예뻤어

503 81 80
                                    

Eh mood aku agak jelek buat cerita ini, jadi kalo gak enak bacanya mmf hyung deul sksksksksk

With regards 🙇

Bad Dream

Tuan Bae dengan antek-anteknya congkak mengancam keluarga Oh yang sedang berkumpul di bangsal inap.

Tertawa keras seakan dia sedang mendapatkan santapan memuaskan.

Tuan Oh hampir lemas karena jantungnya tidak siap dengan kejut suara pistol yang ditembakkan mengarah jelas, tapi Sehun dan Nyonya Oh sigap menghindar juga menyelamatkannya.

Ranjang dijadikan dinding pertahanan dan Sehun berada di barisan paling depan pun merunduk.

Dendam pribadi menjadi alasannya.

Perusahaan yang bangkrut membuat lelaki tua itu kalut.

Oh Sehun benar melakukan inginnya dengan menghancurkan perusahaan milik Bae.

Oh Sehun menatap tajam Bae dan menghitung sepuluh orang pengikut lelaki tua itu.

Lalu tak ada pilihan selain dia mengangkat tangan tanda menyerah saat ruangan yang dihuni bahkan membatasi geraknya.

Dengan tergesa antek milik Bae memegangi ibu juga ayahnya beserta beberapa ancaman dengan menodongkan pistol.

Oh Sehun masih bebas untuk sebuah negosiasi tapi Bae tak mau menggubris.

Menyimpan kedua tangan disaku celana menimbang beberapa siasat, Oh Sehun mengaktifkan tanda darurat di alat yang berada di salah satu sakunya.

Beberapa Phoenix terdekat sigap pun bergegas menghampiri, diketuai oleh Jongdae.

Kegaduhan membuat rusuh juga panik sekitar rumah sakit termasuk Choi yang berada di samping ruangan.

Lelaki Choi itu bergegas untuk menyelamatkan Luhan dan kedua cucunya dari beberapa bahaya yang mungkin menghampiri.

Beberapa pengawal dia instruksian untuk mendampinginya, beberapa lagi dia perintahkan untuk membantu Oh.

Dia sadar harus memberi bayaran atas kesalahannya dengan sebuah tanda damai.

Luhan kemudian hanya mengikuti apa yang ayahnya inginkan untuk keselamatan semua orang.

Duduk di kursi roda dengan pengawal yang mendampingi untuk meninggalkan ruangan setelah tanpa sengaja dia dan Oh Sehun yang berada jauh didalam ruangan bertukar pandangan.

Tentu lelaki Oh itu menjadi terkejut sehingga lengah saat peluru menggores sisian lengannya.

Xi Luhan pun serupa sehingga membulatkan mata pun menahan nafas, karena peluru itu hampir mengenai dada Sehun jika saja lelaki itu tak punya refleks yang bagus.

Bagaimanapun bencinya, wanita itu wajar masih sedikit peduli.

Tapi kemudian Luhan hanya melengos dan memilih acuh.

Sedang yang diperlakukan seperti itu menggeram marah, untuk pertemuan yang tidak tepat, sehingga ia tak bisa bahkan untuk mengejarnya.

Sisi lainnya, Oh Sehun juga merasa bodoh tidak mempercayai perkataan sang ayah sebelumnya.

Bahwa Xi Luhan benar ada dan dekat sekali dengannya.

Dia berfikir dengan dahi yang berkerut bingung bahwa mungkinkah kedua anak yang dia gendong adalah anaknya?

Jika benar, dia akan merasa cukup jika pun Tuhan mengambil nyawanya sekarang.

Oh Sehun sudah siap siaga dengan pistol di tangan yang berasal dari belakang bajunya.

BAD DREAM (HUNHAN VER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang