ED. 07: Blood

2.4K 302 24
                                    

🔥 Selamat membaca 🔥

Tubuh Lui semakin bergetar kala melihat sosok menyeramkan di hadapannya. Mata hitam berpupil merah, sayap hitam bercorak putihnya terbentang gagahnya, taring yang sangat runcing nampak keluar, serta kuku-kuku hitam yang mulai memanjang. Semua itu membuat Lui ingin berlari sekuat tenaga kalau saja kakinya tidak lemas seperti sekarang.

"Kau mau bermain-main denganku, Gala?" geramnya. Terus menatap Lui nyalang.

Lui diam, bibirnya kelu bahkan meneguk ludahnya saja susah.

"Salam, Tuan." Griffin kembali menunduk menghormati Ansel yang kini telah berubah, menunjukkan iblis dalam dirinya.

Ansel mengalihkan tatapannya, "kembalilah ke tempatmu." Lantas, Griffin gagah itu pergi mengepakkan sayap lebarnya menghasilkan suara kepakan yang begitu kuat, meninggalkan tuan beserta istrinya.

Lui mengambil kesempatan itu, ia berlari. Namun, baru beberapa langkah kakinya terhenti oleh sendirinya. Degupnya semakin cepat, napasnya tercekat kala hembusan napas dingin itu menerpa area lehernya. Keringat dingin sudah membasahi tubuhnya, wajahnya pias bak tubuh kehabisan darah. Sebuah tangan melingkar di pinggang rampingnya satu tangannya lagi mengelus pipinya. "Kau menantangku, Gala?" bisikan itu membuat alarm bahaya dalam diri Lui berdering nyaring.

Sungguh! Ia ingin lari! Tapi mengapa kakinya sangat sulit digerakkan.

"Tidurlah."

Bugh!

Perlahan tapi pasti kedua amber Lui menutup sempurna.

ꔷ┈────────┈ꔷ

"Apa maksudmu?"

"Darah wanita itu sangat berharga sekaligus berbahaya untukmu, Ansel."

Dahi Ansel melipat tajam. "Darah? Wanita?siapa yang dimaksud olehmu, Bu?"

"Galatea."

Ansel menatap ibu suri sarat akan penjelasan. "Aku sudah mencicipi darahnya setelah menikah, dulu."

"Apa kau pikir darah yang dulu dan sekarang sama?"

Ansel semakin bingung, kerutan di dahinya semakin jelas. Apa yang dimaksud ibu nya ini.

Lyve berjalan menuju jendela kamarnya seolah tengah menerawang sesuatu yang ia lupakan. "Darah Gala yang sekarang sangat berharga untuk kekuatan dan jiwamu. Ketika kau meminumnya, di setiap tetes yang kau teguk akan membuat kekuatanmu berkali lipat lebih kuat. Kau bisa menjadi Demon terkuat sepanjang masa."

"Bukankah sekarangpun aku yang terkuat?"

Lyve, ibu suri itu terkekeh pelan. "Memang, tapi besok, lusa, atau satu tahun kedepannya kita tidak tahu apa yang terjadi kepada kekuatanmu itu."

Sampai sini Ansel mengerti maksud dari perkataan ibu kandungnya ini. "Apa yang harus aku lakukan?"

"Kau harus mendapatkan itu."

Kedua alis Ansel menukik. "Tapi katamu tadi darah itu sekaligus berbahaya bagiku. Apa maksudnya itu?"

Lyve mengedikan bahunya. "Entahlah, aku pun tidak mengetahuinya. Semoga saja tidak bersifat fatal."

Eternal Devil [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang