.Chapter 18.
.The Choosen One.
"silahkan, nona Bae" ujar pelayan wanita yang berusia cukup matang itu pada Sooji.
Sooji tersenyum dan memberi kode pada Mina agar gadis itu mengikutinya. Mina langsung menunduk dan mengikuti tuan-nya dengan penuh kepatuhan.
Diam-diam, Mina memperhatikan sekitarnya dengan seksama. Ia takjub dengan betapa besarnya istana yang selama ini hanya bisa ia dengar dari mulut ke mulut. Langkah mereka berhenti ketika mereka sudah tiba didepan pintu besar yang terlihat seperti aula utama istana.
"Nona Bae dari Mentri Pertahanan Bae telah tiba!" ungkap pengawal penjaga pintu aula itu dengan sangat lantang.
"masuk!" seru Kasim Hong.
Sooji menunduk perlahan dan mulai melangkah masuk diikuti oleh Mina. Raja Taehyung berhenti meratapi laporan di mejanya dan menatap sosok gadis muda yang kini berdiri beberapa meter dari kursi singgasananya.
"Jeonha! Hamba Bae Sooji, putri kedua Mentri Pertahanan Bae memberi hormat kepada Yang Mulia" ungkap Sooji kemudian turun untuk bersujud, Mina mengikuti tuannya dengan baik.
Sooji menurunkan kepalanya ke depan dan menempelkan keningnya di lantai untuk penghormatan. Raja memperhatikan gadis muda itu dengan senyum diwajah tampannya. Kasim Hong mengerutkan alisnya saat ia dari samping melihat wajah gadis itu.
"kau boleh berdiri" ujar Raja.
"terima kasih Jeonha" ucap Sooji kemudian bangkit berdiri.
"kau adalah Putri Mentri Pertahanan Bae yang cerdas. Meskipun aku adalah seorang Raja dari Negeriku tetapi aku mengagumi kemampuanmu" ungkap Raja dengan terus terang.
"berkah Yang Mulia sungguh tak terhingga" ungkap Sooji memberi hormat pada Raja sekali lagi.
"Hong! Hadiahkan!" ucap Raja pada kasim Hong.
"Ye, Jeonha" jawab Kasim Hong sembari sesekali melirik gadis yang masih betah menunduk itu curiga.
"hadiahkan!!" teriak Kasim Hong dengan suara yang lantang.
Pintu Aula kembali terbuka dan ada sekitar dua orang pelayan yang membawa nampan yang ditutupi kain sutera, 4 orang pelayan pria yang membawa 2 peti berukuran sedang.
Raja bergerak turun dari singgasananya, ia mendekati nampan pertama dan membuka kain sutera-nya. Raja meraih gulungan lukisan disana dan memperlihatkannya pada Sooji.
"ini adalah lukisan pertama yang dibuat oleh Seja Joha untuk Ayahnya ini. Namun, hari ini aku hadiahkan lukisan ini untukmu." ungkap Raja sembari menatap Sooji.
Sooji tertegun, ia meneguk salivanya ragu. Mendengar ucapan Raja, meski Raja tidak mengatakannya secara langsung tetapi sepertinya Sooji terlalu cerdas sampai tak bisa mengabaikan arti dari ungkapan Raja barusan.
Ya, Raja memberitahunya secara terbuka bahwa Raja mengharapkan sesuatu darinya. Sesuatu yang jelas Sooji tahu artinya, yaitu menjadi Putri Mahkota. Sooji langsung menunduk semakin dalam.
"Jeonha, hamba . . "
"aku adalah seorang Raja dan seorang Raja tidak bisa menarik kembali perintahnya. Apalagi mengambil kembali apa yang telah ia berikan pada seseorang" ungkapan Raja rasanya cukup untuk membuat Sooji bungkam.
"terima kasih atas belas kasih Yang Mulia!" ungkap Sooji dengan segenap hatinya.
Raja tersenyum sembari mengangguk pelan. Perlahan Raja bergerak ke nampan kedua. Raja melepaskan kain sutera itu dan terlihat sebuah kuas bambu dengan ukiran phoenix diganggangnya. Sooji tampak terpesona melihat betapa indahnya kuas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Frost Flower in the Palace
Ficção Histórica(English vers.) a story about a little frost flower with courage, intelligence and wisdom. She join the selection of Crown Princess at 15 y.o as 2nd daughter of Ministry of Defence. They think she just a wild girl but this little wild girl really s...