Hari ini minggu kedua Elsa bersekolah di SMA Brawijiaya. Elsa sudah mulai terbiasa dengan suasana barunya. Semuanya berjalan lancar tidak ada masalah sedikitpun dan harapan Elsa semoga seterusnya ia baik-baik saja.
Elsa mulai nyaman di kelasnya dan sudah sangat akrab dengan kedua temannya. Walaupun baru dua minggu Elsa sudah sangat paham dengan sikap kedua temannya.
Dini perempuan paling cuek dalam segala hal kecuali mengenai orang terdekatnya, dan Dini juga adalah perempuan yang bisa di bilang paling galak di kelas. Jika suasana kelas sedang ramai Dini akan dengan cepat memberikan kode yang membuat seluruh kelas secara otomatis hening.
Berbeda dengan Dini. Fia perempuan paling heboh di kelas, ia pun sering jadi bahan cubitan oleh Dini karena tingkahnya yang selalu heboh secara tiba-tiba. Namun seheboh-hebohnya Fia, ia juga perempuan paling mager diantara Elsa san Dini, itu yang menjadi alasan mengapa Fia tidak mengikuti ekskul di sekolah.
Sedangkan Elsa tengah rindu dengan kegiatan di sekolahnya yang lama dan Elsa kali ini mulai mengikuti beberapa kegiatan di sekolah barunya. Elsa adalah salah satu siswi paling aktif di sekolah lamanya dulu, dua minggu ini kegiatan Elsa di sekolah barunya rasanya hambar ketika tidak ada kegiatan lain selain belajar. Maka Elsa memutuskan untuk mengikuti beberapa kegiatan di sekolah barunya sekarang.
"Mampus, telat gua, kenapa bisa lupa gini si?" Gerutu Elsa dengan terus berlari kecil.
Elsa seharunya hari ini mengikuti rapat mingguan ekskul silat, eskul yang Elsa ikuti saat ini. Namun, walau sudah dua minggu di sekolah barunya terkadang pikiran Elsa masih berada di sekolah lamanya, salah satunya adalah mengenai jadwal ekskulnya. Elsa terus berlari kecil dengan memerhatikan tulisan setiap ruangan mencari ruangan ekskul yang ia ikuti.
BUGHHH
"Aw," Elsa meringis kesakitan ketika pundaknya tidak sengaja menabrak seseorang.
"Jalan yang bener mangkanya, liat-liat," ketus seseorang tersebut.
Elsa yang sedang memegangi pundaknya menoleh ke arah pemilik suara tersebut, merasa kesal dengan ucapannya. Namun, betapa terkejutnya Elsa ketika melihat pemilik suara tersebut.
"Kenapa?" Tanya seseorang tersebut, merasa heran dengan Elsa yang mematung melihatnya.
"Ma..maaf ka, gua ga sengaja," ucap Elsa mencoba mencairkan suasana.
Seseorang tersebut hanya mengangguk dan berjalan begitu saja meninggalkan Elsa yang masih mematung melihatnya.
"Jane Widiawati? Itu kan mantannya Ray," ucap Elsa dalam hatinya.
Seseorang tersebut memang Jane, mantan pacar Ray yang kali ini sudah menjadi teman Elsa.
"Judes banget si," ketus Elsa pelan dan kembali berlari mencari ruangan ekskulnya.
TOK TOK TOK
"Permisi ka, maaf saya telat."
Seluruh siswa dan siswi di dalam ruangan menatap ke arah pintu yang tentunya itu adalah Elsa.
"Masuk aja El," jawab salah satu senior.
Elsa melihat seisi ruangan dan hanya tersisa satu kursi di dalamnya. Elsa berjalan menuju kursi tersebut dan duduk tanpa menoleh ke sekelilingnya.
"Nah itu tadi Elsa, murid baru di sekolah kita sekaligus anggota baru di ekskul kita," ucap senior tersebut dengan menunjuk Elsa yang tengah duduk di kursinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Circle of Feelings
Teen FictionAku memang tidak mencintaimu, bahkan dengan lantangnya aku bisa mengatakannya. Tapi ... Mengapa aku merasa tidak suka ketika melihat mu dengan seseorang yang mungkin dia jauh lebih baik dariku bahkan bisa membahagaikanmu. ~ Jane Widiawati Kamu yang...