°Fifteen

2.1K 201 30
                                    

Happy Reading




Rosé beberapa kali menghembuskan nafasnya saat sudah berada didepan pintu yang bertuliskan Mr.Cha membuatnya gugup. Dia memang sudah tidak memiliki perasaan lagi kepada Eunwoo, tapi dia selalu gugup jika harus berhadapan dengan pria itu.

Bayangan tentang Eunwoo yang berciuman didepannya dengan wanita lain selalu teringat dipikiran Rosé dan membuat hatinya tercubit. Eunwoo adalah cinta pertama Rosé dan perselingkuhan yang Eunwoo buat, membuat trauma untuk Rosé.

Tok tok tok

Dengan sedikit gugup Rosé mengetuk pintu berwarna putih itu.

"Masuk."

Dengan perlahan dia masuk keruangan direktur rumah sakit tempatnya bekerja. Hawa ruangan yang dingin dan sejuk karena AC sedikit membuat Rosé merasa lebih tenang.

"Akhirnya kau datang juga. Ayo silahkan duduk dulu." ucap Eunwoo.

"Nee, terimakasih."

"Ada apa direktur-nim ingin berbicara  dengan saya?" tanya Rosé sopan.

"Tidak perlu terburu-buru begitu, kau ingin teh atau kopi?" tanya bali Eunwoo santai sambil menuangkan teh kecangkir.

"Tidak perlu repot-repot direktur. Saya masih memiliki jadwal untuk memeriksa pasien."

Penolokan Rosé sedikit membuat Eunwoo kesal, walau Rosé menolaknya dengan halus tetap saja Eunwoo tidak terima.

"Baiklah Rosé-ssi, aku ingin memintamu kembali padaku." ucap Eunwoo dengan santai tapi tidak dengan Rosé.

Wajah Rosé sangat terkejut bahkan dia reflek berdiri dari duduknya.

"Kenapa? Apa ada yang salah?" tanya Eunwoo sambil menyeruput tehnya.

"Maaf direktur, saya tidak bisa." tegas Rosé.

"Jika anda hanya ingin berbicara itu saja, maka saya akan keluar sekarang." ucap Rosé lalu melangkah keluar dari ruangan Eunwoo.

Tapi saat tangannya hampir menyentuh gagang pintu, sebuah tarikan didapatkan oleh Rosé. Eunwoo langsung memeluk Rosé erat membuat Rosé terkejut tapi langsung tersadar dan memberontak dalam pelukan.

"Kenapa kau menolakku? Bukankah aku punya segalanya. Apa yang kurang dariku? Kau bisa hidup mewah tanpa bekerja, bisa berbelanja tanpa harus mengeluarkan uangmu kau bisa bahagian denganku. Kenapa kau menolakku dengan mudahnya dan tanpa memikirkannya?" ucap Eunwoo.

"Lepaskan aku direktur, jika tidak aku akan berteriak!" ancam Rosé.

"Hahahaha, teriak saja sampai pita suaramu hilang. Karena tidak akan ada yang mendengarmu, ruangan ini kedap suara." Eunwok tertawa jahat.

"Brengsek! Lepaskan aku!" teriak Rosé dan dengan tenaganya dia bisa lepas dari pelukan Eunwoo.

"Oh ayolah Rosé, kau ini jangan sok jual mahal padaku. Aku tahu kau pasti masih mencintaiku. Buktinya kau mau datang kemari dengan mudahnya." cibir Eunwoo tersenyum miring.

"Cuih, jika tahu begini mana sudi aku datang ketempat neraka berkedok ruangan mewah ini!" sarkas Rosé sambil membuang ludahnya kasar karena sekarang dia tengah marah.

Tidak peduli jika nanti dia dipecat. Dia tidak bisa jika harga dirinya direndahkan seperti ini oleh seorang lelaki brengsek seperti Eunwoo.

"Dengar baik-baik dengan kuping sialanmu itu, aku datang kesini karena menghargaimu sebagai direktur! Bukan sebagai wanita murahan yang setiap hari kau temui itu! Jadi jangan pernah ganggu aku lagi Eunwoo-ssi atau aku akan merusak aset berhargamu itu!" ucap Rosé dengan wajah memerah menahan amarah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

√ My Doctor Beautiful √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang