Berhubung ini bab dan extra terakhir untuk Hot Daddy & Babysitter, saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih untuk yang setia membaca ketikan aneh saya. Apalagi buat yang selalu vote, kalian penyemangat untuk saya melanjutkan mengetik. Untuk yang komen juga, terima kasih sudah memberi masukan dan komen untuk cerita tak beratur ini. 🙏
Maaf juga apabila saya salah dan menyinggung kalian semua, atau tidak membalas komen, atau parahnya beberapa akun belum atau kelupaan saya kirim privat bab, maaf sekali. 🙏
Saya sayang kalian semua, love you, dear 😍😘
5000 kata 😌
.
.
.
~oOo~"Baby, kenapa harus taoge lagi?"
"Aw, ingat kata Phi Mild kalau Daddy harus banyak makan yang mengandung penyubur."
"Kalau begitu berikan aku pupuk saja." Sungut Yin, dibalas delikan War.
"Besok aku berikan urea goreng."
"Maksudku tidak harus taoge juga. Aku masih bisa makan ikan, daging, buah atau sayur lainnya. Kamu saja minumnya susu."
"Daddy mau minum susu promil juga? Kenapa tidak Daddy saja yang hamil?"
"Aduh, baby bukan itu, ini tentang menu makanan."
"Oh jadi tidak mau makan masakanku? Oke, aku tidak perlu memasak lagi. Sana makan masakan koki saja."
War bersungut. Meletakan gelas susunya kasar. Hendak membereskan makanan yang sudah ia buat pagi-pagi. Sebelum tangan Yin menyekal pergelangan.
"Kenapa dibereskan? Aku belum makan."
"Tadi aku mendengar ada yang tidak mau makan masakanku."
"Baby, jangan ngambek. Aku akan memakannya, oke."
"Hm. Habiskan semuanya, awas kalau ada sisa." Ancam War dengan mata yang melotot yang bahkan tidak menakutkan malah terlihat menggemaskan.
Kembali duduk di samping Vee yang sibuk menyuapi mulutnya dengan sereal. Vee tak menghiraukan ocehan kedua orangtuanya yang sudah biasa menjadi nyanyian harian.
"Hoek."
Yin berlari ke arah kamar mandi terdekat. Mengeluarkan isi perut yang baru saja dimasuki makanan. War mengikuti suaminya dan memijat tengkuk agar lebih nyaman.
"Makananku tak enak ya? Atau kamu bosan? Baiklah aku tidak akan masak taoge lagi. Atau kamu lebih suka masakan koki profesional?"
Mengerucutkan bibirnya dengan tangan yang masih setia memijat tengkuk suaminya. Yin yang tahu sang istri sedang merajuk, lekas mencuci tangan dan mulutnya. Menghadap kearah War, memeluk pinggang ramping.
"Siapa bilang aku tidak mau makan masakanmu? Jangan berpikir negatif lagi, baby."
"Uh.. tapi Daddy memuntahkannya." Bermain pada dasi Yin.
Melihat bibir War yang mengerucut, nafsu untuk mencium tak terhindar. Mengecup ringan dan berakhir mengapit hidung bangir War yang kemudian diberi kecupan di pangkalnya.
"Mungkin karena aku masuk angin."
"Seperti aku dulu."
"Bisa jadi."
Membalas pelukan Yin. Menempelkan kepalanya di dada bidang. Emosi War memang sedang labil. Kadang akan marah, kadang bermanja, kadang sedih tiba-tiba.
"Daddy jangan lama-lama memeluk Papa, Vee sudah terlambat." Teriak Vee di ambang pintu.
"Lihat anakmu marah."
"Anak kita, baby."
Mereka keluar dari kamar mandi. War membantu Vee menggendong tas merah di pundak dengan segala peralatan sekolah dan bekal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy and Babysitter || YinWar [END]
FanfictionYin Anan Wong, 28 Tahun, seorang CEO. Mempunyai gelar "Hot Daddy" dengan seorang putra. War Wanarat Ratsameerat, 22 Tahun, seorang mahasiswa tingkat akhir yang harus bekerja sebagai "Babysitter" seorang anak dari CEO. "Dilarang menggoda dan tergoda"...