20. Kenapa Sebenarnya

8 3 0
                                    

Alvin masuk kedalam mobilnya. Disana ia tampak sedang memikirkan sesuatu yang sangat berat.

Wajahnya dipenuhi kepanikan, kebingungan, entah kenapa Alvin sesungguhnya.

TOK TOK TOK

Kaca mobil Alvin diketuk-ketuk Arga. Disana Alvin tampak tidak merespon, tidak sadar lebih tepatnya.

"Woy anjing! Buka! Vin, Alvin", berkali-kali Arga berteriak dan ketuk-ketuk namun Alvin hanya menunduk dengan wajah panik disana.

Arga memutuskan untuk menelpon Alvin.

Kringgg Kringggg

Suara nada dering handphone Alvin membuat Alvin menengok kearah handphone nya.

Buka!

Alvin langsung memutus sambungan telfon. Disana Alvin melihat keluar sudah ada Arga didepan mobilnya.

Namun bukannya membukakan pintu mobil untuk Arga, Alvin malah melajukan mobilnya dan pergi.

Arga kecewa disana.

"Ngapa lu? Lah mobil Alvin mana?", tanya Dimdim yang baru datang di parkiran.

Arga masih terdiam disana sambil mengepalkan tangannya.

"Eh, lo lagi gue ajak ngobrol bangke", ucap Dimdim.

Tanpa merespon Dimdim, Arga pergi begitu saja meninggalkan Dimdim sendirian.

"Ngapa si orang-orang, aneh banget, tadi si Alvin buru-buru sekarang si Arga diem kaya batu", gerutu Dimdim.

****
Ganisya berjalan dilorong menuju gerbang sekolah bersama Lula, Virza, Aji. Mereka akan pulang.

Disana terlihat ada Arga dari lawan arah.

"Eh, si Arga ko balik lagi", tunjuk Lula.

Spontan yang lainnya juga ikut melihat kearah Arga.

Arga tampak buru-buru.

Virza langsung ditarik, tangannya. "Cepet, gue butuh mobil Lo", ucap Arga.

Yang lainnya ikut berlari.

Sampai diparkiran, Arga memutuskan untuk menyetir. Dan yang lain ikut masuk kedalam.

"Ada apa sih Ga?", tanya Aji.

Tak ada balasan dari Arga, ia langsung saja melajukan mobil Virza dengan kecepetan yang bisa dibilang cukup melaju sangat cepat.

Ganisya sampai memejamkan matanya akibat kaget.

Virza heran melihat kelakuan Arga yang aneh begini, "Lo gila? Kalo Lo sendirian gamasalah secepet ini"

"Berisik!", sentak Arga sambil menatap wajah Virza.

Sampai akhirnya mobil itu berhenti disuatu tempat.

"Lo semua liat sekarang", ucap Arga sambil menunjuk ke suatu arah.

Mereka semua kaget, apa benar itu Alvin?

"Farel?", ucap Ganisya lirih.

Lula menoleh kearah Ganisya, "Sya?"

Ganisya melihat kearah Lula, ia hanya menampakkan wajah bingung mengapa ada Farel juga disana.

"Terus kalian mau diem aja? Bantu!", ucap Ganisya.

"Jangan Sya, itu udah pantes untuk hukuman Alvin", balas Arga.

Disana Virza masih bingung sebenarnya ada apa ini.

"Apa yang lo tau?", tanya Virza ada Arga.

Arga menoleh kearah Virza yang berada disampingnya "Gue rasa, Lo tau jawabannya"

Virza mengerungkan alisnya.

****

Januari Sampai Desember [Revisi baru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang