Give Me Happiness || Jaelis

10. Teror

"Berisik bangsat!" seru seorang murid laki laki membuat seisi kelas kaget.

"Hei barusan kamu bicara apa? mau saya hukum?!" teriak pengawas menatap tajam siswa itu.

Brakkk

Jungkook mengebrak meja dengan keras membuat semua siswa tersentak apalagi pengawas.

"Saya sangat terganggu dengan siswa siswa yang sedang kesetanan mencari jawaban pak. Bila anda ingin menghukum saya silahkan, saya sudah selesai mengerjakan ujiannya" ujar Jungkook dengan tidak sopannya beranjak dari kursi lalu menyimpan kertas ujiannya dimeja kemudian keluar dari kelas begitu saja.

Pengawas menghela nafas lalu berdehem "ayo, waktunya sudah habis. Siswa paling belakang mengumpulkan kertas ujian tiap barisannya"

Semua siswa meregangkan tubuhnya dan segera keluar dari kelas.

"Tadi si Jungkook kenapa sih?" tanya Chenle.

"Gak tau tuh, ngeri gue" jawab Hechan menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jari.

"Gue kaget dia ngomong gitu"

"Pasti dia lagi ada masalah"

"Yeu sotoy lo"

"Kan gue mana tau" kesal Haechan sambil mendelik pada Chenle.

Lisa dan Jennie pun pergi menuju kantin.

"Duh pusing banget kepala gue" keluh Rose menenggelamkan wajahnya diatas meja kantin.

"Iya sama Rose, mana tadi detik detik terakhir ada problem" kata Jennie.

"Anjir detik detik kayak apaan aja Jen"

"Masalah apa?" tanya Jisoo.

"Jungkook bikin rusuh, dia tiba tiba ngomong kasar terus gebrak meja. Udah gitu dia keluar dari kelas" kata Jennie dan Jisoo, Rose hanya menghela nafas.

"Eh kalian udah pada tau belum kalau si Jungkook habis dari kantor polisi kemarin?" bisik Rose ketika baru mengingat sesuatu.

"Hah serius?!"

"Kantor polisi? ngapain dari sana?"

"Dia bikin masalah?"

"Tring, benar! kemarin gue habis dari sana ngasihin titipan buat sepupu gue yang polisi ituloh. Nah gue gak sengaja liat Jungkook lagi diintrogasi sama polisi. Dia pakai baju serba hitam dan pake jaket kulit. Tapi pas gue nanya ke sepupu gue, katanya dia ketangkap balapan liar" jelas Rose sepelan mungkin.

"What??!"

"Njirr parah tu cowo, bar bar banget!"

"Terus gimana lagi? dia dikasih sanksi?"

"Iya, terus harus ada orang yang nebus dia buat jaminan. Nah gue denger dia gak ada orang yang bisa tebus dia. Kelanjutan nya gue gak tau gimana, soalnya gue juga buru buru harus pulang"

"Wah kasian juga ya" gumam Lisa dan Jennie langsung mendelik.

"Ngapain lo kasian sama dia Lis? salah sendiri lah"