26. Samping Sekolah

15 4 0
                                    

Pagi ini Lula langsung disambut Ganisya didepan pintu kelas. Tatapan Ganisya beda. Ganisya terlihat sinis. Namun tetap dengan gayanya yang tenang.

Lula terkejut disana, tumben Ganisya diam didepan pintu kelas seperti ini.

"Sya?", kata Lula sedikit terkejut.

Ganisya membuang nafasnya lirih.

"Kok tumben lo disini?", tanya Lula.

Ganisya menatap Lula "Apa yang Lo tutupin dari gue"

Lula benar-benar tidak tahu maksud Ganisya. "Sya? Maksud lo?"

Ganisya benar-benar tidak aneh kalo Lula akan menjawab dengan kalimat itu.

"Kantin yuk, gue belum sarapan", ucap Lula.

Ganisya hanya membuang nafasnya lirih.

****
Sampai dikantin, Ganisya masih menanyakan hal yang sama pada Lula.

"Okey, gue bakal jawab. Kalo Lo nanya langsung ke intinya", balas Lula.

Ganisya tersenyum mendengar itu "Kemarin lo kemana Lul"

"Gue bimbel, kaya biasa hari Kamis gue bimbel", balas Lula.

Ganisya mengangguk lirih "Gue mau tanya sama lo, kenapa Lo gamau jujur? Ada masalah apa sama gue sampe Lo boongin temen Lo sendiri, bimbel di Rumah Sakit?"

Lula sedikit tercengang mendengar itu "Sya, gue kemarin--"

Disana Arga berdiri dihadapan Ganisya yang sedang duduk dikantin. "Ada yang mau gue omongin Sya"

Ganisya mengangguk.

Arga dan Ganisya kini berada di samping sekolah, cukup jauh dari kerumunan siswa-siswi. Namun cukup dekat dari kelas mereka, hanya melewati beberapa kelas.

Arga menyiapkan dirinya untuk bicara sambil bersender ditembok putih bangunan sekolah.

Ganisya menunggu Arga bicara.

"Lo cewek yang sekarang cowok jarang temuin Sya", ucap Arga.

Ganisya tersenyum heran "Maksudnya?"

"Virza emang pantes mertahanin lo, dan emang lo pantes untuk dipertahankan Sya. Dan Lo juga pantes nunggu Virza, gak akan sia-sia", kaya Arga.

Ganisye mengangguk "Okey, dan?"

"Karena itu, gue minta sama lo. Gue minta lo gak usah nyimpen rasa sama Farel"

"Gue gapaham, kenapa jadi Farel?"

"Gue tahu sesuatu yang gabisa gue kasih tahu ke lo, intinya hapus rasa lo buat Farel. Dengan Lo nungguin Virza nyatain perasaannya, itu jauh lebih mending daripada lo suka sama Farel"

Ganisya terdiam disana bingung.

"Okey, gue perjelas. Alvin gak sekotor dan sejahat isu-isu orang. Alvin jadi saksi perbuatan Farel yang gabener sama Alia", ucap Arga.

"Sya, ngapain?", tiba-tiba saja Virza datang dengan wajah menegangkan.

Ganisya dan Arga jelas kaget melihat kedatangan Virza disini, bagaimana bisa Virza tahu.







Hallo, aku berterimakasih buat yang udah ninggalin jejaknya dengan vote & comment.

Untuk yang belum, bisa langsung tinggalin jejaknya pake votmen. Bentar lagi aku bakal kasih tahu cast nya siapa aja. Seru kan!!

Ajak orang terdekat kalian baca juga ya, biar samaan baca wattpad nya sama kalian!! Love readers.

Januari Sampai Desember [Revisi baru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang