"Lihat-lihat, Vee mendapat baaaanyak hadiah." Vee memamerkan bungkusan-bungkusan yang dibalut apik. Beberapa berada di bagasi mobil, sisa yang tak muat menimbun tubuh Vee di kursi mobil belakang.
"Pasti teman-teman sekolah Vee sangat menyayangi Vee." War menyahut.
"Tentu, karena Vee itu tampan, baik hati, pintar, dan yang pasti pria yang ramah."
"Hoho... Siapa yang berbicara penuh percaya diri ini?" Sindir Yin.
"Dad, bilang saja Daddy iri karena teman Daddy tidak sebanyak Vee."
"Hallo boy, Daddy juga mempunyai banyak teman, asal kamu tahu."
"Hallo Dad, teman Daddy itu hanya bisa dihitung dengan jari. Paling itu Paman Prom dan gengnya, lainnya hanya teman bisnis. Daddy tahu kenapa? Karena Daddy itu TIDAK RAMAH." Vee berbicara penuh penekanan.
"Ohhh kamu menyakitiku, boy." Yin berpura-pura tersakiti.
"Sudah hentikan tingkah anak kecil kalian." War mencoba melerai saling ledek ayah dan anak ini.
"Vee kan memang masih kecil, Phi. Daddy yang usia tua bertingkah anak kecil." Sinis Vee.
"Vee..!" War menghentikan omongan Vee. Yin yang mendengar menjulurkan lidah yang bisa dilihat dari spion depan mobil.
"Daddy meledek Vee, Phi." Vee mengadu sambil menunjuk ke arah Yin.
Plakk
War menampar paha Yin sambil melototkan matanya.
"Masih ingin melanjutkan? Silakan saja. Lebih baik aku kembali tinggal di Kondo." Ancam War.
"War!/Phi!" Kompak Yin dan Vee memprotesnya.
"Oke aku akan diam, jadi kamu tak perlu harus mengancam kembali tidur dengan temanmu itu. Dan jagoan, kita baikan, oke." Yin tahu sebenarnya itu hanya omong kosong War, tapi entah hatinya tidak rela saja walau itu tak mungkin terjadi.
"Heumb, Vee ingin 24 jam melihat Phi War. Jadi kita baikan, Dad."
Yin dan Vee menautkan kelingking tanda perdamaian mereka. War yang melihat tersenyum geli. Benarkan mereka dua anak kecil?
"Vee sayang, Phi War dan Daddy masih punya kejutan untukmu." War melirik ke arah Yin.
"Apa itu? Apa kalian akan menikah?" Antusias Vee melihat ke arah dua orang didepannya.
"Vee!/Vee!" Dua orang dewasa ini berteriak, bahkan Yin hampir kehilangan fokus menyetirnya.
"Sayang, kenapa kami berpikir sejauh itu, hm?" War mencoba bersikap tenang.
"Vee kan ingin hadiah spesial." Vee memayunkan bibirnya. "Lalu kejutannya apa? Vee sudah merayakan pesta dengan teman-teman sekolah Vee."
"Vee akan melihatnya saat kita sampai Penthouse." War.
Sesampai di Penthouse, Vee berlari penasaran dengan kejutannya. Hadiah-hadiah dari teman sekolah Vee diangkut oleh para karyawan gedung. Yin dan War tertinggal sampai mereka memasuki lift bersama.
Vee memasukan kode keamanan pintu Penthouse dengan cepat. Pintu terbuka dengan lampu yang padam.
"Dad, apakah lampu rusak? Bukankah lampu akan menyala otomatis saat pintu terbuka? Apakah gedung ini kehilangan kecanggihannya?" Vee berteriak tapi tak ada sahutan.
Klik
Seketetika lampu menyala dengan berbagai dekorasi pesta ulang tahun menyambut. Di sana berdiri orang-orang yang Vee kenal.
Nyanyian selamat ulang tahun mengalun, kue ulang tahun dengan lilin menyala dibawa oleh War yang entah sejak kapan sudah di depan Vee.
"Selamat ulang tahun." Suara kompak terdengar dari mereka yang hadir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy and Babysitter || YinWar [END]
FanfictieYin Anan Wong, 28 Tahun, seorang CEO. Mempunyai gelar "Hot Daddy" dengan seorang putra. War Wanarat Ratsameerat, 22 Tahun, seorang mahasiswa tingkat akhir yang harus bekerja sebagai "Babysitter" seorang anak dari CEO. "Dilarang menggoda dan tergoda"...