Prolog

17.3K 940 17
                                    

Berjalan tak menghiraukan para tatapan dan teriakan histeris. Bermimik datar tak ada ekspresi. Para pengawal berada pada sekeliling. Menjaga tuannya yang berarti.

Bandara kali ini sangat ramai. Media dan lautan manusia berdesak ingin melihat dan mengabadikan momen kedatangan dua orang yang sangat dinanti. Bukan karena ada idol atau artis yang digandrungi. Tapi penguasa bisnis di tanah Thailand ini.

"Dad" lirih seseorang yang lebih kecil.

"Hmm?" Jawaban pria dewasa sambil menatap sang pemanggil dalam gandengannya.

"Vee ingin ke toilet." Si kecil menatap penuh iba.

"Sial." Tak sengaja ia mengumpat.

"Dad tidak boleh mengumpat didepan anak kecil."

"Maaf." Sesalnya dan langsung menggendong si kecil. Menuju tempat yang diinginkan si kecil.

Seketika teriakan memekik terdengar saat mereka melewati kerumunan manusia. Para pengawal langsung bersiap menjaga tuannya dari manusia-manusia penuh minat.
.
.
.
~oOo~
.
.
.
"Maaf kau tahu cafe kita sedang sepi, jadi kita harus meniadakan karyawan parttime. Sekali lagi kita minta maaf." Sang pemohon menunduk penuh sesal kepada pria kecil didepannya.

"Aku tahu Phi, tak apa. Seharusnya aku berterima kasih kepada Phi yang sudah memberikan aku pekerjaan selama 3 tahun ini." Senyum pria kecil itu ringan.

"Sekali lagi aku minta maaf. Lalu apakah ada rencana kedepannya untukmu? Mencari pekerjaan lain atau bagaimana?"

"Mungkin aku akan fokus untuk tugas akhirku, jadi aku bisa segera lulus."

"Syukurlah. Aku harap kamu segera lulus dan mendapatkan pekerjaan yang tepat."

"Semoga, terima kasih phi"

"Ahh aku pasti merindukanmu. Pokoknya kamu harus sering-sering datang kesini. Cafe ini masih di lingkungan kampus jadi tidak ada alasan kamu tidak mampir."

"Aku usahakan phi."
Mereka saling memeluk ringan sebelum berpisah.

Sang pria kecil melangkah keluar dengan langkah yang tak bisa dibilang ringan. Memegang dengan sedikit remasan pada amplop terakhir yang ia terima. Setelah ini dia harus memikul beban lagi. Bukan hanya tugas akhir yang menanti. Namun juga cara dia menjalani hidup kedepannya.

Bohong jika dia baik-baik saja. Nyatanya keuangannya membuat dia sesak. Membayar sewa kondo, biaya segala tugas akhir, biaya hidup dan lainnya. Sungguh dia harus mencari solusi lainnya.
.
.
.
~oOo~




Lagi cintahhhh sama YinWar. ♥
Pokoknya sayangnya kebangetan.

Tidak tahu seberapa banyak sahabat sobi mampir.

Jadi kalau ada yang minat aku lanjutkan.

4 September 2020
riCHie_CHun

Hot Daddy and Babysitter || YinWar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang