PART 15

38 3 0
                                    

Hay reader's
Sebelumnya mohon maaf minggu kemarin belum bisa up
Di karenakan jadwal uts dan kegiatan lainnya yang hadir secara bersamaan 😢
Sebagai gantinya, Part 15 up lebih awal
Terimakasih
Selamat membaca 😘

_____________________

Awan hitam mulai menutupi cahaya matahari, langit yang semula cerah dengan diselimuti awan putih membuat siapa pun yang melihatnya terpesona akan keindahannya. Namun, kali ini keindahan tersebut perlahan hilang dengan datangnya awan hitam yang perlahan menutupi semuanya, sepertinya hujan akan segera turun tidak lama lagi.

Elsa masih terdiam di tempat makan dengan es green tea yang setia menemaninya. Kedua tangan Elsa menggenggam es green tea di depannya dengan melihat ke luar mencari Ray yang belum juga kembali menghampirinya. Elsa menoleh ke langit yang mulai semakin menghitam dan entah mengapa hati Elsa seketika merasa tidak enak.

Elsa beberapa kali menutup kedua matanya dan menghembuskan nafas berat secara perlahan, berharap hatinya akan kembali tenang. Namun, usahanya hanya sia-sia.

"Apa gua samperin Ray aja kali ya," ucap Elsa pada dirinya sendirinya.

Elsa terbangun dari posisi duduknya, ia mulai melangkahkan kakinya keluar dari tempat makan tersebut dan berjalan menuju taman, tempat dimana ia melihat Ray menghampiri Jane disana.

Taman yang semula dipadati oleh pengunjung kini mulai sepi. Elsa melihat sekelilingnya mencari Ray disana.

"Loh ko gak ada?" Elsa terdiam, tidak ada Ray disana dan Elsa sangat yakin bahwa dirinya tidak mungkin salah tempat.

Tanpa ragu Elsa terus berjalan menyusuri setiap taman, dengan kedua mata yang melihat sekelilingnya. Elsa sejenak terpukau dengan taman yang sangat dekat dengan jalanan tersebut, banyak pepohonan tinggi yang membuat taman di samping pusat perbelanjaan ini tetap sejuk walau di tengah perkotaan, tempat duduk yang sudah di siapkan dengan dihiasi tanaman hias lain yang membuat siapa pun yang berada disana terasa sangat nyaman.

Deghh!

Elsa tiba-tiba menghentikan langkah kakinya, tatapannya lurus ke depan. Kedua mata Elsa mulai berbinar, entah kenapa ia merasakan sesak di dadanya.

Tepat di depan matanya, Ray dan Jane saling tatap satu sama lain. Elsa dengan sangat jelas melihat Ray menatap Jane penuh arti, Ray terlihat masih menyimpan perasaan untuk Jane. Tangan kanan Elsa mengcengkram botol minumnya sangat kuat, mencoba menahan sesak yang muncul secara tiba-tiba.

'Baru aja kemarin lu bilang sayang sama gua Ray,' gumam Elsa dalam batin.

Drttt Drttt

Tatapan mata Elsa teralihkan oleh suara getaran ponselnya yang menyala. Elsa meraih ponselnya di saku celananya dan melihat siapa yang menghubunginya.

Elsa termenung menatap nama di ponsel yang menghubunginya. Raymon Gunawan, nama itu sangat jelas muncul di layar ponselnya. Namun, Elsa enggan mengangkatnya, ia justru mematikan ponselnya. Elsa tidak ingin mengganggu Ray dan Jane saat ini, apalagi hadir di saat keduanya sedang bersama dan saling menatap satu sama lain.

Drttt Drttt

Elsa kembali menatap ponselnya, kini Ray mengirimnya sebuah pesan untuknya.

Raymon Gunawan
Kenapa lu gak angkat El?

Raymon Gunawan
Maaf El, gua gak bisa biarin jane
pergi sendirian.
Gua mau anterin dia balik gapapa?
Gua janji, gua bakal jelasin besok
Jadi gua mohon
Lu jangan marah dulu

Circle of FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang