Elsa dan Dini berjalan mengitari setiap koridor menuju kelasnya. Elsa yang statusnya sebagai murid baru di SMA Brawijaya dan baru 2 hari ini pindah sudah cukup berbaur dengan teman sekelasnya terutama Dini teman sebangkunya saat ini, dan juga Fia anak paling heboh di kelasnya.
Elsa sebagai murid baru masih sangat terpukau dengan sekolah barunya saat ini. Salah satu sekolah terelit di Kota Jakarta dengan halaman yang sangat luas dan bangunan yang sangat rapih dan juga terlihat seperti masih baru.
"Woy." Teriak Fia yang tiba-tiba muncul dari arah belakang dan merangkul pundak Elsa juga Dini.
"Apaan si Fia?" Kesal Dini merasa sangat terkejut dengan muncul nya Fia secara tiba-tiba.
"Kaget tau Fia," ucap Elsa yang sama terkejutnya.
Fia terkekeh melihat tingkah kedua temannya, "Maaf dong, oh iya gua bawa bekal roti coklat nih, mau gak?" Tanya Fia dengan semangatnya.
Elsa dan Dini yang semula merasa kesal sontak keduanya saling pandang satu sama lain dan mengembangkan senyumannya.
"MAU," ucap Elsa dan Dini secara bersamaan.
"Yuk ke kelas," ajak Fia dengan tetap merangkul pundak kedua temannya.
Elsa, Dini dan Fia kembali meneruskan perjalanannya menuju kelasnya dengan tempo yang lebih semangat dari sebelumnya, pikiran Elsa dan Dini kali ini tertuju dengan roti coklat dan tidak sabar untuk menyicipinya.
Wushhh
Langkah kaki Elsa, Dini dan Fia sontak terhentikan oleh seseorang yang tiba-tiba berlari dengan kencangnya menghalangi langkah kaki ketiganya.
"Aish siapa si itu?" Kesal Fia.
Elsa terus memandangi orang tersebut merasa tidak asing dengan wajahnya.
"Udah gak usah di pikirin," ucap Dini melihat kedua temannya memikirkan sosok seseorang tersebut.
"Eh kalian ke kelas duluan aja ya?" Ucap Elsa mulai menyadari seseorang yang baru saja melewatinya.
"Loh kenapa El?" Tanya Dini keheranan.
"Gua lupa mau ngurusin berkas perpindahan gua, cuma bentar ko," jelas Elsa panjang lebar.
Dini dan Fia hanya menganggukan kepalanya mengerti.
"Jangan lama ya El, nanti roti bisa abis di makan Dini," kekeh Fia.
"Enak aja lu," ucap Dini merasa di buat kesal oleh Fia untuk kedua kalinya.
Elsa yang melihatnya hanya terkekeh melihat tingkah kedua teman barunya. Elsa terus memandangi kedua temannya memastikan bahwa keduanya sudah jauh dari pandangan Elsa.
Elsa mulai melangkahkan kakinya menaiki anak tangga ketika kedua temannya sudah hilang dari pandangannya. Namun, tujuan utama Elsa kali ini bukanlah untuk mengurusi surat perpindahannya, melainkan mengejar seseorang yang baru saja melewatinya.
Elsa mulai mempercepat arah langkahnya, suasana sangat sepi dilantai 4 dan ini pertama kalinya Elsa menginjakkan kakinya di lantai teratas SMA Brawijaya. Elsa menghirupkan nafas lega ketika lantai teratas di SMA Brawijaya adalah rooftop sekolah bukan ruangan yang menyeramkan seperti bayangannya.
Elsa melihat seseorang tersebut ada di depannya tengah berbaring menatap langit dan menjuntaikan kedua kakinya. Elsa melangkahkan kakinya pelan merasa ragu menghampiri seseorang tersebut.
"Nih."
Ray terkejut mendengar suara seseorang, sontak ia membuka matanya dan ada sebatang coklat tepat di depan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Circle of Feelings
Teen FictionAku memang tidak mencintaimu, bahkan dengan lantangnya aku bisa mengatakannya. Tapi ... Mengapa aku merasa tidak suka ketika melihat mu dengan seseorang yang mungkin dia jauh lebih baik dariku bahkan bisa membahagaikanmu. ~ Jane Widiawati Kamu yang...