.Chapter 23.
.The name you wanna hear.
Sooji dan Lee Geum melangkah bersama menyusuri pasar yang ramai dengan lentera dimana-mana. Malam ini adalah festival lentera yang dirayakan satu kali dalam satu tahun, tepatnya pada malam bulan purnama penuh seperti malam ini.
"ini . . " Sooji meletakkan sebuah kantong pewangi ditangan Lee Geum.
"apa ini?" Lee Geum mengangkat tangannya yang memegang sesuatu.
"jelek sekali, apa yang kau gambar ini?" tanya Lee Geum saat melihat garis-garis yang menyerupai kucing di depan kantong pewangi yang diberikan Sooji.
"Joha yang bilang kalau Joha tidak suka disebut kelinci . . jadi aku menggambar hewan lain untuk menggambarkan Joha" jawab Sooji dengan santainya.
"apa kau tak bisa membuat harimau? Kenapa harus kucing?" protes Lee Geum memamerkan bibir cemberutnya pada Sooji.
"sekarang, Joha adalah kucing bagiku. Nanti, kalau Joha sudah menjadi penguasa di Negeri ini . . . barulah aku akan memberikanmu kantong pewangi dengan gambar harimau" ungkap Sooji dengan senyum diwajah cantiknya.
Perlahan senyum terukir diwajah Lee Geum. Ia menunduk menahan rasa bahagia nya saat ini. mereka terus berjalan menyusuri pasar yang dipenuhi dengan lentera dan diramaikan oleh anak-anak yang berlarian membawa lentera ditangan mereka.
"Sooji . . " ucap Sooji tiba-tiba. Lee Geum yang berjalan disamping Sooji lantas melirik gadis itu yang menyebut sebuah nama.
"namaku Bae Sooji" ucap Sooji dengan lebih jelas dari sebelumnya.
Lee Geum sontak menghentikan langkahnya dan menatap gadis itu. perlahan Sooji menoleh ke arah Lee Geum setelah ikut berhenti melangkah.
"kenapa kau memberitahuku sekarang? aku sudah mengatakan padamu bahwa aku akan mencari tahu namamu pada malam pernikahan kita" ungkap Lee Geum menatap Sooji serius.
"aku menyukaimu . . Seja Joha" ungkap Sooji menatap Lee Geum.
Lee Geum terdiam, semua orang yang berlalu lalang terasa seperti angin segar yang melewati mereka. Tak ada sepatah katapun yang terdengar oleh Lee Geum selain detak jantung Lee Geum yang mendominasi pendengarannya saat ini.
Perlahan tapi pasti Sooji menurunkan tatapannya dan meraih tangan Lee Geum. Sooji menggenggam tangan Lee Geum erat dan tersenyum pada Lee Geum. Senyum tulus diwajah cantiknya yang selalu berhasil membuat Lee Geum terpesona berulang kali.
"aku ingin orang yang aku sukai memanggilku dengan namaku. Aku tidak ingin orang yang ku sukai, salah menyebut namaku dengan nama orang lain." ungkap Sooji dengan tatapan lembutnya untuk pria itu. Lee Geum terdiam seribu bahasa.
"itulah kenapa hari ini kau memperkenalkan kakakmu padaku? agar aku tak salah mengenali kakakmu sebagai kau?" tanya Lee Geum ragu. Sooji tersenyum penuh arti dan menarik tangan Lee Geum untuk kembali berjalan berdampingan dengan dirinya.
"Sooji-ya" panggil Lee Geum saat Sooji tak kunjung merespon ucapannya.
"wah!! Ada kembang api!!" teriak anak-anak yang berlarian dengan hebohnya.
Sooji sontak menoleh dan menatap ke langit malam. Benar saja, kembang api meletus diangkasa dengan mewahnya. Lee Geum menatap raut bahagia Sooji dan tak bisa menahan senyum dari wajah tampannya. Ia bahagia saat gadis itu bahagia, itulah yang ia sadari sampai detik ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Frost Flower in the Palace
Fiksi Sejarah(English vers.) a story about a little frost flower with courage, intelligence and wisdom. She join the selection of Crown Princess at 15 y.o as 2nd daughter of Ministry of Defence. They think she just a wild girl but this little wild girl really s...