-ga ada prolog, selamat membaca-...
"Pak bagaimana ini? Tersangka sedang tidak sadar apa yang dia buat!" Ucap salah satu lelaki dengan satu earphone hitam yang ditempelkan kedaun telinganya.
'Tenang saja haru, bantuan akan datang segera' ucap suara bariton tua dari sebelah membuat lelaki berambut pudar kelabu terkejut melotot dan arah matanya menoleh ke arah sesuatu.
Seorang lelaki berjas hitam, dengan kacamata hitamnya yang bermerk terkenal akan harga mahalnya. Membuat lelaki berambut kelabu abu pudar tersebut menatap sinis.
Matanya menyipit sambil menyerukan nama seseorang, "kambe". Sinisnya.
Kemudian lelaki bernama daisuke kambe menatap haru hanya semenit waktu sebentar, kemudian memutar tatapannya kembali dan meninggalkan lelaki surai kelabu bernama haru kato.
Daisuke memanggil salah satu anak buah dari telepon earingnya yang hitam serta bentuknya sangat kecil hingga persis samanya dengan anting.
'Moshi moshi! Tuan kambe, tersangka bernama (Y/N) tersangka melompat akibat depresi berat' ucap seorang agen dengan tegas lembut sutranya bersuara wanita loyal.
Bibirnya yang halus mengatup kecil, lalu berkata. "Tolong siapkan kasur yang sangat besar di bawah dasar gedung."
'Apa?!! Untuk apa Daisuke-sama??'
"Berjaga-jaga ketika aku tidak berhasil menangkap perempuan itu" tutupnya.
'Tapi Daisuke-sama, bantuan helikopter akan datang. Tuan tenang saja ini hanya kasus kecil.' Ucap suara sebrang daisuke, dan daisuke hanya menghela napasnya saja sebagai jawaban.
Lalu daisuke berjalan mendekati haru yang melongo menatap daisuke dengan mata kosongnya.
"Apa?? Kau bercanda? Kau tak bisa menangkap seorang gadis? Jadi selama ini kau gay??" Ejek haru, lalu terkekeh sambil menutup tawanya dengan tangannya matanya menyipit kesenangan.
"Ya tuhan, turun saja jabatan detektifmu itu menjadi pengecut" senyum haru puas namun dibalas oleh sindiran daisuke.
"Bagaimanapun itu tetap saja kau menembak seorang wanita dikasus lama waktu itu" wajah datarnya yang sudah ciri khas
Daisuke membuat emosi haru naik pitam."Berhenti mengoreksi masa laluku!" Bentak haru sampai-sampai urat di leher terlihat sekilas.
Sayangnya daisuke tak peduli, daisuke pun berjalan menghiraukan haru yang sedang marah- marah padanya.
Ketimbang mendegarkan celotehan haru lebih baik dia menyelesaikan masalah satu ini, seorang gadis lulusan sma yang mengalami depresi sehingga membuat keributan diatas gedung. Terlebih lagi ini adalah gedung kepunyaan daihatsu si CEO mobil. Juga TOCO jenis merk seperti kendaraan bangunan dan daesuki penasaran bagaimana seorang gadis biasa bisa masuk ditempat ini.
Apalagi mereka sedang menjalankan rapat, tiba-tiba saja mereka dikejutkan oleh seorang gadis yang nekat bunuh diri ditempat yang sangat tinggi. Bahkan tempat tersebut tak ada yang mau menempati sama sekali karena saking tingginya. Tetapi gadis ini sungguh luar biasa membuat seluruh manusia-manusia kalang kabut. Termasuk polisi dari kepala divisi pertama yang tidak mau membantu daisuke dan haru, entah mengapa alasannya.
"Hei keparat! Tunggu aku kambe!" Kejar haru yang tertinggal beberapa langkah dari daisuke. Namun dia tak peduli, mata tajamnya menatap kedepan bersiap siap menyelesaikan kasus terakhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Get Enough
FanfictionDikira setiap hari bertemu sama pria detektif miliarder bekerja sambilan sebagai mafia ini menyenangkan? Berawal dari kasus bunuh diri jadi saling kenal dan bertemu satu sama lain lalu bekerja sama dengan pria detektif miliarder sebagai inspektur pr...