26

39 18 8
                                    

JANGAN LUPA BERIKAN VOTE AND COMMENT
Biasakan follow dulu sebelum baca
Typo bertebaran dimana-mana

JANGAN LUPA BERIKAN VOTE AND COMMENTBiasakan follow dulu sebelum bacaTypo bertebaran dimana-mana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hubungan Anin dan Angkasa menjadi semakin dekat, keduanya enggan untuk mengakhiri hubungan palsu yang mereka buat untuk memanas-manasi Alaska. Tentu, Anin ingin melihat se-cemburu apa Alaska kepada dirinya dan juga Angkasa.

"Nin." Angkasa menatap sang empu yang tengah memainkan smartphonenya.

"Kenapa Sa?" tanya Anin sambil mengalihkan pandangannya menuju Angkasa.

"Gue nyaman sama lo." Anin terdiam, tidak dipungkiri jika dirinya juga nyaman dengan Angkasa.

"Sama Sa, cuma gue bingung sama perasaan gue."

"Gue tahu Nin, hati lo cuma buat Alaska. Tapi, lo lihat mereka? Mereka bahagia tanpa mikirin lo Nin."

Anin membenarkan ucapan Angkasa. Hanya Angkasa yang mengerti dirinya, hanya Angkasa yang selalu menemani Anin sejak Alaska bersama Calista.

"Makasih ya Sa, gue bersyukur punya temen sebaik lo," ucap Anin tulus sambil tersenyum manis kearah Angkasa.

"Gue berharap kita lebih dari temen Nin suatu saat nanti. Gue mau, kita bahagia sama-sama. Lo nggak perlu lagi ngarepin orang kayak Alaska," ujar Angkasa serius.

Anin hanya tersenyum, berusaha membuka hatinya untuk orang di depannya. Hatinya yang selalu stuck untuk Alaska sedikit susah ketika dibuka untuk orang lain.

"Gue akan berusaha ya Sa. Tunggu sedikit lagi supaya gue bisa lupain kenangan tentang Alaska," balas Anin.

"Gue akan selalu nunggu sampai lo bener-bener lupain si brengsek Alaska Nin, jangan pernah mikir cuma Alaska yang bisa ngebahagiain lo kedepannya." Anin hanya mengangguk, sambil memeluk Angkasa erat.

"Gue akan berusaha Sa, gue akan."

💘💘💘

"Calista, lagi ngapain?"

Alaska menghampiri gadis yang tengah melukis pemandangan.

"Kak Alaska udah sampai?" tanya Calista sambil tersenyum.

"Udah baru aja, kamu ngajak aku ke sini pasti ada maunya nih." Calista hanya terkekeh.

"Kak Alaska tahu aja sih."

"Tahu dong, yaudah kamu mau apa dari aku?" tanya Alaska serius.

"Kak Alaska beneran suka kan sama aku?" Alaska terdiam, mendapati pertanyaan yang menyudutkan perasaannya.

"Aku sayang sama kamu Calista, meskipun kamu nggak minta sekalipun aku akan tetap suka sama kamu," jawab Alaska sambil mengacak pelan rambut milik Calista.

"Gimana sama Kak Anin?" Calista tahu tentang Anin, Alaska dan juga Angkasa. Ia hanya gadis polos yang mencintai sosok playboy seperti Alaska.

"Anin? Dia udah sama Angkasa," jawab Alaska sedikit murung.

"Aku tahu, Kak Alaska masih suka kan sama Kak Anin? Aku cuma mastiin hati Kakak buat siapa. Karena aku nggak mau, perasaanku cuma bertepuk sebelah tangan." Calista tersenyum, menyadarkan posisi gadis polos di depannya yang begitu menyukainya.

"Calista, kasih aku waktu buat buka hati buat kamu. Anin masih di sini, dia masih selalu di sini sampai kapan pun," ujar Alaska sambil menyentuh dadanya. Calista hanya tersenyum sekali lagi, mendapati kalimat penolakan yang tidak langsung dari sosok laki-laki yang dirinya sukai.

"Aku akan nunggu Kakak sampai kapanpun. Kalau aku udah lelah, aku bakal berhenti buat di samping Kak Alaska."

TBC.

heyoooo im come back guys !!
mau update aja nunggu mood balik haha (alasan thor)
gimana feelnya?? Sedih banget nulis dialognya si Calista. Kalau ada yang nanya Calista itu jahat apa baik, author jawab Calista itu baik 100%%%%%%%%

jangan lupa vote comment and follow akun author ya !!
see youuuuuuuuuu

BULLSHIT [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang