10. Terimakasih Sudah Sabar

30 4 1
                                    

"Gue siapin buku ini sebelum Masa Orientasi kemarin. Selama gue di SMA gue belum ngerasa gue sedih. Yang ada gue bahagia, buku ini bakal gue jadiin tempat gue mengadu sama lukisan suasana kesedihan gue. Kalau buku ini kosong ya berarti belum ada kesedihan, itu artinya"

"Yang bikin lo bahagia apa? "

"Serius lo mau tau? "

"Mau"

"Kenapa lo mau?"

"Udah cerita dulu aja gue bakal jawab ntar"

"Gue nemuin lo Za. Itu yang ngerasa gue bakal selalu seneng untuk sekarang sampai nanti"

Virza terdiam disana. Apa yang ia rasakan seperti nya sama hal nya dengan yang Ganisya ucapkan barusan.

"Gue pun begitu Sya"

"Lo gausah bilang gue juga udah tau Za, keliatan soalnya"

"Darimana? "

"Dari mana aja si, kepo banget"

"Jadi gimana? "

"Ya ga gimana-gimana lah. Bersedia untuk bantu gue sama sekali ga ngisi buku ini? "

"Caranya? "

"Gue rasa lo ga perlu tanya pertanyaan itu barusan Za"

"Buat lo selalu bahagia? "

"Bersama lo. Selalu"

Virza membalas dengan senyum tulus dan sedikit demi sedikit, perlahan demi perlahan tangganya mengenggam tangan Ganisya. "Gue janji Sya"

"Tanpa lo janji, gue yakin lo bisa Za"

"WOY! DICARIIN MALAH DUA-DUAAN SERASA BANDUNG MILIK BERDUA! ", mendengar suara Aji berhasil membuat Virza menoleh ke sumber suara. " Apasi lo Ji! "

"Oh jadi gitu Sya. Lo gitu dibelakang gue? Oke gue tegar", kata Aji

Ganisya melempar ranting yang ada didekatnya kearah Aji. " Halu!"

Mendengar bising-bising, membuat yang lainnya ikut keluar.

"Waduh! Bandung punya cerita gitu? ", ucap Dimdim

" Kalo di FTV judulnya Cintaku Yang Alay DIpatok Buaya"

"Gaada hubungan nya tolol! Yang ada elu mirip roti buaya", balas Alvin sembari menggeplak kepala Dimdim

" Makhluk hidup alay. Udah bucin aja", ucap Arga

"Sirik bilang lo Tai", ucap Aji sambil mengembangkan hidungnya kearah Arga.

"Lo yang tai! Tai teriak Tai! ", Arga emosi disana dan inilah awal pertama ia selalu berantem dan selalu ribut dengan Aji.

" Lo ngatain gue Tai?! ", ucap Aji

" Iya kenapa? Emang Tai kan", balas Arga.

"Gausah jadi temen lah kita", ucap Aji.

" Gaada juga yang sudi temenan sama lo najis macam Tai ", balas Arga disusul tawa semua temannya.

" ANJING! ", tangan Aji sudah siap untuk berkelahi disana

" Nice! Perkelahian dimulai", Alvin disana sambil mengusap-usap dagunya serasa memiliki jenggot padahal tidak.

" Nantangin?! Maju! "

"Ih ih apasih, jadi berantem kaya gini. Gabaik", Lula berdiri diantara Arga dan Aji

"Ganggu aja!", ucap Virza yang membuat Ganisya tertawa.

" Pacaran nih ekhem ", ucap Alvin sambil berdeham. Diikuti yang lain juga berdeham.

Januari Sampai Desember [Revisi baru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang