The Flowers Never Bloom

552 83 192
                                    

Bad Dream

Masih satu hal yang sama.

Membuat satu-satunya keturunan Oh generasi dua menjadi sadar.

Bukan hanya menjadi angkuh dan ditakuti, menjadi ketua mafia juga bagaimana tidak mematikan sisi manusia.

Hak untuk memelihara rasa terhadap yang dicinta.

Kejam untuk yang lain, egois pada pendirian tentang cinta pada orang tertentu itu lumrah.

Tuan Oh hanya sedang mengingatkan Oh Sehun.

Tahu anaknya begitu bebal.

Dari kecil jelas diajarkan bagaimana tentang kekerasan tanpa menghilangkan rasa kasih dari nyonya Oh Jaejoong.

Tapi tidak tahu mulai dari mana dan bagaimana awalnya.

Lelaki yang jadi anaknya itu begitu tidak peka, awam pada perasaannya sendiri, naif, sangat plin-plan.

Bad Dream

Kris mendatanginya lagi.

Seseorang itu..

Dengan penuh pikiran bagaimana kebenciannya pada satu-satunya yang dia anggap adik diwaktu lalu menjadi begitu tinggi.

Dengan tegas berjalan pada seseorang yang bekerja sama dengannya.

Walau keadaan masih belum pulih, dengan seluruh luka tembak dikaki, juga masalah hati yang berubah rumit, dia memaksakan.

"Aku salah untuk menjalin sesuatu denganmu. Bukan ini jawabannya. Aku berhenti." Kris berucap dengan tegas

"Wah, tak kusangka kau akan berhenti secepat ini Tuan Wu. Padahal aku masih punya sesuatu yang baru." Sahutnya memancing

"Harusnya dari awal aku tahu, ini bukan hanya tentang Oh. Tapi sesuatu yang kau genggam dan susun." geram Kris

"Well kau benar, tentang Ibumu dan Oh... Hanya aku kan yang mengetahui?" masih dengan angkuhnya

"Ya, dari sudut pandangmu yang sok tahu dan aku tidak peduli sekarang." Kris berlalu meninggalkan ruangan. Meninggalkan seorang disana dengan kemarahan.

Kematian ibunya bukan lagi hal penting sekarang, ketika jasad disana sudah menyatu dengan tanah.

Menjadi dewasa untuk tahu bahwa dendamnya yang tidak berdasar menjadi bumerang.

Satu yang Oh Sehun pernah katakan menjadi alasan akalnya yang kembali "Kau kira mengapa ibumu ada dihadapnku dengan memohon, kemudian berakhir ditanganku? Satu yang kau perlu tahu, yang kau lihat bukan selalu yang sebenarnya terjadi." Pungkas lelaki Oh disana dengan dingin pun datar.

Saat itu dia masih kalut dan seorang yang baru saja dia temui memberi bensin diatas api yang membara.

Memancingnya untuk melimpahkan amarah dan rasa sakitnya pada Eigle.

Sedang dia telah lama tahu jelas, masalah ibunya tidak sesederhana itu.

Satu keputusan yang dia ambil, hanya akan menjadi pihak yang tidak tahu apapun.

Untuk nyawanya

Untuk organisasinya

Juga untuk cintanya.

Karena dia telah mengambil satu keputusan besar, lepas dari belenggunya.

Tapi tentu tidak semudah itu...

BAD DREAM (HUNHAN VER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang