PART 12

86 15 37
                                    

Peringatan!
Maafkan typo yang bertebaran
Gambar yang di atas merupakan ilustrasi yang terjadi di setiap partnya ya
Yuk!
Pertajam halunya

----------------------

----------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terpesona. Benar-benar terpesona. Laki-laki berkulit putih, tinggi dan berhidung mancung membinarkan kedua matanya dan mengembangkan senyumannya. Ungkapan rasa kagum beberapa kali dia ucapkan di dalam hatinya melihat seorang perempuan yang berada di depannya sedang menikmati minumannya.

"Seger banget," gumam perempuan tersebut menggidigkan kedua tangannya menikmati kesegaran di setiap tegukan minumannya.

Laki-laki yang sedari tadi terpesona itu adalah Ray. Laki-laki pendiam dan sempat gagal move on. Sedangkan seorang perempuan yang sedari tadi dia pandangi adalah Elsa, perempuan yang berhasil membuat Ray membuka pola pikir dan hatinya.

Elsa berdecak kesal melihat Ray yang sedari tadi hanya memandanginya, sampai makanan yang ada di depannya belum dia sentuh sedikit pun.

"Makan!" perintah Elsa menunjuk ke arah makanan Ray yang ada di depannya.

Ray terkekeh, membenarkan posisi duduknya menjadi lebih tegap. Satu tangan Ray meraih puncak kepala Elsa, mengacak-acak rambut Elsa dengan gemasnya. Entah sejak kapan hal seperti itu sudah menjadi suatu kebiasaan baginya, dan jantung Elsa tentu sudah terbiasa dengan prilaku Ray yang baru saja dia lakukan kepadanya.

"Iya ini makan," ucap Ray meraih sendok dan mulai menyuap makanannya.

Elsa sangat bisa melihat perubahan Ray yang mulai berbeda. Ray yang dia kenal sebagai laki-laki pemalu, kini dia berubah menjadi laki-laki yang bisa berprilaku manis di depan perempuan.

"Iya gua tau gua ganteng," kekeh Ray menyadari Elsa sedari tadi tersenyum melihatnya.

"Apaan si kepedean banget," gerutu Elsa menyesal telah memuji perubahannya.

Begitulah Ray, dia sudah menunjukkan sisi lainnya di depan Elsa, terkadang bersikap kepedean seolah-olah Elsa begitu mengaguminya.

"Ikut duduk ya, ini kosong kan?"

Seorang laki-laki yang entah datang dari mana tiba-tiba duduk di samping Ray. Seketika pandangan Elsa dan Ray teralihkan melihat siapa pemilik suara tersebut. Namun, betapa terkejutnya Elsa ketika mengetahui pemilik suara tersebut, begitu pun dengan Ray, dia terkejut melebihi Elsa.

'Ini kan pacarnya ka Jane, tapi ko sendiri?' gumam Elsa dalam batinnya.

Elsa melihat sekelilingnya dan benar saja terlihat Jane menghampiri pacarnya dengan membawa makanan dan minuman di tangannya.

Jane melangkahkan kakinya mengembangkan senyuman manisnya, dia menghampiri pacarnya tanpa menoleh ke arah siapa yang berada di samping pacarnya.

"Disini?" Tanya Jane kepada Anggi, pacarnya.

Circle of FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang