Chapter 8
The Girl On My Sight
Sooji melangkah bersama Joohyun untuk keluar dari istana. Setelah mendapat arahan dari Jung Sanggung yang mengatakan hasil tes pertama akan diberitahukan ke masing-masing peserta yang lolos tahap ini, mereka pun kembali ke kediaman masing-masing.
"Sooji, kau benar-benar sangat berani!! Aku hampir jantungan dibuat olehmu" ujar Joohyun menatap Sooji serius. Sooji tersenyum melapisi tangan kakaknya.
"nona ,,, " suara seseorang membuat Sooji dan Joohyun menoleh secara serentak.
"ada yang bisa saya bantu?" tanya Joohyun sopan.
"ada yang ingin bertemu dengan anda" ungkap prajurit itu menatap Sooji dengan wajah datarnya.
"pulanglah duluan . . aku akan kembali setelah urusanku selesai" ujar Sooji berbisik pada Joohyun.
"tapi . . " kini Sooji mendekati Joohyun setelah kakaknya berusaha menyangkal ucapan Sooji
"tunggu dirumah, jika menjelang malam ini aku belum juga kembali. Katakan pada Ayah, aku mungkin berada dalam masalah" bisik Sooji. Joohyun menatap Sooji cemas dan mengangguk patuh.
"kalau begitu hati-hati" lambai Joohyun. Sooji tersenyum dan mengikuti prajurit tadi.
Prajurit membawa Sooji ke sebuah gazebo yang ada di istana timur. Sooji memperhatikan bunga-bunga yang ditanam disana dengan seksama. Sooji rasa bukan Raja yang ingin menemuinya, melihat tidak ada yang berjaga disekitar tempat itu. Apa ia dijebak?
Sooji segera hendak melangkah pergi tetapi sebuah suara mencegah langkahnya lebih jauh.
"ku dengar kau adalah Putri Mentri Pertahanan Bae" ungkap suara itu. Sooji sontak membalikkan tubuhnya dan menemukan seorang pria dengan jubah biru tua dan lambang naga kecil disana.
Alis Sooji mengkerut bingung, ia tidak bodoh. Pria itu pasti adalah Putra Mahkota. Sooji menatap sosok itu dengan tatapan curiga dan bibir yang sedikit ia cemberutkan seakan sedang berpikir keras.
"siapa . . kau?" tanya Sooji pura-pura polos.
"kau pasti sudah tahu siapa aku . . " ketus pria itu. Sooji semakin bingung dibuat pria ini, ia perlahan mendekati gazebo tempat pria itu berdiri membelakanginya.
"maaf, tapi aku sungguh tidak tahu siapa kau!" ucap Sooji dengan suara semakin kecil agar pria itu tak mengira bahwa Sooji mendekatinya.
Sooji terus melangkah, ketika ia sudah dekat ia berusaha menarik lengan pria itu tetapi seakan reaksi spontan pria itu langsung menghindar. Sooji berteriak saat ia justru terpeleset ke pinggir gazebo. Sooji tampak memejamkan matanya seakan menyiapkan diri untuk jatuh dari gazebo yang dibangun beberapa meter diatas tanah itu.
Sooji masih memejamkan matanya erat, dengan jarak gazebo tinggi itu setidaknya ia harus merasakan sakit luar biasa dan jika ia beruntung mungkin kakinya tak akan patah. Namun saat ini tak ada rasa sakit ditubuhnya, Sooji mengerutkan alisnya karena justru merasa sebuah tangan yang melingkari pinggangnya.
"nona, apa anda akan terus bergelantungan dilengan seorang pria?" tegur suara bas itu.
Sooji langsung membuka matanya dan terbelalak saat menemukan seorang pria tengah menatapnya serius. Pria itu, Sooji ingat jelas wajah pria itu, pria yang hampir membunuhnya dengan mata pedang meski Sooji telah menyelamatkan nyawanya.
"kau . . " Sooji menunjuk pria itu dengan mata terbelalak. Pria itu tersenyum dan menarik pinggang Sooji hingga Sooji bisa berdiri tegak di atas gazebo itu dengan kakinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Frost Flower in the Palace
Historical Fiction(English vers.) a story about a little frost flower with courage, intelligence and wisdom. She join the selection of Crown Princess at 15 y.o as 2nd daughter of Ministry of Defence. They think she just a wild girl but this little wild girl really s...