Chapter 11 : The Harem

608 103 30
                                    

Chapter 11

The Harem


        "Jusang Jeonha telah tiba!" Ibu Suri tampak memotong bunga-bunga di taman depan istananya. Raja melangkah memasuki pekarangan istana Ibu Suri dan memberi hormat pada Ibu Suri.

"Jung Sanggung, ada apa dengan hari ini? Jungjeon mama baru saja kembali ke istananya dan sekarang Jeonha datang kemari juga?" ujar Ibu Suri pada Jung Sanggung seakan putranya tak ada disana.

        "Daebimama" panggil Raja dengan lembut.

"ada apa Jusang?" sahut Ibu Suri sembari menyerahkan gunting ditangannya pada pelayannya dan menatap putranya dengan tatapan lembutnya.

          "saya kemari untuk menemui dayang istanamu yang datang ke istanaku beberapa hari yang lalu" ujar Raja dengan santainya.

"dayang istanaku? maksudmu dayang yang beberapa hari lalu datang ke tempatmu untuk mengantarkan pakaian?" tanya Ibu Suri dengan tatapan bingungnya.

        "benar" jawab Raja. Ibu Suri mengerutkan alisnya sembari memperhatikan putranya.

"kenapa? apa pakaian itu tidak cocok ditubuhmu? Kau tidak nyaman memakainya?" tanya Ibu Suri cemas.

       Raja mengerutkan keningnya, bukankan saat itu pelayan itu mengatakan bahwa ada bagian yang belum selesai. Melihat kebingungan diwajah Raja, Ibu Suri lantas menoleh kepada pelayan setianya.

"Jung Sanggung! Panggilkan dayang Yoo" ujar Ibu Suri pelan.

       Pelayan setianya segera pergi mencari dayang Yoo dan kembali membawa seorang wanita paruh baya yang cukup berumur ke hadapan Ibu Suri. Dayang itu langsung memberi hormat pada Raja dan Ibu Suri.

"dia tidak terlihat seperti ini saat datang ke istanaku" pikir Raja. Raja sontak menatap Kasim Hong dengan tajam dan Kasim Hong menggeleng pelan.

       "apa Daebimama yakin bahwa dayang ini yang mengantarkan pakaianku?" tanya Raja dengan tatapan yang sulit diartikan menatap ibunya.

"Jusang, ada apa denganmu? Tak biasanya kau kemari hanya untuk menanyakan seorang dayang istana. . " ujar Ibu Suri menatap putranya curiga.

      "tidak begitu Daebimama, saat itu . . ada seorang dayang istana yang datang ke kediaman saya. Sepertinya ia berasal dari Kediaman Daebimama, saya bermaksud untuk memberinya hadiah karena keadaan Pangeran kedua menjadi semakin baik berkat resep darinya. . " jelas Raja berusaha membuat ibunya tenang.

"dayang istana? Mengetahui tentang obat-obatan? Dan ia telah menyembuhkan Pangeran kedua?" tanya Ibu Suri menatap putranya tak percaya.

     "benar. . karena itu . . bisakah Yang Mulia membiarkan saya memeriksa semua pelayan yang ada disini?" tanya Raja dengan tatapan penuh harap menatap ibunya.

"baiklah . . lakukan saja" ujar Ibu Suri mengangguk paham.

      Selama putranya hanya ingin berterima kasih, siapapun dayang itu . . Ibu Suri tak akan menghukumnya karena sikap lancangnya yang berani sekali menemui Raja secara langsung atas nama dayang Yoo.

"tidak ada Jeonha" lapor kasim Hong.

     "tidak ada? Lalu darimana dayang itu berasal?" gumam Raja seakan tenggelam dalam pikirannya sendiri.

"Jusang, apa kau yakin kalau dayang itu berasal dari istanaku?" tanya Ibu Suri menatap putranya ingin tahu.

         "mungkin hamba salah mendengar, hamba pamit undur diri lebih dulu Daebimama" ungkap Raja.

Frost Flower in the PalaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang