Seorang laki-laki terlihat sudah rapih dengan memakai seragam putih dan rompi abu serta celana abu. Saat ini laki-laki tersebut sedang menghadap kaca dan sisir di tangannya.
Dia adalah Raymond Gunawan panggil saja dia Ray bukan Mawar, siswa dari salah satu sekolah terfavorit di Kota Jakarta. SMA Brawijaya merupakan peringkat ketiga sekolah terpopuler dari 5 sekolah populer lainnya dengan bangunan yang sangat luas, fasilitas yang sangat komplit dan tidak lupa SMA Brawijaya adalah sekolah satu-satunya yang bersebrangan dengan salah satu Mall yang tidak kalah besarnya di Jakarta, yang tentunya ini adalah yang paling menjadi pusat perhatian bagi para remaja yang ingin meneruskan sekolah ke jenjang SMA.
Ray kali ini tengah sibuk menyisir rambutnya di hadapan kaca dengan sesekali tersenyum melihat dirinya sendiri yang menurutnya dia itu manis. Ray yang sudah sangat rapih mengambil tas sekolahnya dan kunci motor di gantungan kamarnya. Ia kali ini sudah siap dengan motor kesayangannya dan akan menjemput pacarnya. Ya itulah Ray, yang setaun ini sedang berada di fase bucin dan sudah menjadi kebiasaannya berangkat pergi sekolah bersama dengan pacarnya.
"Pagi sayang." Salah satu sapaan yang menjadi kebiasaan Ray setiap pagi.
"Pagi." Balas perempuan tersebut dengan memasang helm yang diberikan oleh Ray.
Perempuan tersebut adalah Jane Widiawati, pacar dari seorang Raymond yang kini sudah menjalani masa pacaran lebih dari satu tahun.
Jane yang sudah siap dengan helmnya kini mulai mendudukan dirinya di motor Ray.
"Udah siap?" Jane hanya menganggukan kepalanya mengiyakan.
Ray mulai menyalakan sepeda motornya dan berangkat menuju sekolah.
Sesampainya di parkiran sekolah, keduanya kini berjalan bersamaan menuju koridor sekolah, sepasang mata yang melihatnya tentu saling memandang satu sama lain ke arah mereka yang selalu terlihat bersama setiap pagi dan terpisah di koridor sekolah.
Ray dan Jane memang selalu berpisah di koridor sekolah, mengingat keduanya berbeda kelas dan tidak satu angkatan. Ray adalah siswa kelas 11 dan ruangan kelasnya tidak jauh dari koridor sekolah, sedangkan Jane adalah siswi kelas 12 dan ruangan kelasnya ada di lantai dua.
Jane memang kelas 12 dan entah bagaimana caranya ia bisa menyukai adik kelasnya yaitu Raymond Gunawan. Jane termasuk siswi yang lumayan cantik di kelasnya. Hidungnya yang kecil mancung dan mukanya yang mungil tentu siapapun yang melihatnya akan mengakui keimutannya.
"Aku ke atas ya," ucap Jane dengan jari telunjuk menunjuk ke arah lantai 2.
Ray mengangguk dan keduanya berpisah menuju kelasnya masing-masing. Ray kali ini berjalan sendiri menuju kelasnya. Hingga seseorang dari arah belakang memanggil namanya.
"Woy Ray." Teriak Alif dari arah belakang bersama ketiga temannya dan tentunya termasuk teman Ray juga.
"Woy," balas Ray tidak kalah hebohnya.
"Nanti malem nongkrong, jangan bucin terus yang di pikirin." Alif merangkul pundak Ray sambil berjalan menuju kelasnya.
Ray, Alif dan ketiga temannya memang berbeda kelas. Namun kelas mereka saling bersebelahan.
"Dimana?"
"Biasalah di kedai kopi," jawab Rehan salah satu teman Ray dan Alif.
"Skuy lah," ucap Ray dengan antusiasnya.
Bel sekolah telah berbunyi seluruh siswa dan siswi memasuki ruangan kelas masing-masing, begitu pun dengan Ray.
Suasana kelas XI-Ipa 4 menjadi hening setelah terdengar suara langkah kaki yang berjalan memasuki kelas XI-Ipa 4.
KAMU SEDANG MEMBACA
Circle of Feelings
Teen FictionAku memang tidak mencintaimu, bahkan dengan lantangnya aku bisa mengatakannya. Tapi ... Mengapa aku merasa tidak suka ketika melihat mu dengan seseorang yang mungkin dia jauh lebih baik dariku bahkan bisa membahagaikanmu. ~ Jane Widiawati Kamu yang...