08

23 2 0
                                    

Apartemen Bangtan.

tok tok tok...

"Hob. Hob." seru Suga.

klek.

"kenapa Hyung? Oh, udah selesai?"

Suga mengangguk sambil melakukan gaya swag nya.

"masuk Hyung..."

Suga masuk ke studio Jhope yang seperti biasanya, selalu bersih dan rapi.

"coba periksa lagi tempo sama beat nya."

"oke."

Tiga jam mereka terjebak di studio kecil itu, bersama Namjoon juga, datang sejam setelah mixing miliknya selesai dikerjakan.

Tiga jam mereka terjebak di studio kecil itu, bersama Namjoon juga, datang sejam setelah mixing miliknya selesai dikerjakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"finally~" lirih Namjoon, lalu beranjak berdiri dari kursi itu, menuju sofa Jhope yang luas.

"yeah finally." tambah Jhope, yang daritadi sudah merebahkan dirinya. "aku capek..."

"kenapa?" tanya Suga.

Jhope membuka mata nya, lalu melihat ke arah mereka berdua dengan wajah sendunya.

"hanya capek, Hyung..."

"are you sure?" tanya Namjoon, dan Jhope membalas dengan satu anggukan. "sharing, jika kamu ada masalah, Hob, because it's okay not to be okay."

Setelah mengucapkan perkataan itu, kedua dimple milik Namjoon terbang mengudara disekitar studio kecil itu.

"betul, terutama soal masalah perasaan. Jangan sekali-kali kamu pendam, oke!" tambah Suga.

Jhope mengangguk sekali lagi. Akhirnya setelah menunggu, untuk pertama kalinya, Jhope membuka suara soal perasaannya itu.

"aku melakukan kesalahan yang harusnya tidak aku lakukan... karena mereka kembar identik dan perjanjian konyol di antara mereka. Akhirnya aku juga terjebak didalamnya. Seharusnya sebelum dia pergi ke Vienna, aku menemuinya dan juga... menyatakan semuanya. Tapi sekarang sudah sangat terlambat. Aku sangat mencintai dan menyayangi Han Gyu Ri..."

Air mata yang daritadi menggenang di pelupuk itu, akhirnya mengalir deras tanpa aba-aba lagi. Suga langsung memeluk erat Jhope tanpa aba-aba juga. Dan Namjoon mengambil tisu dan air hangat untuk Jhope.

.
.
.

"kemana Hobi?" tanya Jin.

"masih istirahat, Hyung." jawab Namjoon.

"biarin dia istirahat dulu, dari kemarin dia lembur."

"oke, kalian juga istirahat lah setelah makan. Kami juga tahu perjuangan kalian bertiga lebih berat ketimbang kami, ya kan?"

"betul Hyung!" seru Jungkook, sambil memijit lengan Namjoon.

"iya Hyung, besok tugas ku untuk menghafal semua choreography, biar tugas Hobi-hyung aku yang handle untuk saat ini." jelas Jimin.

"wooo Jimin-ssi... hebat sekali kamu. Aku juga, habis ini akan menyiapkan makan malam Hobi-hyung yang sudah di masak oleh Jin-hyung." tambah Taehyung.

"kalian ini... bikin kami jadi terharu..." kata Namjoon.

"sudah seharusnya kita saling membantu, ya kan?"

"betul, hwating Hyung-hyung...!!!" seru Jungkook.

...

Tiga bulan kemudian, media dan juga pihak Big Hit, mengumumkan soal hubungan Jhope dengan Han Gyu In, akhirnya berakhir dengan baik bagi kedua belah pihak.

Juga hubungan Jhope dengan Big Hit. Karena sejak awal, hanya Jhope seorang, member Bangtan yang berani mengungkapkan soal hubungan pribadinya ke media. Dan bagi Big Hit, itu sama sekali tidak merugikan, karena lebih baik jujur daripada tidak.

tok tok tok

"Hob, ini aku, Jin."

"masuk Hyung..."

"gwenchana?"

"ya. Ada apa Hyung?"

"boleh aku bertanya sesuatu...?"

Jhope mengangguk sambil membetulkan posisi duduknya.

"soal keputusan kamu ini, apakah Gyuri juga mengetahuinya?"

Jhope menggeleng.

"jeongmal?"

"ya. Hanya Gyuin, kedua orangtua nya, juga Big Hit, termasuk kalian. Wae geu rae, Hyung?"

"bukannya aku sok tahu, hanya saja... aku bisa merasakan apa yang Gyuri rasakan ketika mengetahui berita itu nanti. Rasa yang melebihi rasa sakit. Aku juga mengerti posisi mu sekarang, tapi itu tidak seberapa dengan rasa sakitnya Gyuri. Aku berharap, kamu bisa cepat tenang dan jelaskan semuanya ke Gyuri. Bahwa, keputusan mu itu adalah murni atas dirimu sendiri. Karena kecil kemungkinan, dia akan menyalahkan dirinya. Percaya padaku, Hob. Soalnya aku juga pernah mengalami hal seperti ini." jelas Jin.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...


Epilogue.

"Gyuri!" teriak Sali.

"wae? Mwo?! Sali please, kita di studio kosong seperti ini dan kamu..."

Sali menutup mulut Gyuri lalu memberikan ipad miliknya.

"baca!" perintah nya.

Gyuri membuka lebar kedua matanya, lalu menutup mulutnya. Keningnya berkerut seperti baju kusut juga... tangannya yang mulai gemetar.

"calm down, Gyuri..." Sali memegang erat tangan Gyuri yang gemetar itu. "jangan berpikir aneh-aneh dulu, oke."

Gyuri mengangguk pelan.

"sebentar, aku angkat telpon dulu."

Gyuri memandang jauh studio di depannya. Dengan lunglai, dia beranjak berdiri, pergi meninggalkan studio dingin itu.

Apa ini salah ku?, pikir Gyuri.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SMILE [[JHOPE]] ☺️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang