14. Virza dan Alia

29 4 1
                                    

"Setelah lo keluar dari sekolah ini, masih lo ganggu hidup Ganisya, atau temen-temen gue, jangan harap lo seberuntung kemarin. Harusnya lo ga hidup hari ini!", ucap Virza.

"Keluar? Hidup kamu tuh cuman dibikin capek aja sayang buat belain Ganisya. Ayolah disini aku lebih baik dari dia sayang. Mau ya kamu berhenti lindungin dia dan bahagia sama aku", ucapan Alia diluar dugaan Virza, perempuan ini memang gila.

"Lo gila!"

"Aku bisa kasih tahu dimana papah kamu sekarang sayang, asal kamu tinggalin dan lupain cewe itu"

"LO GILA!"

"Gue anak tiri papah lo, gue tahu dimana papa lo sekarang. Dengan syarat semudah itu masih lo bilang kalo gue gila?", Alia menunjukan foto bersama Papa kandung Virza, benar saja Alia benar-benar anak tiri dari Papa Virza, yang artinya dia adalah anak dari selingkuhan Papanya.

Saat Virza sudah didepan pintu kelas Alia disana Alia berteriak "Gue akan bilang sama Papa kalo gue udah hamil karena lo"

Langkah Virza terhenti karen ucapan Alia. "Jaga mulutlo!"

"Gue gamain-main soal ini. Gue cinta gue sayang sama lo! Gue akan buat lo jadi milik gue!"

"Gue akan bikin lo mati sebelum lo ngomong itu ke papa", ancam Virza.

"Oh ya? Dan Papa nanti akan tahu siapa yang udah bunuh gue, dan ternyata itu adalah lo anak kandungnya. Bukan begitu?", ucapan Alia makin mengancam dan membuat Virza bingung.

"Ubah syarat lo!"

"Mudah gak perlu diubah. Lo cintai gue, dan tinggalin Ganisya dan lo akan bertemu papa lo, dan kita akan bahagia sayang"

***

Ganisya disana sedikit kesakitan akibat lutunya yang luka akibat tersungkur dilantai tadi. Virza tadi membelikan baju seragam di koperasi, agar Ganisya nyaman dan tidak terlihat kotor dan bau akibat kejadian tadi dikantin.

"Ini beli pake uang lo Za?", tanya Ganisya setelah mengganti bajunya.

"Gausah lo pikirin, yang penting lo nyaman", jawab Virza.

Disana Ganisya meneteska air mata nya, sebenarnya sudah ia tahan dari tadi. "Makasih Za, makasih udah selalu lindungin dan peduli sama gue"

"Ini karena gue sayang sama lo Sya, gaperlu nangis atau makasih"

"Gue selalu bikin lo repot Za, lo selalu bantu gue. Sedangkan gue, gue belum bisa nemuin orang tua lo sekarang dimana, gue belum bisa bantu apa-apa Za", isakan tangis Ganisya makin terdengar, hingga akhirnya Virza memeluk Ganisya disana. "Kita cari sama-sama nanti ya, gaperlu menyalahkan diri lo"

'Gue udah tahu dimana Papa gue Sya, tapi ini sulit untuk gue ceritain sama lo Sya', batin Virza.

"Udah gausah nangis gitu, jelek nya makin keliatan tau", kata Virza

"Makasih ya Za"

"Makasih udah dibilang jelek?"

"Virzaa!!"

"Iya Sya, gue sayang sama lo"

***

Maaf ya pendek tapi next part semoga akan lebih panjang dan seru temen-temen <3

Januari Sampai Desember [Revisi baru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang