19

68 51 3
                                    

JANGAN LUPA BERIKAN VOTE AND COMMENT
DAN JIKA BERKENAN SHARE KETEMAN KALIAN
typo bertebaran dimana-mana


°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°

"Sa mungkin kebahagiaan lo bukan sama dia, gue yakin Tuhan udah nyiapin seseorang yang akan bikin lo bahagia suatu saat nanti,"

°°°°

"Yuk Nin," ajak Angkasa sambil menggandeng tangan Anin.

Anin hanya mengangguk dan mengikuti langkah Angkasa. Kini mereka berdua tengah berada disebuah danau yang sangat sedikit orang yang tahu. Tapi Angkasa adalah salah satu orang yang tahu letak danau yang sangat indah itu.

"Sa serius ini tempat kesukaan lo?" tanya Anin tidak percaya.

"Kenapa? Nggak cocok sama gue yang urakan?" kata Angkasa balik bertanya.

"Yaiyalah ini nggak cocok sama lo Sa, asli ini indah banget," ucap Anin masih mengagumi keindahan dari danau itu.

"Dulu gue pernah datang kesini sama orang yang gue suka Nin, sampe akhirnya dia pergi nggak tau kemana ninggalin gue gitu aja tanpa alasan yang jelas," kata Angkasa mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu, tepatnya bernostalgia.

"Lo kok jadi sadboy gini Sa," canda Anin sambil menonjok bahu milik Angkasa.

"Gue selalu pake topeng ini Nin, topeng dimana semua orang nggak tau gue yang sebenernya."

"Sa mungkin kebahagiaan lo bukan sama dia, gue yakin Tuhan udah nyiapin seseorang yang akan bikin lo bahagia suatu saat nanti," tutur Anin sambil mengelus tangan Angkasa yang entah sejak kapan menggenggam tangan kanannya.

"Bertahun tahun Nin, gue berharap dia orang yang bikin gue bahagia tapi ternyata dia ninggalin gue tanpa alasan yang jelas," jawab Angkasa.

"..."

"Gue nyari dia kemanapun dia pergi, dan sekarang gue nemuin dia Nin dia bahagia tanpa gue, bahkan itu semua nggak sebanding sama rasa sakit yang gue rasain sekarang."

"Sa."

"Gue cuma minta dia jujur kenapa dia ninggalin gue gitu aja Nin, bahkan disaat keadaan gue yang udah nyelamatin dia dari koma sekalipun."

"Lo boleh cerita ke gue Sa, meskipun nggak seberapa lega tapi gue yakin beban lo akan sedikit berkurang nantinya," kata Anin menatap Angkasa dengan tatapan lekat.

"Beberapa tahun yang lalu, gue pacaran sama Caca, dia cewek yang baik menurut gue, dia humble dia orang yang ceria Nin-"

"-sampai akhirnya dia kecelakaan mobil waktu mau berangkat ke sekolah, dia koma dan butuh banyak darah, dan waktu itu mama papanya masih diluar negeri dan nggak bisa sampe rumah sakit tepat waktu-"

"Kebetulan golongan darah gue sama dia sama, tanpa nunggu lama lagi gue akhirnya ngasih saran ke dokter buat ambil darah gue sebanyak apapun-"

"-dokter langsung ngambil tindakan, dan berakhir Caca selamat dari masa komanya, saat itu gue langsung seneng denger kabar Caca selamat, dan akhirnya gue mutusin buat jengukin dia-"

"Dan lo tau apa Nin? Dia berubah ke gue, dia mendadak jadi Caca yang nggak gue kenal, Caca gue yang dulu udah nggak ada Nin dan setelah itu dia pergi ninggalin gue." wajah Angkasa semakin sendu setiap dirinya mengatakan kata demi kata, seperti ada beban disetiap perkataannya.

"Gue tau beban lo berat Sa, tapi lo jangan nyerah, tunjukin ke Caca kalau lo bisa tanpa dia," kata Anin menyemangati Angkasa.

"Wkwk gue udah nggak suka juga sama dia Nin, bagai gue dia udah jadi masalalu yang nggak penting lagi."

"Nah gitu dong! Itu baru namanya Angkasa," sahut Anin dengan semangat.

"Lo mau tau nggak maksud kepindahan gue ke SMA BANGSA?" tanya Angkasa dengan mencurigakan. Tentu saja Anin menjadi was was.

"Apa emangnya?"

"Gue bilang gue nemuin Caca," jawab Angkasa santai.

"Hah? Lo beneran Sa?" tanya Anin tidak percaya.

"Hm dan ada alasan kedua," jawab Angkasa.

"Apalagi?"

"Gue mau ngehindarin mainan mainan gue Nin."

TBC.

mainan Angkasa banyak banget aelah
siapa nih yang mau jadi mainan cogan😭😭
jangan mau ya ges jadi mainan cowok meskipun cogan campuran neraka atau surga wkwkw

BULLSHIT [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang