.Chapter 19.
.Little Tiger.
Di lain tempat, Sooji tak panik sama sekali seakan tahu siapa yang menariknya pergi. Lee Geum berhenti melangkah saat ia berhasil membawa Sooji ke taman disamping Istana Timur tempat tinggalnya.
"apa kau benar-benar pria sejati? Kenapa kau selalu menggunakan cara yang sangat tidak sopan untuk mengajakku bicara?" keluh Sooji sembari menatap Lee Geum.
Lee Geum berbalik dan menatap Sooji tanpa mengatakan sepatah katapun. Sooji membalas tatapan Lee Geum untuknya tak kalah intense seakan mereka sedang berada dalam lomba tatap.
"meski aku bukan pria sejati, bukankah kau tetap akan menjadi istriku?" timpal Lee Geum dengan wajah arogannya untuk Sooji.
"kau bicara asal! Siapa yang mau menjadi istrimu!" tegas Sooji menatap Lee Geum kesal kemudian menarik tangannya dari Lee Geum.
"...." tanpa sepatah katapun, Lee Geum mengadahkan tangannya pada Sooji.
Sooji melirik tangan Lee Geum yang ia tadahkan padanya. Perlahan Sooji menatap Lee Geum dengan tatapan datarnya. Apa yang diinginkan pria ini? perlahan senyum kecil terukir diwajah Sooji, ia meletakkan tangannya ditangan Lee Geum.
Alis Lee Geum berkerut saat ia justru mendapatkan tangan Sooji. Lee Geum langsung melepaskan tangan Sooji dengan cepat. Sooji menatap Lee Geum terkejut, tetapi Lee Geum tampak tak acuh dan kembali mengadahkan tangannya pada Sooji.
"nona Bae. . aku tidak ingin tanganmu! Aku ingin pewangi yang kau buatkan khusus untukku!" ungkap Lee Geum dengan tegas.
"kau menolak tanganku untuk sebuah kantong pewangi?" kesal Sooji menatap Lee Geum tak terima.
"di pemilihan ketiga, aku akan datang untuk melihat proses pemilihan. Meskipun aku tidak diperbolehkan bicara, tetapi aku ingin membawa kantong pewangimu agar semua orang tahu bahwa hatiku telah dimiliki oleh seseorang" jelas Lee Geum sembari menatap mata Sooji secara langsung.
Sooji terdiam seketika, ia menatap Lee Geum dalam diam. Matanya terperangkap dalam sepasang mata pekat pria ini. Jantungnya terus memompa darah dengan sangat cepat. Hatinya benar-benar merasa hangat hanya dengan kalimat sederhana dari pria ini.
"jadi . . apa kau sudah membuatkannya untukku?" tanya Lee Geum lembut sembari maju selangkah agar lebih dekat dengan Sooji.
"mana ku tahu kalau Joha mengharapkan kantong pewangi dariku" ujar Sooji sembari memutar tubuhnya kesamping.
Sooji tak bisa di posisi berhadapan dengan Lee Geum terlalu lama. Ia khawatir jika terlalu dekat, pria itu mungkin saja bisa mendengar suara detak jantungnya.
"aku akan menunggu" ujar Lee Geum sembari meraih tangan Sooji. Sooji seperti merasakan sentruman listrik saat tangan Lee Geum menyentuh tangannya.
"Joha . . " Sooji menatap Lee Geum dengan tatapan lembutnya.
"aku akan memberimu waktu. . kau harus membuatkanku 1 sebelum putaran ketiga dilaksanakan. Paham?" ujar Lee Geum tersenyum menatap Sooji.
"kenapa di dunia ini bisa ada Seja Joha yang tak tahu malu sepertimu? meminta seorang gadis asing untuk membuatkan kantong pewangi untukmu" ketus Suzy sembari memutar tubuhnya membelakangi Lee Geum.
Seulas senyum mengembang diwajah tampan Lee Geum, ia menarik tangan Sooji hingga gadis itu menatapnya. Lagi-lagi, mata Sooji terkunci oleh sepasang mata milik pria ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Frost Flower in the Palace
Ficción histórica(English vers.) a story about a little frost flower with courage, intelligence and wisdom. She join the selection of Crown Princess at 15 y.o as 2nd daughter of Ministry of Defence. They think she just a wild girl but this little wild girl really s...