Mimpi buruk yang datang padaku seolah-olah sangat tenang untukku, itu sangat aneh.
Aku tak bisa bergerak tanpa tak berdaya.
Ini terkunci dalam kemarahan- 첸
Muntahan darah menjadi awal yang baik.Semua orang menunggu dengan Cemas.
Suho telah menyuntikan juga meminumkan dengan paksa penawar itu sesuai aturan yang seharusnya.
Efeknya memang begitu menyakitkan, perjuangan besar untuk dapat kembali sadar.
Racunnya terbawa oleh muntahan darah, sisanya akan terbawa hilang setelah korbannya membuang kotoran.
Mata disana mulai bergulir dan kesadaran segera menghampirinya. Semuanya terasa gamang, tapi mata disana jelas hanya tertuju pada sepasang manik khawatir disana.
Kedua pasang mata itu masih baradu tatap, sekan mereka tidak bertemu setelah sekian lama.
Wanita Xi disana tersenyum lega dan baru akan menghampiri ranjang untuk mengucap beribu sukur, ketika pintu kamarnya terbuka keras dan terpaksa menahannya untuk beranjak.
Kyungsoo dengan raut wajah panik juga amarahnya tidak bisa di ganggu gugat.
Merasa terkhianati karena bahkan ketika orang yang menurutnya penting begitu kesakitan, tidak ada yang memberitahunya.
Jongin disana meringis sangsi. Karena demi apapun dia telah mencegah Kyungsoo masuk untuk merusuh, tapi wanita itu sungguh si kuat keras kepala.
Kyungsoo berlari dan kemudian munubruk Sehun yang sedang berbaring dengan pelukan hangat dan sayang.
Khawatir tentu, sangat malah. Bahkan airmata disana tidak mau berhenti.
Merancau begitu banyak kata tentang mengapa seorang ketua mafia yang tampan bisa selemah ini hanya karena sebuah racun, dan sebagainya.
Sehun hanya maklum dan memberi sedikit usapan dikepala Kyungsoo, tapi pandangannya tetap lurus kedepan.
Tapi wanita yang ditatap langcang memalingkan wajah. Memberi dinding untuk dirinya sendiri, agar pemandangan di depannya tidak bisa merusaknya lebih jauh, walau itu terlihat sia-sia saat memori langsung menyimpannya.
Walau jelas fokus mata elang ada padanya, Xi Luhan tidak mau begitu besar kepala.
Dengan sisa pertahanan yang dimiliki, dia membungkuk sopan dan keluar untuk memberikan bos dan sahabatnya sebuah privasi, juga diikuti anggota lainnya.
Menghampiri Baekhyun diruangannya adalah selalu yang dia lakukan kala merasa lelah.
Ruangan wanita Byun itu selalu tenang dan nyaman walau nuansanya adalah suram.
Tidak secara nyata wanita Xi itu memperlihatkan kejenuhannya.
Raut wajahnya masih tak terdeteksi dan tidak tersentuh, itu mengapa hanya Byun Baekhyun satu-satunya yang akan mengerti.
Saat bahkan Luhan baru menginjak ruangan gelap itu, satu pelukan datang dan wanita Byun itu pelakunya.
Tanpa kata terucap mengusap punggung disana sayang, menenangkan.
Xi Luhan balas menyandarkan dahi di pundak nyaman itu dengan tangan yang terkulai lemah disamping tubuhnya, tanpa mau membalas pelukan sahabatnya.
Luhan tidak pernah mau menangis seberat apapun hal yang dia hadapi.
Dia hanya akan diam dan merenung, terlalu keras pada dirinya sendiri.
Dia sadar raganya begitu lelah setelah sekian hari tidak pernah mau terlelap. Karena saat kantuk datang padanya pun alam bawah sadar mengambil alih dia hanya akan menjumpai mimpi yang tak menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD DREAM (HUNHAN VER)
Fanfiction(COMPLETED) WARNING 21+ Meleper pergi ya yang belum sampe umurnya!! LIL BIT BDSM!!! Kau tahu? Berhadapan dengannya sama dengan kau bermimpi buruk tetapi tak dapat terbangun, sampai titik dimana kau mungkin tak bernyawa (lagi). Setiap chapter disisip...