🔥 Selamat membaca 🔥
Luisa pasrah, kekuatannya sudah sangat lemah, tubuhnya lemas, sekujur tubuh ngilu begitu dahsyat, serta pandangan memburam, itu semua terjadi dalam satu waktu. Tangannya mencoba untuk meraih permata di tangan Lyv yang berada tepat di atas wajahnya. Namun, sebelum itu terjadi Tanvi menendang tubuh Luisa membuat sang empu bergeser.
"Kita akhiri semuanya, Tanvi," ujar Lyv.
Tanvi mengangguk sambil tersenyum miring, ia siap meluncur kekuatannya. Sementara Luisa, ia sudah menerimanya. Setidaknya Elysia sudah selamat dan ia bisa bertemu kembali dengan orang tuanya setelah ini.
Tanpa disadari satu bulir jatuh menghantam lantai berdebu ini. Luisa tersenyum ketika mendengar gemuruh dari kekuatan Tanvi di belakangnya.
"See you, Luisa."
DUARR!
ꔷ┈────────┈ꔷ
Luisa memejamkan mata rapat-rapat siap merasakan rasa terkuliti dari kekuatan Tanvi. Namun, sedikitpun ia tidak merasakan apapun selain rasa sakit yang ia rasa sebelumnya. Dirinya mengerjap heran ketika di sekelilingnya terdapat perisai transparan yang bercahaya. Merasa ada yang janggal, Lui menoleh dan ternyata Ayri lah yang melindunginya. "Ayri," gumamnya antar percaya dan tidak percaya.
Ayri menoleh sekilas, melemparkan senyum. "Hai," sapanya. "Pulihkan energimu, Lui. Walaupun tidak sebugar sebelumnya tetapi mampu membuatmu bertahan, cobalah untuk fokus mengembalikan energimu," sambung Ayri sembari memperkuat perisai yang melindungi mereka.
Putri lotus ini berusaha melemahkan Tanvi dan juga Lyv, serta ia harus memperkuat perisai dirinya dan Luisa.
Tidak kuat karena mengeluarkan dua kekuatan dalam waktu bersamaan, Ayri melepaskan perisai yang ia buat dan langsung dilemparkan kepada Tanvi dan Lyv. Seketika mereka terdorong serta permata yang di genggam Lyv terlepas, menggelinding begitu saja. Kejadian itu bersamaan dengan Luisa yang membuka kedua matanya, tanpa pikir panjang ia langsung mengambil permatanya.
Namun, sebelum itu terjadi rambut Luisa tiba-tiba ditarik seseorang membuatnya meringis. Pelaku yang menjambaknya tak lain adalah Lyv, ia menyeringai mengeluarkan sulur berwarna ungu tua, sulur itu membelit perut dan dada Luisa membuat Lui sesak amat sangat.
Lyv menjambak rambut Luisa lebih kuat serta menyeretnya keluar gubuk. Sementara Ayri dan Tanvi sudah bertarung di luar sana. Di sela-sela serangannya Ayri terus memanggil Galatea untuk menguasai tubuh Tanvi.
"Gala, ayo! Kau pasti bisa."
"Galatea! Keluarlah!"
Tanvi terkekeh. "Gala terlalu lemah untuk menguasaiku."
Ia menyerang Ayri dari dua sisi membuat Putri mimpi itu kewalahan.
Di lain tempat, Gala termenung di ruangan hitam ini. Ya ruangan yang ia tempati keseluruhannya dikelilingi awan hitam yang siap mengeluarkan petirnya kapanpun, hanya menunjukkan kotak seperti tv menampilkan apa yang Tanvi lihat. Setelah melihat semuanya Gala menjadi semakin gelisah, sungguh ia ikut merasakan sakit saat sahabat serta ibu mertuanya menyiksa putrinya sendiri. Namun, apalah daya ia hanya bisa menangis dan kini ketika Ayri berusaha memanggilnya, meyakininya, perlahan Gala bangkit meski rasa tak mungkin masih menguasai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Devil [End]
FantasyHarap Follow terlebih dahulu okey^^ ꔷ┈────────┈ꔷ Kejadian tak terduga datang merusak kebahagiaan Luisa. Sosok demon yang tak pernah Luisa duga, membawanya begitu saja. Luisa dengan sangat terpaksa tinggal di dunia eternal. Namun, kejadian buruk men...