01

114 4 0
                                    

Gyuri POV

Seoul, 2021.

Akhirnya, kami kembali ke kota ini dengan selamat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Akhirnya, kami kembali ke kota ini dengan selamat. Setelah tiga tahun lebih, kami sekolah dan berjuang mengikuti beberapa kompetisi dance, mewakili negara sendiri, yaitu South Korea.

Walau kontribusi kami di bidang ini sangat kecil dan jarang di minati oleh kalangan umum, kami berdua layak untuk bangga. Karena semua pengorbanan selama ini, sangat membuahkan hasil yang baik, bagi kedua belah pihak.

"kamu langsung pulang atau dijemput Giri-oppa?" tanya Sali, sambil meledek ku.

Aku menyukai Sali karena sifat terbuka dan apa adanya. Dan emosi nya sangat berimbang jika dia bersama dengan ku. Soulmate? Mungkin bisa dibilang seperti itu.

Wang Sali, adalah anak tunggal dari, Wang Dom, Ayahnya seorang CEO of Hyundai. Dan Ibunya, Ahn Yuza, Founder of Sekhang Foundation. Sangat tidak heran, jika Sali bisa mengikuti jejak dance dari Ibunya.

Sedangkan aku, Han Gyuri, anak kembar identik. Han Gyuin, adalah kakak ku, dia seorang ballerina. Gyuin mengikuti jejak Ibu ku, Lee Young. Sampai detik ini, Ibu ku masih aktif di bidang ballet. Han Gyo-jin, Ayah ku, dia seorang arsitek. Beberapa hasil karya nya pun terlihat di sekitar kota Seoul dan Busan. Dan saat ini, kami sudah lama tinggal di Seoul sejak aku kecil.

Tiba dirumah, aku langsung menyapa dan memberi hormat kepada kedua orang tua ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba dirumah, aku langsung menyapa dan memberi hormat kepada kedua orang tua ku.

"makanlah yang banyak, Anak ku." kata Ayah, sambil memberikan udang goreng di mangkok ku.

"Ayah juga makan yang banyak, oke." balas ku, sambil memberikan satu gulung telur ke mangkok Ayah dan juga memberikan satu lagi ke mangkok Ibu.

"kemana Eonnie?"

"dia latihan, untuk kompetisi di New York."

Aku mengangguk mengerti.

"habis ini kamu istirahat lah disini, jangan di apartemen."

"apartemen sudah bersih, Eomeoni. Sebelum kembali, aku sudah memanggil jasa cleaning."

"ya sudah, terserah kamu."

Kami kembali makan dengan situasi canggung ini. Hubungan ku dengan mereka tidak se-dekat dulu. Sejak Gyuin-eonnie mengalami cidera yang cukup parah, karena aku. Dan sejak kejadian itu, kedua orang tua ku, mencurahkan semua perhatian nya ke Gyuin-eonnie.

Dan sejak sekolah dasar, aku sudah pindah dari rumah, ke apartemen yang tidak jauh dari sekolah waktu itu. Saat itu, aku bertemu Sali untuk pertama kalinya. Dia orang pertama yang bertanya pada ku, 'mau kah kau berteman dengan ku?'. Dengan satu anggukan dari ku, Sali langsung memeluk erat diri ku.

"buah plum nya jangan lupa di makan, oke. Dan titip hadiah buat eonnie..."

"apa itu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"apa itu?"

"tas, Eomeoni..."

"oh. Mau bawa kimchi?"

Aku diam tertegun ketika Ibu bertanya seperti itu. Ayah langsung menepuk lengan Ibu dan baru menyadari klo aku tidak makan kimchi.

"maaf... Eomma lupa."

Aku tersenyum. Setelah selesai makan, aku ikut membantu membersihkan semuanya dengan Imo Seo. Hanya Imo Seo yang selalu mengerti keadaan ku dulu sampai sekarang.

"Ayah, Eomeoni... aku pamit pulang."

"dibawah Kong-ajussi sudah menyiapkan mobil, kamu bisa pulang di antar sama dia."

"terimakasih Ayah, Eomeoni."

...

Malamnya, aku pergi menemui Giri-oppa dan Haru, anjingnya.

ting tong... klek.

"surprise!" seru ku, sambil membawa oleh-oleh untuk mereka. "Haru-ah... annyeong."

"sampai kapan kamu dengan Haru, bagaimana dengan ku?"

"dia cemburu, Haru..."

"jangan meledek ku"

"Gyuri... sini!" seru nya.

Dia meraih ku lalu memeluk erat tubuh ini. Mencium ku dengan perlahan tanpa nafsu. Dan aku juga membalas rasa sayang nya yang menumpuk itu.

"saranghae, Gyuri-ssi..." bisik nya.

Aku menahan geli, ketika dia berbisik di telinga ku. Lalu tertawa ketika tidak kuat menahan nya. Sudah tiga tahun kami menjalin hubungan baik ini. Dan seperti doa sebelumnya, kami selalu berharap, hubungan ini selalu easy going. Tidak menuntut yang berlebihan. Intinya, saling mendukung dan percaya.

"nado saranghae, Oppa..." balas ku, sambil berbisik di telinga nya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SMILE [[JHOPE]] ☺️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang