Chap 6

557 96 96
                                    

Eunbi membeku ditempat, napasnya seperti berhenti begitu saja dalam sepersekian detik.

Matanya membulat terkejut tak menyangka akan pemandangan mengenaskan didepannya.

Chaewon tampak tersenyum kikuk dan mengangkat tangannya.

"Hai eonnie" mendengar kata-kata yang barusan diucapkan Chaewon, membuatnya terlihat naik pitam.

"Hai hai, enak yaa ngomong kayak gitu dengan kondisi penuh perban. Kamu kenapa lagi?!" sentak Eunbi diakhir kata, membuat kedua orang itu berjengit kaget.

Ah bukan, orang kedua bukanlah Wonyoung. Wonyoung baru saja muncul dibalik Eunbi. Felix lah yang ikut terhenyak dibelakang Chaewon, ia ke rumah Chaewon sebab sudah terlanjur diundang kerumah dengan Eunbi. Tidak enak bukan bila ia tidak datang?

Namun sepertinya suasana Eunbi hancur seketika ketika melihat adiknya yang seperti ini.

Wonyoung yang terlihat terkejut melihat kondisi Chaewon sampai tak bisa merengek seperti biasanya, ia pun takut ketika mendengar sentakan kakaknya yang terdengar sampai ruang tengah. Bahkan ia kesini penuh kenekatan.

"Ssstt eonnie, masih ada Felix. Nanti aja kalo mau ngomel." Bisik Chaewon sembari menempelkan jari telunjuknya ke bibir.

"Gak, eonnie gak marah sama kamu. Eonnie Cuma tanya kamu kenapa?" suara Eunbi menjadi tajam, wajahnya menatap skeptis Chaewon yang kini menengguk ludahnya kasar.

Chaewon diam, ia ingin memberikan sebuah alibi agar kakaknya tak khawatir dan bisa menahan emosi disaat Felix masih ada disini. Namun semua alibi yang sudah ia tata secara rapi buyar begitu saja ketika melihat Eunbi yang sudah berdiri tegak dan menatapnya dengan wajah yang benar-benar membuatnya tertekan.

"Felix, kenapa Chaewon bisa begini?" Chaewon membulatkan matanya, netranya langsung melihat Felix yang kini terlihat sedikit membulatkan matanya ketika tiba-tiba ditanya seperti itu. Kini kakaknya bagai seorang pemanah profesional, dengan anak panahnya ia bisa menembaknya tepat sasaran dalam satu kali percobaan. Ia memang tak salah menargetkan Felix untuk ini. Dirinya memang bukanlah orang yang suka berbasa-basi tak jelas. Ia benar-benar to the point.

Mata skeptis Eunbi mulai menatap Felix dengan tatapan seramah mungkin, namun tetap saja ada aura tak mengenakan yang dikeluarkan oleh Eunbi sendiri.

Wajah Felix kembali datar, netra legamnya menatap manik mata Chaewon yang seakan-akan ketakutan sembari menggeleng samar kepadanya, menandakan menginginkan Felix untuk tutup mulut.

Felix kembali menatap Eunbi yang kini tersenyum penuh arti kepada Felix. Baiklah, mau tidak mau Felix akan mengatakannya.

"Chaewon sempet jatuh pas lagi main voli, dan beberapa kali mukanya kena bola." Jawab Felix secepat mungkin sebelum Eunbi menambah curiga kepadanya.

Sebenarnya itu bukanlah alasan yang masuk akal, namun untuk sementara ini Felix harus menghadapinya dengan tegas.

Eunbi terlihat mengangguk-angguk paham dengan penjelasan Felix. Kemudian menatap Chaewon dengan pandangan yang berubah drastis.

"Ohh gitu. Yaudah, sekarang kamu keatas ganti baju. Habis itu bantu-bantu eonnie siapin makanan." Ucap Eunbi sembari memegang pundak Chaewon.

Levanter  『Chaelix』✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang