Bad Dream
Malam kian larut ketika Oh Sehun bangun dan dengan perlahan melepaskan pelukan pada wanitanya.
Dia harus melakukan sesuatu, pekerjaan tidak bisa begitu saja ditinggalkan.
Belum lagi segala hal tentang kehidupan keluarganya yang harus diselesaikan.
Menyingkap selimut, bangkit dengan perlahan, kemudian memastikan Luhan tetap terjaga hangat.
Sebelum beranjak satu hadiah kecupan di dahi dia berikan. Tidak akan pernah absen sekalipun.
Dia menyadarinya.
Untuk berhenti jadi munafik...
Menjadi naif...
Juga mengkhianati keinginan hati.
Sekarang dia tahu arahnya.
Kenyataan memukul telak.
"Aku sebagai kakakmu, bukan bawahanmu hanya ingin kau tahu Sehun-ah. Kau mungkin tertarik dengan tunanganmu secara sexual sama terhadap mainanmu, tapi dengan kau terpuruk seperti ini ketika Xi Luhan pergi, kiranya apa yang salah?" Park Chanyeol memang tidak mendiktenya harus bagaimana diwaktu lalu, tapi perkataannya cukup membuatnya berpikir keras.
Hatinya entah mengapa terenyuh.
Kaki jenjangnya membawa Oh Sehun untuk melanjutkan perjalanan dengan hening menuju ruang kerjanya.
Lelak itu sampai diruang kerja dengan kacamata baca bertengger apik, baju lengan panjang putih dan celana kain hitam terlihat menawan.
Hal yang pertama ia sentuh adalah laptop diatas meja, lalu mengoperasikannya dengan fokus untuk beberapa hal.
Sahamnya masih stabil, dia tidak perlu repot.
Kerjasamanya berjalan lancar.
Bisnis kotornya selalu untung banyak.
Musuhnya hanya tinggal satu setelah yang lain bersimpuh di kakinya untuk diberi kebebasan dan kehidupan.
Musuh yang sama kuatnya, begitu berbahaya bagi sekelilingnya.
Terlebih sekarang Oh Sehun menyadari satu kelemahannya, oh atau bisa disebut dua dengan bawaan diperut.
Tarikan nafas dia keluarkan.
Kepalanya bersandar dikursi kebesarannya dengan mata tajam memandang langit.
Dia harus siap ketika mungkin kapan saja musuhnya tahu dan menghancurkannya.
Bad Dream
Luhan terbangun karena sinar mentari yang menyapa lewat jendela yang terbuka.
Angin pagi yang sejuk membelainya halus juga burung sebagai latar lagu yang menyenangkan.
Senyumnya muncul, ketika sadar dia tidur nyenyak malam tadi. Karena Oh Sehun memeluknya erat sebelum tidur.
Dia dengan perlahan membuka matanya, agak menggeliat setelah kemudian terkejut.
Bagaimana tidak jika Oh Sehun berada diatasnya, mengungkungnya dengan jantan, setelan kerja yang melekat apik juga smirknya datang dengan tampan.
Xi Luhan refleks membolakan matanya, kemudian dengan malu menenggelamkan wajahnya pada selimut.
Dia malu sungguh akan wajah polos sebangun tidurnya.
Tapi Oh Sehun masih saja memandangnya begitu dekat dan lekat.
Membuat perempuan itu membatin dalam bimbangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD DREAM (HUNHAN VER)
Fanfiction(COMPLETED) WARNING 21+ Meleper pergi ya yang belum sampe umurnya!! LIL BIT BDSM!!! Kau tahu? Berhadapan dengannya sama dengan kau bermimpi buruk tetapi tak dapat terbangun, sampai titik dimana kau mungkin tak bernyawa (lagi). Setiap chapter disisip...