BAB 3

1.4K 176 17
                                    

"Bagaimana hasil pemeriksaan hari ini Phi? Aku sudah semakin membaik kan?" Gulf bertanya dengan wajah ceria penuh senyumannya kepada sahabat sekaligus dokter kesayangannya. Singto.

Hari ini jadwal pemeriksaan rutin Gulf dengan dokter Singto. Gulf sudah berteman dengan dokter Singto sejak berumur 18 tahun. Dan sejak saat itulah dokter Singto resmi menjadi dokter pribadi keluarga Gulf dan rutin memeriksa kesehatan Gulf.

"Kau bercanda? Dinding rahimmu semakin menipis. Pasti kau sering merasa nyeri di pinggulmu. Benarkan? Ayolah Gulf jujurlah apa yang kau rasakan belakangan ini. Aku doktermu jika kau lupa" Singto mulai menatap Gulf dengan serius. Kondisi Gulf sekarang jauh dari kata 'baik-baik saja'

"Aku memang akhir-akhir ini sering merasakan sakit Phi, kadang aku mengalami pendarahan juga dan sering merasakan pening hebat setelahnya" akhirnya Gulf mengaku juga. Dengan perasaan cemas, Gulf mulai menjelaskan semua yang terjadi menyangkut kesehatannya akhir-akhir ini.

"Ya Tuhan Gulf, mau sampai kapan lagi kau bertahan seperti ini? Sudah 7 tahun sejak kau mengetahui bahwa kau memiliki rahim dan sudah selama itu pula kau menahan sakit Gulf. Aku sudah bilang hanya satu cara penyembuhannya. Beritahukan ini kepada Me-"

"Phi!" Potong Gulf.

"Aku benar-benar tidak bisa Phi. Aku tidak ingin melihat dia tersiksa karena aku. Jika memang karena penyakit ini aku harus mati, aku tidak apa-apa. Jangan bawa bawa dia Phi." Gulf kali ini memohon kepada dokter tampan itu untuk tidak membahas Mew lagi.

"Tapi Gulf, kita tidak bisa mengelak. Kisah dongeng itu memang ada. Omega itu memang ada dan buktinya ada di depanku. Kau Omega Gulf. Rahimmu harus di buahi oleh Alpha. Dan kau juga tau bahwa Mew adalah salah satu Alpha Dominan Terkuat yang kita tau. Untuk saat ini hanya dia yang bisa membantumu. Rahimmu bisa pendarahan hebat dan bahkan membusuk jika tidak segera dibuahi oleh sperma Alpha. Hanya dia harapan kita Gulf" Singto berkali-kali mengingatkan masalah ini.

Masalah ini sudah ada sejak 7 tahun lalu. Saat Gulf mengalami heat pertamanya dan yang berbeda adalah Gulf selalu mengalami pendarahan bahkan sampai pingsan. Bahkan saat Singto menangani hal ini pertama kali, dia sangat terkejut dan mulai membaca teori lama mengenai permasalahan rahim pada laki-laki. Dan benar saja, teori AlphaBetaOmega terbukti, Omega yang selama ini dikira hanya dongeng belaka ternyata benar adanya. Gulf merupakan salah satu dari teori tabu itu.

Omega sudah lama menghilang dari peradaban manusia. Yang tersisa saat ini hanyalah seorang Alpha dan Beta. Tapi ntah bagaimana caranya Gulf Kanawut merupakan salah seorang Omega yang membuat anggapan 'omega hanya dongeng' itu hancur seketika.

Lalu bagaimana Singto tau jika Gulf merupakan seorang Omega? Tentu saja dengan melalukan reset juga beberapa tes kesehatan. Dan yang jelas, seorang Alpha laki-laki tidak akan pernah memiliki rahim tapi mengalami rut dan hanya Alpha wanita yang memiliki rahim tapi tidak mengalami masa rut/heat. Sedangkan Beta Laki-laki tidak memiliki rahim maupun mengalami rut/heat dan Beta wanita memiliki rahim namun tidak mengalami heat/rut. Sederhananya adalah Beta sama seperti manusia biasa namun memiliki intelektual yang sangat baik.

Untuk mengobati Gulf, tentu Singto harus mengetahui segala teori penyembuhan bagi Omega yang sedang sakit atau terinfeksi.

Suatu ketika Singto menemukan bahwa seorang Omega yang tidak pernah dibuahi oleh Alpha lebih dari 1tahun setelah heat pertamanya maka Omega tersebut harus menikah dan menjadi mate dengan seorang Alpha dominan dan melakukan pembuahan paling tidak 1 kali dalam 1 minggu sampai dinding rahim Omega kembali normal.

Jika seorang Omega tidak juga menikah dan menemukan matenya, rahim omega tersebut akan membusuk. Dan tentu saja omega malang itu akan mati.

.

"Mati ya? Kenapa semua kata-kata Phi Singto terngiang-ngiang di otakku" Gulf terus bergumam sebari menuju tempat parkiran.

Saat itu juga dia melihat seseorang yang tidak asing. Mew. Bersama seorang wanita cantik berambut panjang.

"Gulf! Hey! Lama tidak bertemu. Apa kabarmu?" Wanita cantik itu menyapanya. Siapa dia? Bahkan Gulf tidak mengenali wajah itu. Ntah karna pandangannya teralihkan oleh pria tampan disebelah wanita itu.

"Ini aku! Puifai. Kita sekelas saat SMA. Apa kau lupa?"

Benar! Wanita itu adalah Puifai. Bidadari di SMAnya. Cantik, putih, tinggi, memiliki tutur kata yang baik dan disenangi oleh semua orang. Tapi, kenapa dia bersama dengan Phi Mew? Fikiran Gulf mulai berkeliaran kemana-kamana.

"Oh ya, hey. Hmm.. Apa kabarmu? Eh maksudku kenapa disini bersama Phi Mew? Di Klinik kandungan?" Gulf menatap keduanya heran.

"Hahaha kau sangat lucu Gulf. Aku baik dan aku kesini dengan ksatriamu ini karna ingin memeriksakan diriku. Akhir-akhir ini aku sering mual tapi terlalu malas untuk menggunakan testpack. Jadi, kami memutuskan untuk langsung ke dokter kandungan saja" Seperti biasa, saat Puifai berbicara panjang lebar P'Mew hanya melihat ke atas sembari merangkul Puifai.

Merangkul ya? Hahahaha. Sedih sekali. Ini sangat menyedihkan. Ketika Gulf baru saja mengetahui kondisinya yang mengenaskan, seketika itu juga ada kejutan dari P'Mew dan Puifai dan mungkin juga calon buah hati mereka.

"Hey kenapa kau melamun Gulf? Kalian berdua juga terlihat seperti orang asing. Bahkan tidak saling menyapa. Apa kalian sedang berkelahi sayang?" Puifai melihat kearah orang yang sedang merangkulnya.

Jelas sudah, mereka adalah pasangan kekasih yang saling mencintai yang sedang menunggu keberadaan buah hati mereka. Tinggal tunggu saja kapan mimpi buruk itu datang menampar Gulf. Pernikahan Mew dan Puifai.

"Oh, tidak. Kami baik-baik saja. Iya kan P'Mew?" Tanya Gulf dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Hm. Yasudah ayo kita masuk Nong. Disini dingin kau bisa sakit" bahkan Phi Mew hanya menjawab sesingkat itu kepada Gulf dan segera mengalihkan perhatian ke Puifai kembali.

"Baiklah kalau begitu. Hey Gulf senang sekali aku bertemu denganmu hari ini. Kita harus sering bertemu ya sembari mengenang masa SMA kita. Aku masuk dulu, sampai jumpa lagi " ucap Puifai cerita seperti biasanya dan langsung masuk kedalam gedung klinik bersama Phi Mew yang masih setia memeluknya.

Seketika mereka masuk kedalam gedung itu. Seketika itu pula Gulf terduduk lemas dan menangis. Untung saja saat itu diarea tempat Gulf berada sedang sepi tidak ada orang sama sekali.

"Aku akan mati Phi... aku.. Gulfmu akan mati Phi.. tolong aku..hiks..hiks..hiks.." Gulf terus menangis sampai kepalanya seakan ingin pecah saking sakitnya.

Setelah puas menangis, Gulf pun menuju mobilnya dan segera pulang ke rumahnya dengan mata bengkak dan kepala yang sakit luar biasa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hmm gimana nih.. lanjutin ga yaa??
Pliss tinggalin jejak ya guys. Kasih komentar atau klik vote plisss. Biar author semangat buat lanjutinnya.
.
HAPPY READING GUYS. THOR WUV U 😙🧡❤💛💚💜

SUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang