Bab 9 - Break the Rules

8.6K 811 57
                                    

Takk

Suara gelas yang diletakkan kasar menimbulkan suara keras memenuhi ruangan. Vee si pelaku hanya memasang wajah melotot ke arah Yin dan berganti ke War.

"Oy oooyyy.... sudah berapa hari Daddy dan Phi War seperti musuh? Apa kalian anak kecil? Vee lebih suka Phi War mengoceh dan Daddy jadi tukang perintah, daripada saling diam."

"Daddy dari dulu juga begini." Bela Yin. Vee membenarkan tapi bukan berarti benar juga, karena akhir-akhir ini Daddynya sedikit seperti manusia normal. Sekarang mata Vee memincing ke arah War menunggu penjelasan.

"Semua ini karena mulut tanpa filter Daddy Vee. Bilang ke dia, untuk menghapus gosip itu." War memicingkan matanya ke arah Yin.

"War! Aku tidak melakukan kesalahan apapun. Media yang mengambil foto dan menyebarkan. Bukankah kau juga sudah bilang ke fanpage universitasmu, tapi apa? Tidak ada gunanya juga kan?"

"Si-" Suara War menggantung hendak mengumpat, tapi ditahan karena ada Vee."Oy setidaknya Phi juga berusaha ke media yang lebih besar. Bukankah Phi mempunyai kuasa? Kenapa tidak kau gunakan?"

"Kau pikir semudah itu setelah semuanya tersebar cepat?"

"Jika dari awal Phi bersikap biasa saja dan tidak berbicara aneh tentang Phi adalah kekasihku di depan birokrasi maka semuanya mudah. Tapi lihat apa hasilnya, semua profesor dan penghuni kampus menyangka seperti itu."

"Hari itu aku hanya ingin membuang berita burukmu di Universitas."

"Yeah selamat kau sangat berhasil. Tapi dampaknya pun luar biasa. Bahkan masyarakat luar membenarkan aku kekasihmu dengan foto-foto yang tersebar."

"Hahh." Yin mencoba menormalkan emosi. "Oke kau ingin aku mengklarifikasi? Akan aku lakukan sehingga kau puas. Tapi ingat, aku tidak berjanji semuanya akan menghilang."

"Kalau belum mencoba kita tidak tahu kan akhirnya."

Yin mengambil ponsel, memanggil seseorang yang kiranya dapat membantu keinginan War.

Pip

"Hallo Prom."

["...."]

"Aku ingin kau mengumpulkan media untuk mengadakan press conference."

["...."]

"Ya tentang berita aku dan War.

["...."]

"Siang ini juga."

["...."]

Pip

"Kau puas sekarang?" War hanya tersenyum mengejek. Ya setidaknya berita itu akan menghilang, pikirnya.

"Phi War?!" Atensi mereka mengarah pada Vee. "Memang Phi War tidak ingin jadi kekasih Daddy? Walau Daddy galak tapi dia juga baik. Atau Phi War tidak ingin menjadi Papa dari anak nakal seperti Vee?" Vee memasang wajah memelas. Yin jangan ditanya, dia membenarkan perkataan anak semata wayangnya. Sedang War, baginya dia ingin Vee tapi tidak dengan Yin.

"Bu-bukan begitu sayang. Phi tentu senang jika mempunyai anak baik seperti Vee. Tapi, Phi dengan Daddy itu tidak mungkin." War menggigit bibir bawahnya.

"Lalu kenapa Phi-"

"Sudah siang ayo kita berangkat." Yin yang tidak tega melihat War terpojok oleh Vee mencoba mengalihkan.

"Daddy tidak seru."

Siangnya seperti yang direncanakan, Yin mengadakan press conference. Bukan berita yang memudar, malah masyarakat menganggap Yin sedang melindungi kekasih kecilnya.

Hot Daddy and Babysitter || YinWar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang