22

64 44 32
                                    

JANGAN LUPA BERIKAN VOTE AND COMMENT
DAN JIKA BERKENAN SHARE KETEMAN KALIAN
typo bertebaran dimana-mana


°°°°

"Serius Anindya, kalau sama lo mau kemanapun gue anterin,"

°°°°

Setelah seharian bermain berbagai permainan bersama Alaska. Anin dengan nafas tersengal-sengal tertawa terbahak-bahak ketika mengingat Alaska yang berteriak paling keras ketika mereka menaiki wahana permainan rollercoaster. Alaska yang terus ditertawakan hanya bisa mengerucutkan bibirnya karena sebal.

"Udah dong Nin jangan ketawain gue mulu," ujar Alaska.

"Ya lagian lo lucu banget sih Al, jadi ya gue nggak bisa berhenti ketawa," katanya sambil terus melanjutkan acara tertawanya.

"Nggak gue beliin batagor pokoknya!" ancam Alaska.

"Loh kok gitu?? Ih lo ngambekan banget sih Al."

"Lo sih nyebelin banget gue kan jadi malu."

"Lo kan emang malu-maluin Al," ujar Anin sambil menggelengkan kepalanya.

"Yaudah yuk makan gue laper banget ," ajak Alaska. Anin hanya mengangguk mengiyakan ajakan Alaska. Memang perut sudah berbunyi sejak tadi.

Setelah mencari penjual batagor, akhirnya menemukan satu penjual yang kebetulan cukup ramai pembeli. Terpaksa Anin dan Alaska harus menunggu sedikit lama.

"Asik juga ya Al main kesini," kata Anin sambil tersenyum bahagia.

"Kalau sama lo gue mau main lagi Nin," ujar Alaska.

"Halah bullshit banget."

"Serius Anindya, kalau sama lo mau kemanapun gue anterin," kata Alaska. Anin yang mendengar itu tersenyum dalam hati.

"Kalau gue minta ke mars gimana?"

"Ya lo berangkat sendiri," jawab Alaska enteng.

"Loh katanya mau nganter kemanapun gue pergi," ujar Anin mengingatkan.

"Ya kan gue bukan malaikat yang bisa terbang Nin. Gue bukan astronot yang bisa bawa lo ke luar angkasa. Gue Alaska manusia biasa yang berusaha bahagiain lo dengan cara sederhana," ucap Alaska.

"Al lo nggak kesambet jin tomang kan?" tanya Anin berusaha bergurau. Sejujurnya hatinya masih diselimuti rasa aneh setelah Alaska mengucapkan kalimat tadi. Hati Anin berdesir senang. Dirinya tahu Alaska adalah orang yang tepat untuk membahagiakan dirinya kelak.

"Gue lagi serius dikatain becanda, bedain mana yang serius mana yang becanda Nin. Lo bisa aja salah dalam menafsir perasaan kalau lo nggak bisa bedain keduanya."

"Gue nggak mau berharap lebih sama manusia Al, susah kalau udah suka tapi ternyata perasaan kita cuma bertepuk sebelah tangan. Rasanya lebih sakit dari demam."

"Nin, lo boleh berharap ke manusia. Tapi ingat jangan berlebihan, kadang manusia nggak bisa sesempurna seperti ekspetasi orang-orang diluar sana," ujarnya. Anin hanya mengangguk. Dirinya bingung harus menjawab apa dan bagaimana.

Penjual batagor menyelamatkan keduanya dari suasana canggung beberapa detik yang lalu. Batagor yang sepertinya sangat enak itu membuat Anin melupakan sejenak ucapannya dengan Alaska barusan. Jika memang dirinya dan Alaska bisa bersama kelak, itu adalah bonus dari Tuhan karena selama ini Anin sudah cukup bersabar menunggu momen itu.

💘💘💘

"Anin bantuin mama!" teriak Clarissa dari arah dapur.

"Ih ma perut Anin lagi sakit banget ini," kata Anin jujur.

"Kamu lagi datang bulan Nin?"

"Kayaknya sih ma, soalnya sakit banget ini." Clarissa mengangguk. Mencari kotak obat untuk mencari obat pereda nyeri saat datang bulan. Setelah menemukannya Clarissa segera memberikannya kepada Anin dan menyuruh anaknya untuk segera meminum obat itu.

Setelah meminum obat itu Anin beranjak dari dapur dan segera berjalan menuju kamarnya untuk mengistirahatkan dirinya. Saat hendak menutup mata nada dering panggilan membuatnya mengurungkan niat. Mengecek siapa yang mengganggunya ternyata adalah Angkasa.

"Halo Sa?" sapa Anin.

"Nin lagi dimana?" tanya Angkasa dari sebrang sana.

"Dirumah nih, lagi datang bulan gue sakit banget."

"Lo udah minum obat?" tanya Angkasa lagi.

"Udah sih, cuma belum reda nyerinya," jawab Anin.

"Yaudah gue kesana, lo mau dibawain apa?"

"Terserah deh, tapi nggak papa lo kesini?" tanya Anin ragu.

"Nggak papa lah Nin tunggu ya." Setelah mengatakan itu sambung telepon terputus. Anin membaringkan badannya kembali memikirkan perasaannya. Dirinya terlalu bingung menyukai siapa. Alaska atau Angkasa?

TBC.

cieee suka siapa nih Anin?????
suka author ajalah wkwkw eh tapi nggak deng yakali author belok ke kanan ke kiri 😭😭

BULLSHIT [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang