Chapter 4
The Life of Young Flower
Sooji membuka matanya, ia menguap lebar sebelum membuka mata lebih jelas. Namun ia merasa ada yang janggal, kepalanya bersandar pada sesuatu dan tangannya memeluk sesuatu.
Sooji menoleh ke kanan dan terkejut menemukan Lee Geum berbaring disebelahnya. Belum lagi tangan dan kakinya yang naik ke atas tubuh pria tampan itu dengan sesuka hati.
"aaaaaaaa!!!" teriak Sooji melengking.
Lee Geum lantas terbangun dan menoleh, ia melihat Sooji yang langsung menutup dadanya dengan dua tangannya. Lee Geum mengernyit heran, apa yang dilakukan gadis ini? Kenapa ia berteriak disaat ia masih mengenakan pakaian lengkap.
"apa yang terjadi? Kenapa aku bisa tidur disini? Apa kau mengambil keuntungan dariku?" tanya Sooji ketakutan.
"apa kau lupa apa yang terjadi tadi malam?" tanya Lee Geum menatap Sooji dengan senyum menggodanya.
Sooji terkejut, ia mencoba mengingat tapi ia tak mengingat apapun selain ia tidur meringkuh lututnya sendiri. Lee Geum tersenyum melihat wajah serius gadis itu yang berpikir keras.
"kau memelukku dan menyandarkan kepalamu didadaku, aku kasihan jadi aku hanya membiarkanmu memelukku seerat itu" ujar Lee Geum.
"apa?!! Bagaimana mungkin aku memelukmu? Aku bahkan belum bersuami! Aku seharusnya memeluk suamiku lebih dulu, bagaimana bisa aku menghadapi suami masa depanku jika seperti ini?!!" protes Sooji cepat ekspresi tak terima.
"harusnya kau berterima kasih karena Tuhan membiarkanmu menghabiskan malam pertamamu bersamaku. Asal kau tahu saja, ada banyak gadis diluar sana yang tergila-gila ingin bersamaku" jelas Lee Geum dengan penuh percaya diri.
"apa? malam pertama? Kita bahkan tak melakukan apapun, Jangan pernah menyebut ini sebagai malam pertama! Orang akan salah paham!" ketus Sooji marah.
"tak melakukan apapun?" lirih Lee Geum dengan smirk kecil diwajah tampannya.
Melihat senyuman itu membuat Sooji bergidik ngeri, apa yang pria itu pikirkan sekarang? Sooji terkejut bukan kepalang saat tiba-tiba saja pria tampan itu mendorong bahunya dan berada tepat diatas tubuhnya sembari menatapnya lekat.
"kalau begitu, jika aku melakukan sesuatu, kebersamaan kita akan terhitung sebagai malam pertama?"
"kau . . apa yang akan kau lakukan? jika kau berani . . menyentuhku . . aku akan berteriak!!" ancam Sooji dengan tatapan galaknya. Ia tidak boleh diintimidasi oleh pria ini.
"apa menurutmu, gadis biasa sepertimu . . . pantas disentuh olehku? Jangan mimpi!" ketus Lee Geum tersenyum meremehkan kemudian turun dari ranjang dan memperbaiki pakaiannya kemudian meraih pedangnya disamping ranjang.
"aku beri kau waktu 5 menit atau aku akan langsung meninggalkanmu . . " lirih Lee Geum dingin kemudian melangkah keluar dari gubuk itu. Sooji menghela napas lega, hewan buas. . ia benar-benar sial, tapi tunggu . . bukankah ini sudah pagi?
Sooji segera turun dari ranjang bambu itu dan bergegas keluar dengan barang-barangnya. Ia harus kembali secepatnya meskipun ia tetap akan menerima cambukan oleh neneknya. Sooji membawa serta semua daun-daunan yang ia petik.
"hei!" tegur Lee Geum.
"apa?!" sahut Sooji tak senang.
"untuk apa kau membawa semua daun tak berguna itu pulang?" ketus Lee Geum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Frost Flower in the Palace
Ficción histórica(English vers.) a story about a little frost flower with courage, intelligence and wisdom. She join the selection of Crown Princess at 15 y.o as 2nd daughter of Ministry of Defence. They think she just a wild girl but this little wild girl really s...