13. Ruang BK

13 4 0
                                    

Ganisya disana yang hampir putus asa, kini putus asa itu sudah hilang karena disana Lula muncul dari balik pintu rumahnya dengan rambut yang terurai. Ganisya tersenyum lebar meantap Lula disana. Disana Lula langsung memeluk Ganisya dengan erat sambil meneteskan air mata.

Bukan hanya Ganisya dan Virza yang datang, Dimdim, Alvin, Aji dan Arga juga ikut.

"Lula, lo gapapa?", tanya Ganisya

Disana Lula menceritakan kejadian kemarin semuanya dari awal hingga akhir hingga semua temannya faham alasan Lula tidak masuk sekolah hari ini.

"Maaf Sya, gue tiba-tiba menghilang gaada kabar setelah angkat telfon lo waktu itu, disitu gue kecewa karena lo malah seneng-seneng sam Virza disaat keadaan gue butuh lo banget dan lo gaada", kata Lula

Setelah cukup lama mereka dirumah Lula, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.

"Inget pesen gue, jangan mudah terpengaruh atau terpancing emosi sama si nenek lampir gada otak itu", ucap Virza

****

Disana Ganisya dan Lula sedang berada di kantin dan bersama teman yang lainnya juga. Ganisya sedang membawa makanan yang ia pesan untuk dibawa kemeja yang berada dikantin.

BRAKKK!!

"Aduh sorry, disengaja", ucap Alia ang sengaja mendorong Ganisya agar jatuh.

Disana Gansiya tersungkur dan makanan yang ia pesan tumpah dan bajunya pun ikut kotor terkena makanan berkuah itu.

"Tau sekarang rasanya malu?", bisik Alia pada Ganisya.

Ganisya disana hanya menahan tangis dan diam. Dengan keadaan yang cukup buruk.

"Lo gaada otak?", kata Lula sangat marah

"Wow! Lo masih hidup?", balas Alia pada Lula

Lula mendorong tubuh Alia sampai ketembok dan disana tidak hentinya Lula mengguyur kepala milik Alia dengan kuah soto yang ia pesan tadi.

"Makan tuh malu!", kata Lula benar-benar marah." Gimana enak?!!"

Kedua teman Alia hanya bisa diam, semua murid SMA BINTANG yang ada dikantin menonton Alia disiram kuah soto. Keadaan Alia sangat buruk, Lula berhasil membuat wanita berhati iblis itu menjadi malu saat ini.

"Lo ganggu gue atau temen gue, gue bisa lebih dari itu! asal lo tau gue gaakan pernah kalah sama anceman lo! Sekalipun itu ancaman lo bunuh atau bakar gue! Ngerti ga?!", ucap Lula

Disana Virza sedang membantu Ganisya untuk bangkit dari tersungkurnya. Melihat itu rasanya Alia ingin mencabik-cabik Ganisya saat ini juga. Selalu saja Ganisya mendapat perhatian dan perlindungan dari Virza.

"Selamat gue ucapkan untuk lo. Karena sebentar lagi lo bakal ada dalam masalah!",ucap Lula dan setelah itu pergi meninggalkan kantin.

Alia masih tidak habis pikir dengan dua sahabatnya itu "Lo masih diem aja gue digniin? Lo buta? Bantuin aja engga! Gue gabutuh temen kaya lo lagi!"

"Sorry Al, kita takut diguyur juga makannya kita diem, sini kita bantuin", ucap salah satu teman Alia yang bernama Olin itu.

***

Diruang BK kini sudah ada Virza Ganisya dengan baju kotornya, Lula dan Alia bersama dua temannya. Mereka sedang dikumpulkan atas laporan salah satu murid SMA BINTANG karena sudh ada keributan dikantin.

"Siapa yang memulai?", tanya bu Ade dengan seram.

"Cewe kampungan itu lah bu, jelas-jelas saya disini jadi korban. Ibu bisa liat sendiri baju saya kotor bannget gara-gara dia. Aduh bu apalagi liat nih rambut cantiknya princes Alia bau kuah soto ditambah lagi liat makeup pronces Alia luntur gara-gara cewe gatau diri itu bu!", ucap Alia

"Bisa ibu dengar, dia sedang membela diri. Bisa ibu lihat juga sekarang siapa yang salah", ucap Lula

"Ibu lihat lutut kamu luka Ganisya, kenapa?", tanya bu Ade

"Kalo ibu takut dia bohong. Ibu tanya aja kedua teman Alia, kenapa lutut dia bisa begini", ucap Virza

Olin dan Fifi benar-benar hanya diam sejak tadi, tidak sama sekali membantu Alia. Padahal disini posisi Olin dan Fifi adalah teman Alia. Olin dan Fifi cukup takut dengan adanya Virza, karena omongan Virza sangat benar akan dilakukan, itu bukan main-main.

Melihat kedua teman Alia tidak kunjung bicara. Akhirnya Virza menatap tajam kearah mereka agar mereka bicara dengan kejadian yang sebenarnya.

"Emmm lutut Ganisya, Emm lutut dia tadi emm didorong Alia bu. Bajunya kotor juga karena didorong Alia waktu bawa makanan dikantin", ungkap Olin

"Alia ngelakuin itu karena ingin bikin Ganisya malu bu, jadi dia lakuin itu, saya dan Olin ga ikut-iktan bu dimasalah ini, kami sama sekali ga terlibat", sambung Fifi

"Lo berdua kok malah mihak cewe gajelas itu sih!", kata Alia

"Lo emang salah disini Al", jawab Olin

"WHAT? Jelas-jelas lo liat gue disiram kuah soto sama si cewe hampir mati itu! lo berdua buta?", Alia sangat marah

"Tapi lo yang mulai duluan Al", kata Fifi

"Lo berdua gawaras tau gak! Berapa duit yang udah gue keluarin hah buat beliin lo barang-barang mahal? Lo malah belain orang-orang kampungan itu!", Alia sangat kesal

"Faktanya lo yang salah Al", jawab Olin

"Lo gausah pura-pura diem buat jadi seolah-olah lo korban yang tertindas dong!", kata Alia sembari menunjuk-nunjuk kewajah Ganisya.

"Dan Lo! LO yang bikin gue kaya gini!", tunjuk Alia kearah Lula

"Perlu gue bongkar perbuatan lo ke gue disini?! Perlu?!!", ucap Lula

Alia hanya mengepalkan tangannya marah.

"Asal ibu tahu ya bu, cewe gapunya harga diri ini, udah bikin keluarga saya berantakan", kata Alia nyeleneh.

Virza berdiri dengan kedua tangan yang dikepalkan "KAPAN? KAPAN GANISYA KENAL KELUARGA LO HAH?! KAPAN? SEKALI LAGI LO NGARANG, GUE BAKAR MULUT LO!!"

"Lo ngapaian disini? Ada urusan apa? Oh cewe lo yang gapunya harga diri ini gabisa ya kalo tanpa perlindungan lo hah?"

"Keluar dari sini abis lo sama gue!", ucap Virza serius.

"Pihak sekolah akan memanggil orang tua kamu Alia. Dan kamu bisa dihukum berat terkait masalah ini. Karena sebenarnya saya sudah melihat kejadian ini di CCTV, saya hanya menguji kejujuran kamu Alia, jika kamu jujur, mungkin kamu akan aman Alia. Kamu bisa kami keluarkan dari sekolah ini", jelas bu Ade.

Alia marah dan kaget mendengar itu. "Saya tidak peduli!"

Alia keluar dari runagan BK dan membanting pintu sangat keras. Disusul dengan Virza. Disana Virza terus mengikuti kemana Alia pergi. Dibelakang Virza ada Alvin, Aji dan kawan-kawan yang sedari tadi menunggu diluar ruang BK.

Virza menggebrak meja yang menjadi bangku dimana Alia dan Olin duduk. Terlihat disana Alia kaget, kali ini mereka hanya berdua didalam kelas.

Makin semangat untuk selalu ngetik buat next part nih, hihi.

Terimkasih ya sudah membaca part yang bikin aku terbawa emosi pas aku ngetik hehe.

Januari Sampai Desember [Revisi baru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang