.
.
.
.Karena kejadian tadi sore, mau nggak mau si Hyunjin harus izin ke rumah sakit kalo dia ada urusan mendadak dan gabisa jaga malem, untung aja sang konsulen lagi gaada ditempat, kawan kawannya pun mengiyakan kepergian Hyunjin mengingat bocah itu yang udah jaga IGD dari pagi gantiin Residen yang ga masuk.
Sekarang Hyunjin lagi kumpul ama kawan kawannya di kafe deket SMA 7 Puncak, tempat yang bikin mereka nostalgia luar biasa. Kebetulan dengan kasus yang melibatkan ponsel milik Daehwi itu juga.
"Gimana?" Tanya Jeno setelah Eric diem lama."Gatau." Kata Eric.
Sementara Jaemin masih berkutat dengan laptopnya, entah apa yang sedang dia cari. Bahkan ketika Jeno usil dan mengusiknya, Jaemin tak segan memukul kuat kepalanya Jeno.
"Eh, Sunwoo." Panggil Hyunjin.
"Apaan?" Jawab Sunwoo ogah ogahan karena berkat panggilan Hyunjin, sesendok nasi gorengnya gajadi masuk ke mulut.
"Lu kan, ngambil Sastra Arab. Nah, lu lancar ngomong Arab, dong?" Tanya Hyunjin.
"Alhamdulillah." Jawab Sunwoo.
"Gombalin gua pakai bahasa Arab, dong!" Kata Hyunjin sambil cengengesan.
"Innalillahi wa Innalillahirajiun.." Ucap Sunwoo.
Hyunjin mau ngumpat tapi gaenak di depan makanan. Katanya Jaemin, kalo ngumpat di depan makanan berarti tak menghargai rezeki yang telah Tuhan berikan. Makanya ama Hyunjin ditahan, santai, nanti pas pulang rambutnya Sunwoo tinggal dijambak.
"Sunwoo, lu pernah liat tempat ini, nggak?" Tanya Jaemin sambil ngadepin foto yang 'orang itu' kirim ke hp nya Daehwi."Ya mana gua—"
"INI DILIAT DULU, KAMBING!" Bentak Jaemin.
Sunwoo ketawa canggung dan ngambil ponsel yang disodorkan ama Jaemin. Dia sudah lihat foto itu tadi dan dia yakin kalo ga pernah liat tempat itu, namun, untuk kedua kalinya ngeliat itu foto, dia familiar, tempatnya ga asing, kayaknya dia tahu dimana.
"Lu tau, kan?" Tanya Jaemin.
"Sunwoo gatau, dia kan ikan :v " Kata Hyunjin dan mulutnya ditapuk ama Eric.
"Basement Pondok Pesantren gua ini." Ucap Sunwoo.
"Lu yakin?!" Sentak Eric.
Sunwoo ngangguk, "setahun lalu, Junkyu ngajakin gua ngeberesin tempat ini, soalnya udah ga dihuni."
"Ga dihuni? Berarti sempat ada penghuninya?" Tanya Eric.
"Iya, penghuninya dulu santri yang terbilang nakal. Suatu hari dia hilang tanpa jejak. Mikirnya pihak pondok, si anak ini kabur, tapi sejak saat itu, tuh anak gaada kabarnya. Sampai mayatnya ditemuin di kolam renang kosong utaranya asrama santri cewek.." Jelas Sunwoo.
"Gila! Ketemu ketemu udah mati?!" Tanya Jaemin.
"Penyebab kematiannya?" Tanya Eric.
"Gua kurang tau." Jawab Sunwoo.
Eric ngehela nafas panjang, 2 jam udah terlewati, sebenernya bisa aja mereka bomat kalo bukan urusan mereka, masalahnya si penelpon misterius itu mengatakan 'Klub 513' juga tentang balai kota yang akan penuh asap dan darah, sudah pasti akan terjadi pengeboman.
"Mau coba gua lacak aja, nggak? Gua takut dia serius kalo bakal ada bom di balai kota besok.." Kata Hyunjin."Resikonya besar, Hyunjin. Lu ga pernah mau ketahuan terlibat dan ditendang keluar dari Rumah Sakit, kan?" Ucap Eric.
"Kita harus meriksa tempat ini?" Tanya Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Klub 513 | vol.1 | Ep.2 : Miss Me?
FanfictionEric : "HEY TAYO, HEY TAYO, DIA BUS KECIL RAMAH! MELAJU, MELAMBAT, TAYO NABRAK ORANG!" Jaemin : "Berisik, Ric! Udah lanjut usia juga!" Sunwoo : "Astagfirullah, gua belom setor hafalan juz 16!" Hyunjin : "Subhanallah, Sunwoo.. Autis lu ilang kemana?"...