Semua yang War alami menjadi kisah yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Tujuan War adalah agar dia mendapatkan uang sampai dia lulus kemudian baru benar-benar mendapatkan pekerjaan tetap. Tapi lihat sekarang, dia malah terjebak oleh bos menyebalkannya.
Ketika Yin meminta War untuk tinggal bersama mereka dengan jutaan rayuan, War tentu menolak keras. Bahkan War mengancam lebih baik dia berhenti bekerja saja. Namun semua penolakan War terasa sia-sia saat si kecil Vee ikut bersekutu dengan Yin.
'Phi War akan berhenti? Terus meninggalkan Vee? Ternyata Phi sama saja dengan pengasuh lainnya tidak sayang Vee.' Sedih Vee mendengar War memilih berhenti.
'Bu-bukan maksud Phi seperti itu. Phi sayang Vee. Ta-tapi-" Terbata War.
"Lalu kenapa Phi tidak mau tinggal dengan kita? Daddy hanya ingin Phi tidak perlu bolak-balik, nanti Phi lelah, tapi Phi malah menolak. Apa Vee anak nakal jadi Phi tidak mau mengurus Vee terlalu lama? Kalau begitu Vee minta maaf."
War yang mendengar hanya mampu menggigit bibir bawahnya. Sungguh pikiran War berkecamuk.
"Oke Phi akan tinggal dengan Vee." War memutuskan dengan membatin penuh kebodohan.
"Benarkah? Yeayyy Vee sangat senang." Riang Vee memeluk kaki War.
Mata War mendelik ke arah Yin. 'Kau menang. Dasar manusia licik menggunakan anak kecil untuk merayu.'
Yin hanya menyeringai licik penuh kemenangan. Batin Yin dia sangat memuji dan berterima kasih pada Vee karena membantu membujuk War. Tahu semudah ini, dari tadi dia tidak perlu repot berdebat. Yin sungguh tidak ada niatan bersekutu dengan Vee. Karena nyatanya meminta War untuk tinggal adalah sikap spontannya.
Vee juga berpikir ide Daddy nya benar, sebab Vee juga ingin War tinggal. Jadi saat mendengar War akan berhenti dia sangat sedih.
.
.
.
~oOo~
.
.
.Sepulangnya dari sekolah Vee, War berniat mengunjungi perpustakaan kota. Dia mencari buku yang direkomendasikan profesornya untuk referensi tugas akhir.
War berkeliling mencari buku, sedang Vee langsung duduk dengan buku anak-anak yang ditemukan. Dirasa tidak segera menemukan dia bertanya kepada petugas tentang letak buku tersebut. Namun jawabannya membuat War kecewa, buku itu sudah dipinjam orang lain dan kiranya jangka pengembalian masih lama. War pindah ke perpustakaan lain, tapi ternyata tidak masuk koleksi sebab termasuk buku langka luar negeri.
War memutuskan membeli saja. Mereka masuk dari toko buku ke toko buku lain. Semua jawabannya tidak memuaskan, buku itu tidak dijual bebas, langka dan termasuk buku internasional.
War mencari di toko buku online, dan akhirnya menemukan. Lagi-lagi dia harus kecewa, selain pengiriman cukup lama, ternyata harga buku juga terbilang mahal. War dibuat gila. Haruskah dia mencari buku yang hampir sama?
War membuka dompetnya. Dia teringat dengan kartu kredit yang diberikan Yin untuknya. War menggerutu sebal, Yin lagi memaksa War menerima pemberian Yin. Yin berdalih kartu kredit ini digunakan untuk membeli barang keperluan penthouse dan juga memenuhi kebutuhan Vee. Walau Yin juga memperbolehkan War menggunakan untuk keperluan pribadi War. Tapi War tidak akan melakukan.
"Tidak, aku tidak menggunakan untuk diriku sendiri." War mengeyahkan pikiran. "Dasar si es tukang pamer. Memberi mobil, memberi kartu kredit, memaksa tinggal, lalu apalagi yang akan dia paksakan?"
War memutuskan kembali ke penthouse melihat hari sudah sore. Awalnya War yang mencari buku, malah Vee yang membeli banyak buku.
Setelah makan malam, seperi biasanya mereka bertiga akan melakukan aktivitas masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy and Babysitter || YinWar [END]
FanfictionYin Anan Wong, 28 Tahun, seorang CEO. Mempunyai gelar "Hot Daddy" dengan seorang putra. War Wanarat Ratsameerat, 22 Tahun, seorang mahasiswa tingkat akhir yang harus bekerja sebagai "Babysitter" seorang anak dari CEO. "Dilarang menggoda dan tergoda"...