내일 만나

702 80 108
                                    

Tic toc tic toc.
Jika kau matikan lampu dan menutup matamu.
Berbaring tenang disuatu tempat. 찬열
.
..
.
Bad Dream

Dua orang berbeda jenis kelamin sedang duduk berhadapan dengan begitu akrab dan... Mesra?

Kafe ternama di Gangnam adalah tempat dimana mereka biasa bertemu.

Luhan dengan stroberi milkshake-nya dan Kris dengan segelas americano.

Xi Luhan tidak bisa lebih normal dari ini, dengan jeans hitam dan hoodie abu, juga rambut yang tergerai lurus, begitu tak mempedulikan penampilan.

Make up? Jangan tanya, dia bukan seperti wanita kebanyakan.

Dengan balutan bedak tipis, dan ataupun hanya polos dia akan terlihat menawan.

Kulitnya seputih susu dan halus. Membuat siapapun akan iri melihatnya.

Waktu selalu terasa berjalan cepat, tak terasa saja mereka sudah duduk disana hampir 2 jam lebih.

Kris hanya menjadi pendengar yang baik. Jangan lupakan tatapannya yang begitu lembut dan menenangkan.

Mereka bertemu ketika Luhan berusia 20, yang berarti dia sudah tiga tahun menjadi bagian dari Oh- Eigle D'feu.

Pertama kali bertemu Xi Luhan masih begitu tidak tersentuh, ya walau sekarang tidak ada bedanya.

Dia masih sama, selalu menjawab seadanya, tapi dengan kegigihan Kris, dia bisa melihat senyum yang berkilau itu di beberapa kesempatan.

Mereka bertemu begitu saja, dan akrab begitu saja.

Pencopet menjadi penghubung.

Luhan sedang mengejarnya, tapi dia hampir tertabrak mobil ketika akan berlari menyebrangi jalan. Siapa sangka lelaki jangkung itu memegang lengannya dan ya, dia tertahan sehingga tak bisa mengejar sang pencopet lebih jauh.

Pada saat itu tatap yang Luhan beri hanya tatapan memicing tajam.

Sebenarnya wanita itu kesal, sangat.

Jelas karena dia kehilangan jejak.

Setelahnya mengentakkan lengan dan berlalu begitu saja, jangan harap ucapan terima kasih karena wanita Xi itu bahkan tak meminta.

Tahu saja lelaki dibelakangnya tersenyum dengan monolognya merasa tertarik.

Siapa yang tahu ternyata takdir sering mempertemukan mereka kemudian.

Ketika pertemuan kedua terjadi, Luhan sedang berada di kafe Bunny di akhir minggu. Itu pula mengapa cafe ini selalu dijadikan tempat sakral mereka.

Usaha kris untuk mendekati Luhan membuahkan hasil. Mereka bisa sampai dekat seperti sekarang ini akhirnya.

Surai kelam panjang itu sesekali diusap lelaki yang lebih tinggi, tapi sesering itu Kris mengusap sesering itu juga tangannya disingkirkan dan dihadiahi tatapan tajam.

Xi Luhan tidak pernah suka seseorang mengganggu kepalanya, kecuali dan hanya satu orang.

Bad Dream

Tidak pernah ada kata bising dengan ocehan tidak penting untuk penghuni di kediaman Eigle. Apa lagi membuat rumor.

Sebanyaknya anggota yang berkumpul, mereka tidak bekerja dengan mulutnya.

Kecuali sebuah tindakan.

Penjagaan dan jebakan disitiap sudut bagai benteng kokoh tak terkalahkan.

BAD DREAM (HUNHAN VER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang