Chapter 10 : The Queen's Favorite

567 112 19
                                    

Chapter 10

The Queen's Favorite


Tiba-tiba raja menyadari sesuatu. Raja mengerutkan alisnya, setelah dipikir-pikir suara gadis muda itu terasa familiar. Ia seperti pernah mendengar suara itu di suatu tempat.

Raja tampak serius menatap gadis itu dengan tatapan tajam dan mata penuh kecurigaan. Entah bagaimana tetapi wajah wanita itu seperti pernah ia lihat di suatu tempat.

"mungkinkah, aku pernah bertemu denganmu sebelumnya?" tanya Raja. Sooji terkejut, apa Raja mengenalinya?

"tidak mungkin!!" jawab Sooji cepat dengan suara tegasnya.

Raja sedikit terkejut akan hal itu, alisnya semakin berkerut pertanda kecurigaan yang semakin mendalam. Kasim Hong ikut terkejut karena hal itu. Untungnya, Sooji dengan cepat membaca situasinya.

"maafkan ketidak sopanan hamba Yang Mulia, maksud hamba adalah , . . ." Sooji menunduk semakin dalam sembari meneguk salivanya dengan tangan yang mulai bergetar.

"hamba hanyalah dayang rendahan di istana ini . . melihat ujung kaki Yang Mulia saja sangat tidak pantas bagi hamba . . apalagi bertemu dengan Yang Mulia dan membuat Yang Mulia mengingat wajah hamba? Itu sangat tidak mungkin!" ungkap Sooji dengan sopan, sementara itu keringat dingin terus membasahi sekujur tubuhnya karena gugup.

"suaramu . . . " Raja mengernyitkan keningnya sembari berpikir keras. Sooji melupakan hal itu, Raja pernah mendengar suaranya saat pemilihan Putri Mahkota.

"Maafkan hamba Yang Mulia!! hamba sedang radang tenggorokan Yang Mulia sehingga hamba mungkin terdengar seperti orang lain, sekali lagi maafkan hamba" ucap Sooji cepat.

"angkat kepalamu, biarkan aku melihat wajahmu" titah Raja, Sooji terkejut dan terbelalak seketika itu juga. Darahnya terasa seperti berhenti mengalir detik itu juga.

"Jeonha . . hamba . . hamba sungguh tidak pantas, wajah hamba jelek, terdapat tahi lalat besar di pipi kiri hamba. . hal itu akan menjadi hal buruk jika orang tinggi dengan berkah langit melihat hal menjijikkan seperti itu" ungkap Sooji berusaha meyakinkan Raja agar tak melihatnya.

"aku memintamu untuk mengangkat wajahmu! Berani sekali kau menentang ucapanku?" tegas Raja dengan nada penuh penekanan. Kasim Hong terkejut, ia terbelalak menatap kejadian ini, bagaimana ini?

"Jeonha . . hamba . . "

"ku bilang, perlihatkan wajahmu!?!!" titah Raja dengan suara menggelegar.

Sooji menggenggam kuat Chima yang ia kenakan. Bagaimana ini? keringat dingin terus mengucur dari pelipisnya. Matanya seperti hilang arah karena ketakutan. Habislah sudah semua penyamarannya.

Tiba-tiba pintu terbuka, Sooji terdiam semakin kaku. Raja mengalihkan perhatiannya dan seorang gadis berusia 5 tahun berlari masuk ke kediaman Raja dengan tangisan yang menggelegar.

"Ahbamama!! Ibu baru saja memukulku!!" adu bocah perempuan berusia 5 tahun itu menerobos masuk di kediaman Raja.

Raja menatap putri kecilnya sejenak dan memeluknya erat sembari menepuk pundaknya untuk menenangkan anak perempuannya. Ia kembali menatap Sooji tetapi Sooji masih tak beranjak dari tempatnya berdiri.

"Jeonha . . ." baru saja Raja hendak bicara pada Sooji, Selir Park tiba di kediaman Raja sembari bersama kedua pelayannya.

Selir Park memberi hormat kepada Raja kemudian tersenyum merasa bersalah kepada Raja. Kasim Hong seperti sudah membaca situasi, ia mendekati pelayan itu dan berbisik agar pelayan itu kembali ke kediaman Ibu Suri.

Frost Flower in the PalaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang