emang biasa sendiri kan," jawab Anin cuek.

"Tumben nggak sama Alaska." Abim terus saja memberikan pertanyaan yang membuat Anin tentu saja risih.

"Lo kan temennya ngapain nanya ke gue."

Tentu saja Abim tahu Anin sedang tidak ingin diganggu oleh siapapun, termasuk dirinya.

"Yaudah deh gue kekelas dulu ya Nin," ucap Abim langsung meninggalkan Anin sendiri lagi.

Anin dapat bernafas lega karena tidak ada orang yang menganggu dirinya lagi, suapan sandwich yang entah sudah keberapa menggantung di udara saat dirinya melihat Alaska sedang duduk mengobrol dengan kakak kelasnya yang terkenal dengan kecantikannya, sebut saja sedang mengobrol dengan primadona SMA BANGSA itu mungkin adalah kata yang lebih tepat.

Sandwich yang sudah tidak terlihat enak lagi karena keberadaan Alaska membuat Anin membuangnya ketempat sampah, sungguh dia tidak berselera makan sekarang, apalagi harus melihat pemandangan yang begitu sakral didepannya membuat Anin memilih untuk kembali kekelas saja. Saat dirinya hendak melangkah keluar dari meja tempatnya makan tadi, tidak sengaja Anin tersandung dan menimbulkan suara decitan yang sedikit keras membuat sejumlah mata memandang kearah dirinya tidak terkecuali Alaska yang tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Dengan sedikit berlari Anin meninggalkan tempat yang membuat hatinya merasa sakit melihat Alaska yang begitu akrab dengan Calista tadi, apakah dirinya merasa cemburu?? Sejak kapan Anin menyukai Alaska yang notabennya adalah sahabat masa kecilnya??

"Nin." Sentuhan seseorang membuat Anin mengerjapkan matanya, tersadar dari lamunan yang menurutnya sangat tidak masuk akal itu.

"Eh lo Sa," ucap Anin setelah menyadari seseorang itu adalah Angkasa.

"Lo bolos?" tanya Angkasa.

"Hehe iya lagi males mikirin pelajaran jadi kesini."

"Lo lagi mikirin sesuatu ya Nin?" tanya Angkasa lagi.

"Kok lo tau gue lagi mikirin sesuatu kelihatan banget ya?" Tidak menjawab pertanyaan Angkasa, Anin malah balik bertanya.

"Gue tau lo lagi mikirin sesuatu Nin, kalau emang udah nggak kuat lo bisa cerita ke gue," jawab Angkasa sambil memandang wajah cantik disampingnya yang terkesan tengah memendam sesuatu yang menyakitkan.

"Gue bingung sama perasaan gue Sa," ucap Anin dengan kepala yang menunduk.

"Lo lagi patah hati ya?" tanya Angkasa hati hati.

"Gue belum bisa bilang patah hati."

"Kenapa?"

"Gue nggak yakin sama perasaan gue Sa, kejebak friendzone itu susah ya ternyata."

TBC.

DUH HARUA SAMA SIAPA NIIII????????
ALASKA ATAU ANGKASA????????

Anin : bingung thor, resiko jadi orang cantik ya gini
Author : bacot lo Nin

BULLSHIT [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang